Tips

Perhatikan Beberapa Hal Ini Jika Kamu Ambil Skripsi dengan Metode Penelitian Kualitatif

Muhammad Fatich Nur Fadli 08 Agustus 2025 | 17:04:07

Zona MahasiswaMenulis skripsi dengan metode penelitian kualitatif itu unik dan punya tantangannya sendiri. Dibandingkan kuantitatif yang fokus pada angka, kualitatif menuntut kamu untuk menyelami data secara mendalam, memahami konteks, dan menafsirkan makna di baliknya.

Baca juga: Begini Cara Mengajukan KIP Kuliah, Bantuan Pendidikan untuk Mahasiswa Berlatar Keluarga Kurang Mampu

Tapi, banyak mahasiswa yang terjebak dan bingung karena menganggap kualitatif lebih mudah dari kuantitatif. Padahal, jika kamu tidak paham aturannya, bisa-bisa skripsimu dianggap dangkal, tidak ilmiah, atau bahkan ditolak.

Hal-Hal yang Wajib Kamu Perhatikan saat Mengambil Metode Penelitian Kualitatif

Memilih metode kualitatif artinya kamu harus siap dengan pendekatan yang lebih subjektif (tapi tetap objektif secara ilmiah), fleksibel, dan fokus pada kedalaman.

1. Pahami Alasan Kamu Memakai Metode Kualitatif

Ini adalah fondasi paling penting dan akan jadi pertanyaan pertama saat sidang. Kamu harus tahu persis kenapa metode ini yang paling cocok untuk penelitianmu.

  • Bukan untuk Mengukur, Tapi Memahami: Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami secara mendalam (why & how) suatu fenomena, bukan mengukur pengaruh atau hubungan antar variabel. Jika pertanyaan penelitianmu berbunyi "Bagaimana pengalaman..." atau "Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi...", maka kualitatif adalah pilihan tepat.
  • Konteks Adalah Segalanya: Penelitian kualitatif sangat peduli dengan konteks tempat fenomena itu terjadi. Hasil penelitianmu akan sangat terikat dengan waktu, tempat, dan orang-orang yang kamu teliti.
  • Kenapa Penting? Memahami alasan ini akan membantumu tetap fokus dan tidak salah arah. Kamu tidak akan terjebak mencari generalisasi seperti kuantitatif, melainkan mencari kekayaan dan kedalaman informasi.

2. Kualitas Data Lebih Penting dari Kuantitas

Di penelitian kualitatif, bukan berapa banyak responden yang kamu wawancarai, tapi seberapa dalam informasi yang bisa kamu dapatkan dari mereka.

  • Pilih Partisipan secara Selektif: Gunakan teknik purposive sampling atau snowball sampling untuk memilih partisipan yang benar-benar ahli atau memiliki pengalaman yang kaya terkait topikmu. Kualitas partisipan ini akan menentukan kualitas datamu.
  • Wawancara Mendalam (In-Depth Interview): Jangan hanya bertanya "iya" atau "tidak". Gunakan pertanyaan terbuka yang menggali cerita, perasaan, dan pengalaman partisipan. Ciptakan suasana yang nyaman agar mereka mau berbagi informasi secara jujur.
  • Kenapa Penting? Data kualitatif yang kuat adalah data yang kaya narasi, deskriptif, dan detail. Satu wawancara mendalam yang baik bisa jadi lebih berharga daripada 100 kuesioner.

3. Pahami Proses Analisis Data yang Fleksibel dan Iteratif

Analisis data kualitatif tidak se-linier kuantitatif. Prosesnya bisa maju-mundur dan butuh ketelitian tinggi.

  • Transkripsi Data: Rekam semua wawancara atau observasi, lalu transkripsikan menjadi tulisan. Ini adalah langkah awal yang wajib dan tidak bisa dilewatkan.
  • Koding (Coding): Lakukan koding, yaitu proses memberikan label atau "kode" pada setiap bagian dari transkripsi yang dianggap penting atau memiliki makna.
  • Identifikasi Tema dan Pola: Dari kode-kode yang sudah kamu buat, gabungkan menjadi tema-tema atau kategori yang lebih besar. Ini adalah inti dari analisis kualitatif.
  • Kenapa Penting? Proses ini menunjukkan bagaimana kamu mengelola data yang begitu banyak menjadi kesimpulan yang terstruktur. Kamu harus bisa menjelaskan alur dari data mentah hingga temuan akhir.

4. Jaga Objektivitas dan Integritas Ilmiah

Meskipun fokus pada subjektivitas partisipan, kamu sebagai peneliti harus tetap objektif dan menjaga integritas ilmiah.

  • Catatan Lapangan yang Rinci: Buatlah catatan lapangan yang lengkap saat observasi atau wawancara. Catat tidak hanya perkataan, tapi juga ekspresi wajah, suasana, atau gestur partisipan.
  • Triangulasi: Gunakan lebih dari satu sumber data (misalnya, wawancara, observasi, dan dokumen) untuk memperkuat temuanmu. Jika ketiga sumber data itu mendukung kesimpulan yang sama, maka temuanmu akan lebih kredibel.
  • Kenapa Penting? Dosen penguji akan melihat bagaimana kamu memisahkan antara interpretasi pribadimu dan temuan yang benar-benar muncul dari data. Triangulasi adalah bukti bahwa temuanmu tidak bias.

5. Penulisan Laporan yang Kuat dan Naratif

Laporan penelitian kualitatif tidak hanya menyajikan angka, tapi juga "cerita".

  • Gunakan Narasi yang Mengalir: Susun temuanmu menjadi narasi yang kuat. Gunakan kutipan langsung (verbatim) dari partisipan untuk mendukung setiap poin yang kamu sampaikan.
  • Interpretasi yang Mendalam: Jelaskan apa makna dari setiap temuan dan bagaimana hal itu berkaitan dengan teori atau penelitian terdahulu. Jangan hanya mendeskripsikan.
  • Kenapa Penting? Kemampuanmu dalam menyajikan cerita dari data akan menunjukkan kualitas riset kualitatifmu.

Dengan memperhatikan hal-hal ini, kamu tidak hanya akan menyelesaikan skripsimu, tapi juga menghasilkan karya ilmiah kualitatif yang kuat, kredibel, dan bisa membuat dosen pembimbing serta penguji merasa puas. Semangat!

Baca juga: Jangan Sampai Salah! Perhatikan Beberapa Hal Ini Biar Proposal Skripsi Kamu Nggak Ditolak

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150