Politik

Mantan PM Malaysia Minta Kepulauan Riau dan Singapura Dikembalikan: Mereka Masih Tanah Melayu

Nisrina Salsabila 23 Juni 2022 | 10:24:05

zonamahasiswa.id - Heboh, pernyataan dari mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tentang permintaannya atas Kepulauan Riau dan Singapura agar dikembalikan ke Negeri Jiran.

Hal ini ia sampaikan saat berpidato dalam acara Kongres Survival Melayu pada Minggu (19/6). Eks PM Malaysia itu memberikan pernyataan seakan 'mengompori' Negeri Jiran yang seharunya mengklaim wilayah Kepulauan Riau.

"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh. Kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu," tutur Mahatir, mengutip CNN Indonesia melalui Straits Times.

Baca Juga: Megawati Khawatir dengan Zona Nyaman di Indonesia: Kalau Aku Ndak Ada, Piye yo?

Pernyataan Kontroversial hingga Motif Eks PM Malaysia

Jika menilisik ulang berdasarkan sejarah, wilayah Melayu meliputi Riau dan Kepulauan Riau termasuk Sumatera Barat. Beberapa tersebut memang berada di bawah Kesultanan Melayu.

Namun, kedatangan Belanda mengklain wilayah negara ini disebut dengan nama Indonesia. Kemudian Inggris mengklaim beberapa wilayah yang saat ini bernama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Di sisi lain, pernyataan Mahathir ternyata menimbulkan kontroversi di kalangan publik. Bahkan pemerintah RI hingga pengamat dan organisasi masyarakat Islam terbesar melayangkan kritik pedas kepadanya.

Kebanyakan dari meraka menilai pernyataan eks PM Malaysia itu tak sesuai hingga salah kaprah. Terlepas dari itu, muncul tiga motif di balik pernyataan kontroversial seorang Mahathir.

Pengamat dari Universitas Sultan Zainal Abidin di Malaysia, Suyatno Ladiqi menyebut pernyataan itu hanya sebagai pansos belaka. Lebih lanjut, ia menyebut sebagai upaya untuk mempertahankan eksistensinya di dunia perpolitikan di Indonesia.

"Momentum pansos kadang diperlukan agar politisi menjadi eksis untuk diperbincangkan kembali setelah meredup karirnya," ujar Suyatno (22/6).

Suyatno melontarkan kritikan pedas dengan menyinggung pidato Mahathir diperlukan untuk merebut suara pemilih dalam ajang partai politik. Ia menilai dalam Pemilu Malaysia tahun ini, para politisi akan berusaha menarik suara pemilih dengan menyinggung isu-isu panas.

"Menaikkan isu Melayu lama tentu oleh Mahathir diperlukan agar bisa merebut suara pemilih untuk Partai Pejuang," lanjutnya.

"Pemilu Malaysia tahun ini akan diadakan dengan begitu para politisi berusaha menarik suara pemilih dengan isu-isu seksi termasuk pansos sekalipun," pungkasnya.

Menurutnya, Mahathir memang berusaha untuk merebut suara pemilih Melayu yang akan mengantarkan dirinya menuju parlemen sebagai wakil rakyat.

Sementara, masyarakat Indonesia kian panas dengan munculnya kabar ini. Warganet turut menyuarakan meminta agar Malaysia kembali menjadi bagian Indonesia jika berdasarkan sejarang panjang peta Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

"Oke kita klaim balik Malaysia pakai peta Sriwijaya sama Majapahit," komentar salah satu warganet.

Mantan PM Malaysia Minta Kepulauan Riau dan Singapura Dikembalikan: Mereka Masih Tanah Melayu

Itulah ulasan mengenai isu problematik pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia yang meminta agar wilayah Kepulauan Riau dan Singapura dikembalikan ke Negeri Jiran.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: 7 Elit Politik Ini Dicap sebagai Penjahat Demokrasi, Ada Luhut Panjaitan!

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150