zonamahasiswa.id - Bagi sobat zonamahasiswa.id yang tinggal di kota Surabaya, pasti sudah tidak asing lagi dengan Tri Rismaharani atau Bu Risma, begitu sapaan hangatnya. Wanita berusia 59 tahun tersebut adalah Walikota Surabaya yang saat ini mulai bersemi asri setelah kegersangan panjang kota Surabaya sebelum ia menjabat.
Di balik itu, sosok inspiratif ini banyak memiliki karakter pendukung pribadinya yang tegas dan kuat patut untuk kita ulas untuk menambah motivasi bagi diri kita sendiri. Inilah Tri Rismaharani dan kisah perjalanan menuju suksesnya.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Nadhira Nuraini Afifa, Mahasiswa Indonesia yang Berpidato di Harvard
Riwayat Hidup
Tri Rismaharini lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961 silam. Anak perempuan dari pasangan M Chuzuzaini dan Siti Muajiatun telah menjadi istri dan ibu dengan menikahi Ir. Djoko Saptoadji dan dikaruniai dua anak bernama Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni Saptoadji.
Risma kecil sudah terbiasa dengan kehidupan yang sederhana. Ayahnya berkerja sebagai PNS di kantor pajak untuk mencukupi kehidupannya dan empat saudaranya yang lain. Keuletan dan kegigihan sang ayah menjadi inspirasi bagi Risma dan ia tanamkan dalam benaknya hingga saat ini.
Tri Rismaharini menghabiskan masa belajarnya di SD Negeri Kediri, dan setelah lulus SD Risma melanjutkan SMP yang sedikit jauh dari kota Kediri, yakni di SMP Negeri 10 Surabaya pada tahun 1976 silam.
Sosok Risma remaja sama dengan anak remaja lainnya. Tubuh kuat, wajah yang berbinar, dan sedang aktif-aktifnya sebagai remaja perempuan. Ternyata, ia memiliki asma yang membatasi waktu bermain dengan teman-temannya.
Namun, ia menantang untuk mengikuti cabang olahraga lari yang nampaknya mustahil dilakukan bagi para penderita asma. Menapik anggapan itu, ternyata dengan mengikuti cabang olahraga lari, Risma memiliki dua keuntungan untuknya sendiri.
Yang pertama Risma dapat melawan penyakit tersebut dan yang kedua ia menjadi pelari andalan Kota Surabaya. Karena harus berlatih di pagi hari, Risma mendapat dispensasi dari sekolahnya masuk lebih siang daripada siswa yang lainnya.
Lepas dari bangku SMA, Risma memilih untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Jurusan artistek Instititut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menjadi pilihannya untuk menempuh pendidikan S1. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan dengan mengambil S2 jurusan Managemen Pembangunan Kota di kampus yang sama.
Kini, sosoknya tengah menjabat sebagai Walikota Surabaya yang terkenal dengan karakter tegas, ceplas ceplos, serta langsung turun ke lapangan ketika menemukan kesalahan maupun kendala dalam pelaksanaan program.
Sepak Terjang Karir Risma
Selesai menempuh pendidikan, karir Risma berawal dari menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Tugas yang ia emban tidak jauh berbeda dengan tugas pada masa kuliahnya. Tahun 1997, Risma diangkat menjadi Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna tanah Bappeko Surabaya. Kemudian setelahnya, ia diangkat menjadi Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Disbang serta Kepala Cabang Dinas Pertamanan
Kariernya terus melambung hingga Risma berpindah sebagai kepala Bagian Bina Bangunan, Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan, hingga menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.
Memasuki dunia politik, prestasi Risma di birokrasi menarik PDI Perjuangan untuk dicalonkan menjadi walikota Surabaya. Risma terkenal pekerja keras, ceplas-ceplos, ulet, dan berpihak kepada wong cilik. Masyarakat Surabaya serentak memilihnya menjadi orang nomor satu di kota pahlawan itu. Dia terpilih pada usia 49 tahun menjadi Walikota Surabaya periode 2010-2015.
Kiprah dan Prestasi Selama Menjabat Sebagai Walikota Surabaya
Sejak awal memangku jabatan sebagai walikota Surabaya, Tri Rismaharini mulai menata Kota Surabaya dari yang tidak teratur penataannya sejak menjadi Kepala DKP. Ia melanjutkan tugas tersebut sejak menjadi wali kota pada 2010.
Mulai pada masa kepemimpinannya di DKP sampai menjadi Walikota, Surabaya menjadi lebih asri dan tertata dengan baik. Pepohonan mulai ditanam pada beberapa tempat yang menjadikan kota Surabaya kini menjadi asri dan segar, jauh dari kegersangan.
Taman-taman kota pun dibangun dan dikelola dalam komando wanita dengan gaya bekerudung yang khas itu. Pembangunan tersebut membuahkan hasil , yakni beberapa tempat lainnya yang dulunya mati sekarang pada setiap malamnya dipenuhi dengan warga Surabaya yang sekedar melepas penat maupun mencari hiburan di sana.
Beberapa pembangunannya yaitu pemugaran taman bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park, taman di Bundaran Dolog, taman buah Undaan, serta taman di Bawean. Selain itu Risma juga membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman.
Kecintaan dan ambisi Risma untuk membangun kota Surabaya menghantarkan kota yang dijuluki sebagai kota Pahlawan tersebut pada beberapa penghargaan nasional hingga kancah internasional, di antaranya penghargaan Adipura, Major Of The Month, dan masih banyak lagi karena keberhasilannya membangun kota Surabaya dan cepat tanggap menangani permasalahan dan kendala yang ada.
Baca Juga: Berawal dari Sering Patah Hati, Adele ‘Easy on Me’ Raih Lebih dari 100 Penghargaan Bergengsi
Penghargaan yang terbaru, yakni pada Juli 2018, Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini memperoleh penghargaan Lee Kuan Yew City Prize bersama dengan Hamburg, Jerman; Kazan, Rusia; dan Tokyo, Jepang.
Penghargaan ini diperoleh karena Surabaya dianggap sebagai salah satu kota besar di dunia yang mampu mempertahankan dan mengelola kampung di tengah kota dengan manajemen pemerintah dan partisipasi masyarakat yang sangat baik di tengah laju pembangunan kota yang semakin berkembang dengan pesat.
Sisipan Kalimat Motivasi Dari Tri Rismaharani
Sosok yang telah kita baca ini memang sudah terkenal memiliki sepak terjang yang mengagumkan. Teguh dan tegas mengambil langkah berani dan berapi-api demi cinta dan menjaga amanah dari rakyat Surabaya yang diembankan di pundaknya membuat walikota wanita pertama yang memiliki nyali membersihkan prostitusi terbesar di Asia Tenggara menjadi inspirasi bagi kita semua
Sederet kata-kata bijak yang pastinya bakal menginspirasi generasi muda kerap ia ucapkan. Sambil menutup ulasan menggetarkan hati ini, kami sajikan beberapa kalimat motivasi dari Tri Rismaharani untuk kalian.
Kalian Layak Berhasil! Inilah Kisah Sukses Tri Rismaharani
"Jabatan cuma titipan. Kalau saya tidak mampu, ya tidak bisa dipaksakan."
"Gagal sekali tidak apa-apa. Gagal dua. Hingga gagal itu takut mendekati kita karena kita maju terus. Kita bisa belajar dari kegagalan kita. Suatu saat gagal takut mendekati kita. Karena tidak ada yang tidak mungkin."
"Manusia bisa berubah, jika melihat contoh dari pemimpinnya."
"Untuk anak-anakku. Tidak usah berpikir asal dan siapa orangtua kalian. Kalian berhak berhasil karena Tuhan itu adil."
Komentar
0