Opini

Hanya Tuhan dan Orang Tua yang Boleh Tahu IPK Saya, Tetangga Jangan!

Ahmad Zainuri 09 Juni 2021 | 08:12:47

zonamahasiswa.id - Hallo Sobat Zona! Bagaimana nih hari-hari liburan setelah lebarannya? Apakah sedang baik-baik saja atau sedang tidak baik nih? Apalagi mahasiswa yang habis menjalani lelahnya uas perkuliahan, tentunya sangat deg-degan dengan hasil perkuliahan, ya.

Menjadi seorang mahasiswa memang kita dituntut untuk menjadi orang yang pejuang, dimana banyak hal yang harus dilewati oleh mereka. Mulai dari melewati lelahnya belajar, disamping itu juga melewati lelahnya berjuang melawan rasa malas. Hal itu ia lakukan hanya demi sebuah IPK yang tentunya tetap stabil hasilnya.

Baca Juga: Menjadi Mahasiswa Gamer atau Mahasiswa Aktivis? Membaca Realita Mahasiswa Milenial

IPK Tinggi Menjadi Sebuah Tujuan

Mahasiswa melihat IPK (Foto: Ayo Kuliah)

Tidak bisa dipungkiri bahwa mengejar IPK tinggi memang menjadi salah satu tujuan dari mahasiswa. Dimana mereka rata-rata menyukai sebuah nilai yang tinggi dari hasil belajar mengajar.

Belajar di bangku perkuliahan memang tidak semudah belajar di sekolah biasanya. Dimana mahasiswa yang akan mendapatkan nilai IPK tinggi harus melewati seperti membuat makalah, presentasi makalah hingga dengan menghadapi ujian praktikum yang bikin lelah mahasiswa.

Ketika memasuki dunia perkuliahan, banyak mahasiswa yang terfokus ingin mencapai nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi. Sampai-sampai kuliah hanya ditujukan untuk mengejar nilai tinggi saja, tanpa networking atau ikut kegiatan yang dapat menjadi bekal karier nantinya.

Sobat Zona seolah akan menjadi mahasiswa yang berlabel IPK tinggi. Tapi, tidakkah kita sadari bahwa diri kita sendiri tidak mendapatkan apapun? Bangga, iya.

Siapa yang tidak bangga jika mendapat IPK tinggi? Tapi di luar rasa bangga itu, adakah kita mempertanyakan diri kita sendiri? Tidakkan kamu merasa kosong di pikiran juga hati? Nilai yang sesungguhnya bukan angka yang kita dapatkan. Tapi, bukan berarti nilai tinggi itu tidak penting, ya. Maksudnya, jangan HANYA terfokus pada nilai. Oke?

Baca Juga: Orang Pintar Kalah Sama Orang Bejo, Lalu Siapa yang Bisa Mengalahkan Orang Bejo?

Bahkan Cukup Orang Tua Saja yang Tahu IPK Kita

Ilustrasi IPK (Foto: Cara Menghitung)

Selain persoalan itu semua, bahkan mahasiswa yang mengejar IPK seolah ia hanya menginginkan dirinya tinggi dan terus tinggi nilainya. Dimana semua hal yang berkaitan dengan nilai hanya orang tua lah yang harus tahu, tidak boleh mereka selain orang tua.

Selain menanggung beban malu, disamping itu juga menanggung beban moral yang tinggi di mata orang tua. Oleh karena itulah kenapa mereka harus mengejar nilai dan nilai yang begitu tinggi untuk meningkatkan pujian orang tua kepada kita.

Hanya Tuhan dan Orang Tua yang Boleh Tahu IPK Saya, Tetangga Jangan!

Itulah kenapa mahasiswa sangat penting untuk mengenal tentang IPK. Jangan sampai ketinggalan nilai tinggi ya, Sob. Mimin sangat senang sekali apabila nilai IPK tinggi dan pengalaman juga tinggi.

Jangan lupa aktifkan notifikasi postingan website zonamahasiswa.id untuk informasi terupdate lainnya.

Baca Juga: Jadi Lebih Baik Mana, Patah Hati atau Skripsi Banyak Revisi?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150