Berita

Dituduh Guru Curi Duit Rp 66 Ribu, Anak Yatim di Wonogiri Protes Bawa Poster Sambil Jalan Kaki: Demi Allah Aku Bukan Pencuri

Muhammad Fatich Nur Fadli 09 November 2023 | 11:30:49

Zona mahasiswa - Seorang siswa asal Wonogiri, yang mengaku sebagai yatim piatu, tiba-tiba menarik perhatian warga karena berjalan kaki sambil membawa spanduk protes. Siswa SMK yang dikenal dengan inisial MI ini mencoba untuk mencari keadilan setelah dituduh mencuri oleh guru.

Baca juga: Welcome to Konoha! Ketika Siswa SMK di Bima Aniaya Guru karena Tak Terima Ditegur Merokok di Kelas, Berujung Damai

Merasa difitnah, siswa ini mengekspresikan protesnya melalui sebuah tulisan di papan besar yang menjelaskan bahwa ia bukanlah seorang pencuri. MI (18 tahun) dituduh mencuri uang sebesar Rp 66 ribu ketika sedang menjalani magang di Kecamatan Wonogiri Kota.

Dalam video yang beredar, terlihat MI, yang mengklaim sebagai anak yatim, dituduh mencuri oleh sekolah dan tempat magangnya. Spanduk yang ia bawa berisi pernyataan "Demi Allah aku anak yatim 'Bukan Pencuri' tidak seperti yang dituduhkan guru SMK Bhakti Mulia dan apotek tempat magangnya."

Menurut Kepala SMK Bhakti Mulia Wonogiri, Sutardi, masalah dimulai ketika MI melakukan magang di sebuah apotek di Wonogiri. Pada 19 Oktober 2023, terjadi ketidaksesuaian saat dilakukan stok opname obat, meskipun nilainya tidak besar, hanya sebesar Rp 66 ribu. MI kemudian dimintai keterangan karena ia berada di apotek tersebut saat perbedaan tersebut terjadi.

"Nilainya sebenarnya tidak besar, hanya Rp 66 ribu. Tapi kan sekolah juga harus bertanggung jawab," jelasnya.

Menurut Sutardi, MI kemudian dimintai keterangan karena berdasarkan kronologi, siswa bersangkutan sedang piket di apotek itu. Dia memastikan masalah itu sudah selesai dan pihak apotek juga tidak mempermasalahkannya.

"Sebenarnya tidak dipermasalahkan oleh pihak apotek saat itu. Namun di apotek itu ada bisnis ya, kita akhirnya turun tangan juga kesana," ujarnya.

Reaksi Pihak Keluarga

Sementara itu diketahui jika keluarga MI bereaksi usai aksi sang siswa viral.

Berdasarkan keterangan paman selaku wali murid MI, Achmad Fadlillah mengatakan, pihak keluarga mengetahui kasus itu selesai setelah ada panggilan dari pihak sekolah.

"Saya saat itu tanya buktinya apa? Dijawab CCTV. Dijelaskan isi rekaman CCTV itu, baru cerita."

"Dari cerita itu belum ada yang membenarkan mengambil uang kasir. Tapi yaudah masalah itu dianggap selesai dan saya mengganti," jelasnya.

MI kemudian menceritakan kepada walinya di rumah bahwa ia diminta untuk membuktikan jika tak bersalah.

Keluarga MI mendukungnya setelah menerima panggilan dari sekolah yang menjelaskan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan dengan bantuan rekaman CCTV. 

Namun, keluarga awalnya sempat berspekulasi bahwa MI mungkin benar-benar mencuri. MI kemudian membawa poster protes ke sekolah, tetapi keluarganya tidak mengarahkan atau menyuruhnya untuk melakukannya.

Keluarga tidak tahu dari mana asal poster tersebut atau dari mana ide itu muncul. Mereka merasa bahwa penyelesaian masalah mungkin kurang efisien, dan seharusnya sekolah seharusnya mengkonfirmasi lebih dulu sebelum menghubungi keluarga.

"Saya tahu pagi dia ke sekolah bawa poster. Tapi saya tidak mempersilahkan, tidak mengarahkan, biar berjalan saja," ujarnya

Dia mengakui pihak keluarga tak tahu dari mana asal poster yang dibawa MI ke sekolah, termasuk dari mana ide tersebut muncul.

Pihak keluarga menduga ada penyelesaian masalah yang kurang bagus.

Ada kemungkinan sekolah hanya mendapatkan laporan dari karyawan apotek, bukan pemilik langsung apotek terkait selisih uang itu.

"Beberapa waktu lalu ada absensi anak dari karyawan apotek. Kemudian dari sekolah langsung meneruskan ke Whatsapp kami."

"Seharusnya sekolah bisa mengkonfirmasi dulu tidak langsung diteruskan ke kami. Karena kalimatnya kurang pas," jelasnya.

Kasus ini akhirnya selesai setelah mediasi dengan sekolah dan keluarga, dan MI dinyatakan tidak bersalah. Meskipun demikian, keluarga tidak mengambil tindakan hukum terkait pencemaran nama baik, dan kedua belah pihak sudah berdamai dan saling meminta maaf. 

Keluarga berterima kasih kepada guru di SMK Bhakti Mulia dan berharap agar kasus serupa ditangani dengan lebih teliti di masa depan.

Dituduh Guru Curi Duit Rp 66 Ribu, Anak Yatim di Wonogiri Protes Bawa Poster Sambil Jalan Kaki: Demi Allah Aku Bukan Pencuri

Itulah ulasan mengenai seorang siswa asal Wonogiri, yang mengaku sebagai yatim piatu. Siswa SMK yang dikenal dengan inisial MI ini mencoba untuk mencari keadilan setelah dituduh mencuri oleh guru.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Momen Bahagia Warga Bengkulu yang Mendapati Jalan Desanya Diaspal setelah Penantian 37 Tahun

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150