Berita

Kepergok Curi Bawang, Seorang Nenek Dikeroyok Warga Hingga Bersimbah Darah

Muhammad Fatich Nur Fadli 08 Mei 2025 | 13:20:10

 

Zona Mahasiswa - Pada Sabtu pagi, 3 Mei 2025, suasana di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, mendadak mencekam. Seorang nenek yang diduga mencuri bawang putih seberat dua kilogram menjadi sasaran amuk massa.

Baca juga: Terpengaruh Game Online, Bocah 9 Tahun Sebar Teror Bakar 13 Rumah Warga

Sebuah video yang beredar luas memperlihatkan nenek tersebut dengan wajah berlumuran darah, berjalan tertatih-tatih menuruni tangga pasar sambil memegangi pagar dan dinding untuk menopang tubuhnya. Ia tampak kesulitan berjalan dan tubuhnya penuh luka.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan warga, nenek itu kedapatan menyimpan beberapa siung bawang putih ke dalam tasnya tanpa membayar. Warga yang merasa geram kemudian bereaksi dengan memukul dan mengeroyoknya, menyebabkan luka parah dan pendarahan.

Pihak kepolisian setempat membenarkan adanya kejadian tersebut. Polisi menyatakan telah mendatangi lokasi kejadian dan memintai keterangan sejumlah saksi. Namun saat mereka tiba di tempat kejadian perkara, sang nenek sudah pergi dari pasar. Petugas keamanan pasar sempat mencoba membawa nenek itu berobat ke rumah sakit, tetapi ia menolak dan memilih untuk langsung pulang.

Identitas Nenek Masih Misterius

Sampai saat ini, identitas nenek tersebut masih belum diketahui. Saat ditanya oleh warga dan petugas, ia tidak membawa kartu identitas apa pun. Warga pasar juga mengaku tidak mengenali nenek tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, ternyata sang nenek sudah beberapa kali kedapatan mencuri barang dagangan milik pedagang pasar. Namun sebelumnya, perbuatannya hanya didiamkan dan tidak pernah dilaporkan ke pihak berwajib. Mungkin karena merasa kesal karena pelaku terus mengulangi perbuatannya, kali ini warga kehilangan kesabaran.

Reaksi Publik dan Warganet

Video dan cerita tentang kejadian ini dengan cepat menyebar luas di media sosial. Banyak yang mengungkapkan kemarahan terhadap tindakan main hakim sendiri yang dilakukan warga. Tak sedikit pula yang menyayangkan tindakan kekerasan terhadap lansia, terlepas dari dugaan pencurian yang dilakukan.

Beberapa komentar menyatakan bahwa mencuri memang salah, tetapi menyakiti secara fisik apalagi terhadap orang tua bukanlah solusi. Ada yang berpendapat bahwa jika nenek tersebut memang mencuri karena faktor kemiskinan atau keterpaksaan, seharusnya dibantu atau dilaporkan ke dinas sosial, bukan justru diperlakukan secara tidak manusiawi.

Pelajaran Berharga untuk Kita Semua

Kejadian di Pasar Mangu ini memberikan banyak pelajaran bagi kita sebagai masyarakat. Pertama, kita harus menolak tindakan main hakim sendiri dalam bentuk apa pun. Meskipun seseorang diduga melakukan kesalahan, tetap ada proses hukum yang harus dihormati. Kedua, kita perlu lebih peka terhadap masalah sosial seperti kemiskinan dan keterlantaran lansia.

Jika ada orang tua yang kedapatan mencuri, bisa jadi ia tidak memiliki tempat tinggal, keluarga, atau akses terhadap bantuan. Menyerahkan mereka kepada pihak berwenang atau lembaga sosial bisa jadi jauh lebih bijaksana dan manusiawi daripada main hakim sendiri.

Refleksi untuk Masyarakat

Apa yang terjadi di Boyolali bukan cuma tentang pencurian bawang. Ini adalah cerminan dari seberapa tinggi atau rendahnya rasa empati kita terhadap sesama. Apakah kita lebih suka menghukum atau membantu? Apakah kita peduli terhadap nasib lansia yang terlantar?

Kita harus mulai memperbaiki cara berpikir dan bertindak dalam menghadapi kejadian-kejadian sosial. Tidak semua masalah harus direspons dengan emosi. Kadang, seseorang hanya butuh uluran tangan, bukan pukulan.

Kepergok Curi Bawang, Seorang Nenek Dikeroyok Warga Hingga Bersimbah Darah

Semoga kejadian ini tidak terulang. Semoga juga bisa menjadi titik balik bagi kita semua untuk menumbuhkan empati, mengedepankan hukum, dan menjadikan masyarakat sebagai ruang yang aman, adil, dan berperikemanusiaan bagi siapa pun. Karena kekerasan hanya akan melahirkan luka, dan luka sosial yang terus dibiarkan bisa menjadi penyakit bagi seluruh lapisan masyarakat.

Jika menemukan kejadian serupa, jangan terburu-buru menghakimi. Tanyakan dulu, cari tahu latar belakangnya, dan pilih jalan yang manusiawi. Karena terkadang, seseorang mencuri bukan karena jahat, tapi karena lapar dan tidak punya pilihan.

Baca juga: Jadi Sorotan! Momen Dedi Mulyadi Kaget saat Ada Siswi Hobi Mabuk dan Pesta Miras

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150