zonamahasiswa.id - Dunia baru saja dihebohkan dengan serangan militer Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/02). Presiden Rusia, Vladimir Putin mengerahkan pasukannya untuk menyerang sejumlah kota di Ukraina.
Akibatnya, ledakan keras dari militer Rusia berhasil membumi hanguskan beberapa instalasi militer di Ukraina. Megenai hal itu, Presiden Ukraina mengatakan akan tetap tinggal di ibu kota meskipun Rusia kembali menyerang.
Baca Juga: KSP Sampaikan Mahasiswa Harus Pikirkan Sistem Berpolitik di Indonesia: Politik Jangan Dijauhi
Janji Presiden Ukraina
Beberapa waktu lalu, Rusia meluncurkan invasi melalu darat, udara, hingga laut, menyusul dengan adanya deklarasi perang yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin.
Melansir Reuters, diperkirakan terdapat 100.000 orang melarikan diri saat ledakan dan tembakan yang menghujani beberapa kota besar. Mengenai hal itu, puluhan orang dilaporkan tewas menjadi korbannya.
Sementara, pejabat AS dan Ukraina mengungkap Rusia memiliki tujuan untuk merebut Kyiv serta menggulingkan pemerintah setempat. Pasukan Rusia merebut bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang terletak di bagian utara Kyiv.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah menandainya sebagai target nomor satu. Ia menyampaikan hal tersebut dalam pesan video saat pertempuran terjadi.
Tak hanya itu, Zelensky juga mengungkap keluarganya sebagai target kedua setelah dirinya. Menurutnya, Rusia ingin menghancurkan Ukraina dari segi politik melalui kepala negaranya terlebih dahulu.
"(Musuh) telah menandai saya sebagai targer nomor satu. Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara," ucapnya.
Zelensky menegaskan dirinya akan tetap tinggal di ibu kota, begitu pula dengan keluarganya yang tinggal di Ukraina.
"Saya akan tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina," tegas Zelensky.
Terlepas dari itu, Putin mengungkap sedang melakukan operasi militer khusus untuk menghentikan pemerintah Ukraina yang melakukan genosida pada rakyatnya sendiri.
Putin juga mengatakan bahwa Ukraina merupakan negara yang tidak sah karena menempati tanah historis milik Rusia.
Dalam hal ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengungkap kekhawatirannya terhadap keselamatan Presiden Ukraina.
"Sepengetahuan saya, Presiden Zelensky tetap berada di Ukraina pada jabatannya dan tentu saja kami mengkhawatirkan keselamatan semua teman kami di Ukrainan, pejabat pemerintah, dan lainnya," ujarnya.
Jadi Target Pertama, Presiden Ukraina Berjanji Tetap Tinggal Meski Rusia Menyerang
Itulah informasi mengenai Presiden Ukraina yang menjadi target pertama Rusia hingga berjanji untuk tetap tinggal meskipun negaranya diserang musuh.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Survei Capres 2024, Mayoritas Generasi Z hingga Milenial Pilih Prabowo
Komentar
0