Zona Mahasiswa - Buat kamu yang lagi ngerjain skripsi, pasti udah nggak asing sama yang namanya "latar belakang penelitian". Bagian ini tuh bisa dibilang pondasi dari keseluruhan skripsimu. Tapi, tahu nggak sih? Banyak mahasiswa yang justru kena mental pas ditanya-tanya soal latar belakangnya pas sidang. 

Baca juga: Nggak Copas Tapi Ketik Ulang Semuanya Apakah Masih Kedetect Turnitin

Nah, biar kamu nggak ikut-ikutan kena goreng, yuk kita bahas tuntas bocoran jawaban pertanyaan maut seputar latar belakang penelitian. Semuanya dijelaskan dengan bahasa santai tapi tetap berbobot.

Kenapa Latar Belakangmu Harus Kuat?

Karena latar belakang itu adalah alasan kenapa penelitian kamu layak buat dilakukan. Dari sinilah penguji bakal tahu seberapa penting topik yang kamu angkat dan seberapa dalam kamu memahami isu yang kamu teliti.

Pertanyaan-Pertanyaan Maut Seputar Latar Belakang Penelitian

1. "Kenapa kamu pilih topik ini?"

Jawaban ideal: "Topik ini saya pilih karena saya melihat adanya fenomena/masalah yang belum banyak diteliti atau belum ada solusi yang efektif. Selain itu, topik ini juga relevan dengan jurusan dan minat saya."

Contoh pengembangan: "Misalnya, saya meneliti penggunaan media sosial dalam meningkatkan literasi finansial mahasiswa. Saya melihat banyak teman-teman saya aktif di media sosial, tapi mereka kurang paham soal keuangan pribadi. Dari situ, saya ingin tahu apakah media sosial bisa dipakai buat edukasi finansial."

2. "Apa urgensi dari penelitian ini?"

Jawaban ideal: "Urgensinya adalah untuk memberikan solusi atau pemahaman baru terkait masalah yang ada. Dengan penelitian ini, saya harap bisa memberikan kontribusi ke masyarakat atau lembaga tertentu."

Contoh pengembangan: "Kalau nggak ada penelitian seperti ini, mungkin kita akan tetap pakai pendekatan lama yang ternyata kurang efektif. Padahal dengan cara baru, hasilnya bisa jauh lebih baik."

3. "Kenapa kamu merasa masalah ini penting untuk diteliti?"

Jawaban ideal: "Karena masalah ini sering terjadi, berdampak besar, tapi belum banyak dibahas atau diteliti. Penelitian ini bisa jadi langkah awal untuk memahami dan mencari solusi."

4. "Dari mana kamu tahu kalau ini adalah masalah yang relevan?"

Jawaban ideal: "Saya melihat dari berita, artikel ilmiah, dan pengamatan langsung. Saya juga bandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya untuk memastikan masalah ini belum banyak dikupas."

5. "Apa kontribusi dari penelitian kamu terhadap bidang keilmuan?"

Jawaban ideal: "Kontribusinya adalah menambah referensi baru dan memperkaya literatur ilmiah di bidang saya. Penelitian ini juga bisa jadi dasar untuk penelitian selanjutnya."

6. "Apakah penelitian kamu punya novelty? Kalau iya, di mana letaknya?"

Jawaban ideal: "Novelty-nya terletak pada pendekatan yang saya gunakan, atau objek yang saya teliti yang belum pernah digunakan dalam penelitian sebelumnya. Saya juga mencoba mengkombinasikan teori yang berbeda."

Strategi Biar Bisa Jawab dengan Tenang

1. Kuasai isi skripsimu sendiri. Jangan cuma nulis karena ikut-ikutan. Pahami benar alasan dan isi dari setiap paragraf.
2. Latihan ngomong. Simulasikan sidang bareng teman biar terbiasa jawab spontan.
3. Pakai bahasa yang kamu kuasai. Nggak harus ribet, asal kamu bisa menjelaskan dengan runut dan logis.
4. Siapkan data pendukung. Misalnya hasil wawancara, jurnal, atau data statistik yang relevan.

Contoh Latar Belakang dan Cara Jawabnya

Misal kamu ambil tema: "Pengaruh TikTok terhadap Minat Beli Produk Lokal di Kalangan Gen Z"

Pertanyaan: "Kenapa kamu tertarik dengan topik ini?"

Jawaban: "Saya melihat tren TikTok yang sangat booming di kalangan Gen Z. Banyak UMKM yang mulai memanfaatkan platform ini. Tapi, belum banyak penelitian yang membahas sejauh mana pengaruh TikTok terhadap keputusan membeli produk lokal. Jadi saya tertarik buat gali itu."

Pertanyaan: "Apa bedanya penelitian kamu dengan yang sudah ada?"

Jawaban: "Kalau dilihat dari penelitian sebelumnya, kebanyakan fokus pada Instagram atau YouTube. Sementara TikTok sebagai platform yang sedang naik daun belum banyak dikaji, apalagi dikaitkan dengan produk lokal di Indonesia."

Jangan Ngasal Bikin Latar Belakang!

Biar kamu makin mantap, perhatikan struktur latar belakang:

1. Kondisi ideal (gambaran umum topik kamu secara positif)
2. Fakta di lapangan (masalah yang muncul, data pendukung)
3. Gap penelitian (apa yang belum diteliti/diketahui)
4. Solusi dari penelitian kamu

Contoh:

"Dalam era digital saat ini, media sosial menjadi alat komunikasi yang sangat efektif. Namun, belum semua pelaku UMKM mampu memanfaatkan media sosial secara maksimal, terutama TikTok yang sebenarnya punya potensi besar. Beberapa studi telah meneliti media sosial secara umum, tapi belum banyak yang secara khusus membahas TikTok dalam kaitannya dengan produk lokal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana TikTok bisa mempengaruhi minat beli produk lokal."

Kesalahan Umum Saat Menjawab Pertanyaan tentang Latar Belakang

1. Jawaban terlalu umum dan nggak spesifik.
2. Mengutip teori tapi nggak paham artinya.
3. Ngomong muter-muter tanpa arah.
4. Ngaku penting, tapi nggak bisa buktiin pakai data.

Tips Parafrase Latar Belakang Biar Nggak Kena Plagiarisme

Kalau kamu ngambil kutipan dari jurnal, pastikan kamu:

• Ganti struktur kalimatnya
• Gunakan sinonim
• Tambahkan interpretasi kamu sendiri

Contoh kutipan: "Media sosial telah menjadi alat pemasaran utama dalam dekade terakhir."

Parafrase: "Dalam 10 tahun terakhir, banyak pelaku bisnis memanfaatkan media sosial sebagai strategi utama untuk memasarkan produk mereka."

Begini Bocoran Jawaban Pertanyaan Maut Seputar Latar Belakang Penelitian yang Wajib Kamu Tahu!

Latar belakang itu bukan cuma formalitas. Ini adalah pondasi dari seluruh skripsimu. Jangan sampai kamu cuma nulis asal jadi tanpa ngerti maksudnya. Pahami isi, siapkan jawaban, dan latih cara penyampaiannya.

Dengan memahami pertanyaan-pertanyaan maut seputar latar belakang dan menyiapkan jawabannya dengan matang, kamu nggak cuma siap sidang, tapi juga bisa bikin dosen penguji mengangguk-angguk setuju!

Baca juga: Jawaban saat Ditanya Apakah Penelitian Kamu Masih Relevan dengan Isu saat Ini