Zona Mahasiswa - Dilansir dari WebMD, furry merupakan fenomena yang dilakukan orang dengan ketertarikan terhadap hewan antropomorfik atau hewan dengan kualitas seperti manusia. Orang yang melakukan furry akan membuat karakter binatang mereka sebagai avatar atau representasi dalam komunitas. Karakter ini dikenal dengan sebutan furpersona. Furpersona dapat diambil dari berbagai binatang. Contohnya, anjing, kucing, reptil, burung, binatang buas, atau bahkan makhluk mitos.
Baca juga: Banjir Peminat! Acara "Cari Jodoh" di Yogyakarta, Terdeteksi 1.000 Jomblo Sudah Daftar
Seorang pria asal Jepang yang dikenal dengan nama Toco mendadak viral karena memilih menjalani kehidupannya sebagai seekor anjing. Ya, kamu nggak salah dengar. Toco rela merogoh kocek hingga 2 juta yen atau setara dengan Rp 213 juta demi sebuah kostum anjing jenis Collie yang menyerupai anjing sungguhan.
Tindakan ini membuat banyak orang bertanya-tanya: kenapa ada orang yang sampai segitunya ingin menjadi anjing? Fenomena ini ternyata terkait dengan sebuah budaya yang disebut furry, di mana seseorang memiliki ketertarikan mendalam pada hewan antropomorfik atau hewan dengan sifat seperti manusia.
Nah, buat kamu yang penasaran, yuk kita bahas lebih dalam tentang fenomena ini dan alasan di balik pilihan unik Toco!
Apa Itu Furry?
Pernah dengar istilah furry? Kalau belum, kamu mungkin akan terkejut sekaligus penasaran dengan komunitas unik ini. Fenomena furry melibatkan orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap hewan antropomorfik, yaitu hewan yang memiliki kualitas atau sifat seperti manusia. Mereka menciptakan karakter binatang dengan kepribadian, gaya, bahkan cerita hidup. Fenomena ini makin populer dan jadi bagian budaya kreatif yang menarik untuk dipahami.
Dilansir dari WebMD, furry adalah fenomena yang melibatkan ketertarikan terhadap hewan antropomorfik. Hewan antropomorfik sendiri adalah hewan yang memiliki ciri-ciri seperti manusia, seperti berjalan dengan dua kaki, berbicara, atau menunjukkan emosi manusia.
Orang-orang yang menyukai konsep ini sering tergabung dalam komunitas furry, di mana mereka menciptakan karakter hewan unik sebagai representasi diri. Karakter ini dikenal sebagai fursona atau furry persona.
Contoh sederhananya adalah karakter seperti Simba di The Lion King atau Judy Hopps di Zootopia. Bedanya, karakter dalam komunitas furry sering kali diciptakan sendiri oleh para anggotanya dan digunakan sebagai avatar di dunia maya atau saat bertemu langsung dalam acara khusus.
Apa Itu Fursona?
Fursona adalah karakter hewan antropomorfik yang mewakili kepribadian seseorang dalam komunitas furry. Bisa dibilang, fursona ini semacam alter ego yang terinspirasi dari hewan tertentu.
Bagaimana Fursona Dibuat?
- Pilih Hewan yang Merepresentasikan Diri
Hewan yang dipilih biasanya punya makna atau hubungan emosional bagi si pencipta. Misalnya, seseorang yang merasa dirinya pemberani mungkin memilih singa sebagai fursona. - Tambahkan Kepribadian
Fursona nggak cuma soal fisik, tapi juga kepribadian. Kamu bisa memberikan sifat ceria, pendiam, atau misterius sesuai dengan karakter diri sendiri. - Desain Fisik yang Unik
Kombinasi warna, pakaian, atau aksesori tertentu bisa menambah keunikan fursona.
Jenis Hewan yang Sering Dipilih
Fursona bisa diambil dari berbagai jenis binatang, mulai dari:
- Mamalia: Anjing, kucing, serigala, beruang.
- Reptil: Ular, buaya, kadal.
- Burung: Elang, burung hantu, burung beo.
- Makhluk Mitologi: Naga, griffin, phoenix.
Kenapa Orang Tertarik dengan Furry?
Fenomena furry sering kali dianggap aneh oleh sebagian orang, tapi sebenarnya komunitas ini punya daya tarik tersendiri. Berikut beberapa alasan kenapa orang tertarik menjadi bagian dari komunitas furry:
1. Bentuk Ekspresi Diri
Menciptakan fursona adalah cara unik untuk mengekspresikan kepribadian atau emosi yang sulit disampaikan sebagai manusia.
2. Kreativitas Tanpa Batas
Komunitas furry memberikan ruang bagi orang-orang untuk berkreasi. Mulai dari menggambar, menulis cerita, sampai membuat kostum karakter.
3. Rasa Kebersamaan dalam Komunitas
Komunitas furry dikenal sangat inklusif. Banyak orang merasa diterima dan dihargai, terutama mereka yang mungkin sulit menemukan teman di dunia nyata.
4. Hiburan dan Fantasi
Furry bisa menjadi pelarian dari kehidupan sehari-hari yang penuh tekanan. Dengan menjadi fursona, seseorang bisa merasa bebas dan hidup di dunia imajinasi.
Ciri Khas Furry
- Fursona:
Dalam komunitas furry, setiap orang biasanya memiliki karakter atau avatar hewan yang disebut fursona. Fursona ini digunakan sebagai representasi diri di komunitas, baik secara online maupun dalam acara-acara tertentu. - Pilihan Hewan:
Fursona bisa berasal dari berbagai jenis hewan, mulai dari anjing, kucing, burung, reptil, hingga makhluk mitos seperti naga atau unicorn. Setiap orang bebas memilih fursona yang sesuai dengan kepribadian atau ketertarikan mereka. - Kostum dan Ekspresi Diri:
Beberapa furry memilih untuk mengenakan kostum hewan (fursuit) sebagai bentuk ekspresi diri. Namun, tidak semua furry melakukan ini. Ada yang hanya aktif di dunia maya atau berkumpul tanpa mengenakan kostum.
Toco: Pria Jepang yang Hidup sebagai Anjing Collie
Salah satu cerita paling viral terkait fenomena furry adalah kisah Toco, pria asal Jepang yang memutuskan untuk hidup seperti anjing Collie. Keputusannya ini membuat banyak orang terkejut, namun juga menarik perhatian publik.
Kisah Toco dan Anjing Collie Favoritnya
Toco mengaku bahwa sejak kecil, ia sudah bercita-cita ingin menjadi anjing. Bahkan, dalam buku kelulusan sekolah dasarnya, ia pernah menulis bahwa ia ingin "berjalan keluar sebagai seekor anjing."
Pilihan Toco jatuh pada anjing jenis Collie. Alasannya?
- Cinta pada Collie:
Toco sudah lama menyukai anjing Collie karena bentuknya yang lucu dan menggemaskan. - Ukuran yang Cocok:
Tubuh anjing Collie memiliki ukuran yang cukup besar sehingga lebih sesuai dengan tubuh manusia dibandingkan anjing kecil lainnya.
Kostum Anjing Collie: Proyek Serius yang Butuh 40 Hari
Untuk mewujudkan mimpinya, Toco memesan sebuah kostum anjing Collie khusus dari perusahaan Jepang bernama Zeppet. Perusahaan ini dikenal sebagai spesialis pembuatan kostum realistis untuk berbagai keperluan, seperti film atau acara televisi.
Detail Proses Pembuatan Kostum:
- Waktu Produksi:
Dibutuhkan 40 hari kerja untuk menyelesaikan kostum ini. - Biaya Fantastis:
Pembuatan kostum ini menghabiskan biaya sekitar 2 juta yen atau setara dengan Rp 213 juta. - Desain Realistis:
Kostum ini dibuat dengan detail luar biasa, mulai dari bulu yang menyerupai tekstur asli hingga bentuk tubuh yang sangat mirip dengan anjing Collie sungguhan.
Kehidupan Baru Toco sebagai Anjing
Setelah kostumnya selesai, Toco mulai menjalani kehidupannya sebagai seekor anjing. Dalam beberapa video yang diunggah ke media sosial, Toco terlihat melakukan aktivitas layaknya anjing sungguhan, seperti:
- Berguling-guling di halaman.
- Bermain lempar tangkap dengan manusia.
- Berinteraksi dengan anjing sungguhan.
Namun, meski menjalani gaya hidup seperti anjing, Toco menegaskan bahwa ia tidak lelah menjadi manusia. Keputusannya ini murni berdasarkan keinginan dan ketertarikannya pada hewan berbulu, khususnya anjing Collie.
Pro dan Kontra di Balik Keputusan Toco
Nggak bisa dipungkiri, keputusan Toco untuk hidup sebagai anjing menimbulkan banyak reaksi dari publik. Ada yang mendukung, tapi nggak sedikit juga yang menganggapnya aneh.
Pendukung Toco:
- Banyak yang melihat ini sebagai bentuk ekspresi diri yang sah-sah saja.
- Toco dianggap mewakili komunitas furry secara positif dengan menonjolkan kreativitas dan keunikan.
- Beberapa orang menganggap keberanian Toco layak diapresiasi karena berani mewujudkan mimpinya meski dianggap aneh oleh orang lain.
Kritik dan Pertanyaan Publik:
- Ada yang menganggap Toco terlalu berlebihan, bahkan sampai rela menghabiskan uang ratusan juta hanya untuk kostum.
- Beberapa orang mempertanyakan apakah tindakan ini sehat secara psikologis atau justru menunjukkan masalah yang lebih dalam.
Pelajaran dari Fenomena Furry dan Kisah Toco
Dari kisah ini, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari, terutama tentang ekspresi diri dan penerimaan terhadap perbedaan:
- Setiap Orang Berhak Menentukan Pilihan Hidupnya
Tindakan Toco menunjukkan bahwa setiap orang punya cara unik untuk mengekspresikan diri. Meskipun tidak semua orang setuju, ini adalah pilihan pribadinya yang harus dihormati. - Ekspresi Diri yang Kreatif Itu Penting
Fenomena furry membuktikan bahwa kreativitas bisa muncul dalam berbagai bentuk, bahkan dalam bentuk yang tidak biasa seperti kostum hewan. - Jangan Cepat Menghakimi
Apa yang terlihat aneh atau tidak biasa bagi kita belum tentu salah. Kisah Toco mengajarkan kita untuk lebih terbuka terhadap perbedaan dan memahami alasan di balik pilihan seseorang.
Mengenal Fenomena "Furry", Alasan di Balik Pria Jepang Rela Habiskan 200 Juta Demi Menjadi Anjing
Kisah Toco dan fenomena furry mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, tapi di sisi lain, ini adalah contoh nyata bagaimana seseorang bisa menjadi dirinya sendiri tanpa takut dihakimi.
Meskipun menghabiskan uang hingga ratusan juta demi kostum anjing Collie, Toco berhasil mewujudkan mimpinya sejak kecil. Baginya, ini bukan sekadar kostum, melainkan sebuah simbol dari kecintaan dan hasratnya untuk menjadi sesuatu yang ia kagumi.
Baca juga: Legend Sumanto Sekarang Jadi Konten Kreator, Sering Live dan Bikin Konten Mukbang
Komentar
0