zonamahasiswa.id - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa IAIN Kota Metro menggelar aksi unjuk rasa di gedung rektorat pada Senin (7/11). Mereka menuntut rektor untuk memecat dosen yang telah melakukan dugaan pelecehan kepada sejumlah mahasiswi.
Baca Juga: Heboh! Guru Besar Unhas Dipaksa Luluskan Mahasiswa S3 yang Tak Pernah Masuk Kuliah
Mahasiswa Kecam Dosen
Berdasarkan keterangan mahasiswa, pelecehan itu diduga dilakukan seorang dosen yang sebelumnya menduduki jabatan tinggi di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah di IAIN Metro.
Diketahui, dosen tersebut hanya diturunkan dari jabatan sebelumnya. Namun sayangnya, para mahasiswa ingin rektor melakukan pemecatan kepada dosen terduga.
Ia menjelaskan ketika kasusnya mulai merebak, oknum dosen itu masih menjadi petinggi di fakultas tersebut. Namun setelah ramai menjadi perbincangan, dosen itu justru diturunkan menjadi dosen biasa.
"Oknum itu awalnya wakil dekan, kemudian diturunkan menjadi dosen biasa. Kawan-kawan di sini minta itu bukan hanya diturunkan jabatannya, tapi kami tuntut untuk dipecat," kata Arlyan sebagai korlap aksi mengutip Republika.
Menurut Arlyan, kasus dugaan pelecehan tersebut sangat mempermalukan almamater IAIN Metro Lampung. Terlebih mahasiswa itu mengatakan seharusnya rektor bisa memecat dosen yang telah mencemarkan nama baik kampus.
Massa berharap kasus ini tidak dihentikan begitu saja, melainkan dilanjutkan sampai dosen tersebut benar-benar dipecat dengan tidak hormat sebagai dosen di IAIN Metro. Aliansi mahasiswa pun mendesak rektor untuk mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswi.
Aksi mahasiswa akan terus berlanjut, bila kasus pelecehan itu tidak segera ditindak lanjuti. Mereka juga akan menindaklanjuti kasus ini dengan mengadukan kepada aparat penegak hukum di Kota Metro.
Sementara, sanksi yang diterima oknum dosen itu berupa pengurangan jam kuliah dan hanya menerima bimbangan khusus untuk mahasiswa. Dosen itu diketahui tidak diizinkan menerima bimbingan untuk mahasiswi.
Mahasiswa beranggapan sanksi tersebut tidak relevan karena oknum dosen itu lagi-lagi telah mencemarkan nama baik kampus. Mengenai ini, belum ada keterangan lebih lanjut dari Rektor IAIN Metro Siti Nurjanah.
Namun, seorang pengurus organisasi kampus lainnya menyebutkan bahwa mahasiswi yang telah dilecehkan oknum dosen itu telah memberikan keterangan terkait dugaan pelecehan seksual terhadap dirinya dan beberapa mahasiswi lain.
"Mahasiswi tersebut trauma dan takut bila bertemu lagi untuk bimbingan," ucap Lisa seorang mahasiswi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Tata Negara Islam (HTNI).
Lisa menjelaskan sudah ada tiga sampai empat mahasiswi yang telah memberikan keterangan terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum dosen. Pihak mahasiswa itu pun sudah melayangkan tuntutan kepada pihak rektorat, namun belum ada sanksi tegas dari pimpinan kampus.
Jika kasus ini tidak segera ditindak lanjuti, maka para mahasiswa yang melakukan aksi di gedung rektorat tersebut akan melaporkan kasus dugaan pelecehan ke Polres Metro Kota.
"Kalau tuntutan kami tidak ditindaklanjuti untuk memecat dosen itu, kita akan melaporkan ke kepolisian. Sekarang dia masih menjadi dosen aktif dan kami minta segera dipecat," pungkasnya.
Di sisi lain, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan IAIN Metro, Mahrus mengungkap dalam beberapa tuntutan yang dibawakan mahasiswa. Salah satu menurutnya soal kasus lama yaitu soal pelecehan seksual.
"Jadi salah satu tuntutan mereka itu soal kasus lama. Soal pelecehan seksual itu sudah selesai secara kelembagaan sejak lama," ucap Mahrus mewakili Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah (7/11).
Mahrus menjelaskan bahwa pemberian sanksi terhadap oknum dosen tersebut sudah sesuai prosedur yang berlaku. Mulai dari pencopotan jabatan hingga pembatasan pertemuan.
"Itu rupanya mahasiswa belum terima. Mereka meminta pemecatan terhadap oknum dosen tersebut. Tapi semua kan ada kadarnya, apakah berat, sedang ataupun ringan. Maka akan diberikan sanksi. Kasus ini sudah diselesaikan secara prosedural, mahasiswa tidak terima dengan sanksi itu. Karena semua ada aturannya," sambungnya.
Pihaknya menuturkan saat ini ia bersama jajaran lainnya tengah melakukan rapat terkait tuntutan mahasiswa. Pasalnya, para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa IAIN Metro memberikan waktu 1x24 jam untuk meninjau ulang mengenai tuntutan tersebut. Adapun tuntutan mahasiswa sebagai berikut:
1. Meminta rektor untuk mencabut SK kepengurusan Dema, Sema Institut IAIN Metro, karena mekanisme pemilihan dan penetapan ketua Sema dan Dema I tahun 2022/2023 tidak sesuai dengan AD/ART ormawa IAIN Metro.
2. Meminta warek 3 membentuk KPU dan Bawaslu untuk menyelenggarakan Musyawarah Organisasi Mahasiswa Insitut (MOM-I) secepatnya.
3. Meminta meninjau ulang karena kegiatan Ma'had (Asrama, red) diduga tidak adanya legalitas dan transparansi dalam administrasi.
4. Meminta rektorat melengkapi Fasilitas Sarana Prasarana, dan Peribadatan:
- Kipas Angin FEBI, FTIK, FUAD
- AC Bocor Syariah Proyektor Rusak
- Lahan Parkir yang Kurang memadai
- Gedung retak dan Bocor
- Pengecatan Gedung kampus tidak sesuai dengan aturan yang ada, karena IAIN ini bukan milik Petinggi Kampus
5. Meminta Pimpinan Rektor untuk mengusut tuntas terhadap dosen yang diduga pernah melakukan tindakan pelecehan seksual yang terjadi di ruang lingkup kampus IAIN Metro.
6. Meminta rektor untuk memberikan sanksi terhadap Wakil Rektor 3 karena tidak propesional dalam menjalankan tugasnya yang telah memberikan izin kepada organisasi selain Ormawa, UKM dan UKK untuk melakukan kegiatan di dalam kampus karena bertentangan Pasal 40 AD ART Institut IAIN Metro.
7. Meminta rektorat IAIN Metro agar dapat mengevaluasi dan memeriksa pembangunan yang diduga penuh tindak pidana korupsi.
Mahasiswa IAIN Metro Lampung Kecam Dosen, Gegara Dugaan Kasus Pelecehan
Itulah ulasan mengenai aksi sejumlah mahasiswa IAIN Metro Lampung yang mengecam oknum dosen karena diduga telah terseret kasus pelecehan terhadap beberapa mahasiswi.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Geger Maba Unhas Ngaku Miliki Gender Non Biner hingga Diusir Saat Perkenalan
Komentar
0