Berita

Laporan Ditolak Polisi, Tangis Anak Bos Rental Mobil Kenang Rencana Haji Ayahnya Sebelum Tewas di Tangan Prajurit TNI

Muhammad Fatich Nur Fadli 06 Januari 2025 | 09:48:29

Zona Mahasiswa - Suasana duka mendalam menyelimuti keluarga almarhum IAR (48), seorang pemilik rental mobil yang menjadi korban penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Insiden tragis ini tidak hanya menghilangkan nyawa seorang kepala keluarga, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi keluarganya, khususnya Rizky Agam, putra almarhum.

Baca juga: Sedang Heboh! Jokowi Masuk Finalis Tokoh Dunia Terkorup 2024 Versi OCCRP

Lebih dari sekadar kehilangan, Rizky mengungkapkan rasa kecewa terhadap aparat kepolisian yang seharusnya membantu mereka. Berikut adalah kronologi lengkap kejadian dan pengakuan yang penuh haru dari pihak keluarga.

Kronologi Kejadian: Dari Penggelapan Mobil Hingga Penembakan

Kejadian bermula pada Selasa (31/12) ketika almarhum IAR dan Rizky menyadari bahwa salah satu mobil rental mereka diduga dibawa kabur oleh sekelompok orang. Mengetahui hal ini, mereka segera mencari bantuan dan mendatangi Polsek Cinangka, lokasi terdekat dari tempat kejadian.

Rizky menceritakan, mereka membawa semua dokumen kepemilikan kendaraan, seperti BPKB, STNK, dan kunci cadangan, untuk membuktikan bahwa mobil tersebut benar milik mereka. Namun, bukannya mendapat bantuan, mereka justru ditolak oleh aparat Polsek Cinangka.

“Kami meminta pendampingan karena mobil yang dibawa kabur berhenti sekitar 200 meter dari lokasi. Tapi polisi malah menolak dan menyuruh kami mengejar sendiri,” ujar Rizky saat ditemui di rumah duka.

Menurut Rizky, polisi yang berjaga malam itu mengira mereka adalah pihak leasing. Meski sudah dijelaskan bahwa mereka adalah pemilik rental mobil, polisi tetap tidak bersedia memberikan bantuan.

Penembakan Tragis di Rest Area

Ketika harapan mendapatkan bantuan dari polisi pupus, almarhum IAR memutuskan untuk mengejar pelaku sendiri bersama beberapa rekannya. Namun, pengejaran tersebut berujung tragis di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

Di lokasi itu, terjadi konfrontasi antara almarhum dan para pelaku. Salah satu pelaku yang diketahui merupakan oknum TNI AL, dengan kejam menembak IAR hingga tewas. Rizky, yang turut menyaksikan kejadian tersebut, hanya bisa menangis menyaksikan ayahnya meregang nyawa.

“Kami hanya ingin meminta keadilan. Kenapa polisi tidak mau membantu? Padahal, kami sudah membawa semua bukti kepemilikan kendaraan,” ungkap Rizky dengan suara bergetar.

Kekecewaan Keluarga Terhadap Aparat

Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam kasus ini adalah kekecewaan keluarga terhadap Polsek Cinangka. Rizky menyebutkan bahwa pihak polisi seharusnya bertindak cepat untuk mencegah kejadian fatal ini.

“Kami sudah memberikan bukti bahwa mobil itu milik kami. Tapi polisi malah menyuruh kami mengejar sendiri. Padahal, ayah saya sudah memberi tahu kalau pelaku membawa senjata api,” kata Rizky dengan nada penuh emosi.

Menurut Rizky, jika saja pihak polisi bersedia memberikan pendampingan, tragedi ini mungkin tidak akan terjadi. Namun, sikap acuh dari aparat membuat mereka harus bertindak sendiri dan akhirnya kehilangan sosok ayah yang sangat mereka cintai.

Suasana Duka di Rumah Korban

Di rumah duka yang terletak di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, suasana pilu masih menyelimuti keluarga. Kerabat dan tetangga terus berdatangan untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.

Rizky mengaku sangat terpukul dengan kehilangan ini. Ia bahkan mengingat rencana ayahnya untuk pergi haji tahun depan yang kini tinggal kenangan.

“Ayah saya sudah lama bermimpi ingin menunaikan ibadah haji. Semua persiapan sudah mulai kami lakukan, tapi sekarang semuanya hancur,” ujarnya sambil menahan tangis.

Proses Hukum untuk Pelaku

Sejauh ini, dua pelaku telah berhasil ditangkap, salah satunya adalah oknum anggota TNI AL. Keluarga korban berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya atas tindakan keji yang telah mereka lakukan.

“Kami hanya ingin keadilan. Ayah saya tidak seharusnya meninggal seperti ini. Kami mohon kepada pihak berwenang untuk memberikan hukuman yang setimpal,” pinta Rizky.

Pihak keluarga juga berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi aparat kepolisian untuk lebih sigap dalam menangani laporan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan nyawa manusia.

Laporan Ditolak Polisi, Tangis Anak Bos Rental Mobil Kenang Rencana Haji Ayahnya Sebelum Tewas di Tangan Prajurit TNI

Kasus penembakan ini membuka mata banyak orang tentang pentingnya tindakan cepat dan tepat dari aparat kepolisian. Kehilangan yang dialami keluarga almarhum IAR seharusnya tidak terjadi jika bantuan diberikan sesuai prosedur.

Rizky menyebutkan bahwa ia dan keluarganya akan terus berjuang untuk mendapatkan keadilan. Meski ayahnya telah tiada, semangat untuk memperjuangkan kebenaran tidak akan pernah padam.

Baca juga: Mengenal Fenomena "Furry", Alasan di Balik Pria Jepang Rela Habiskan 200 Juta Demi Menjadi Anjing

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150