Berita

Aryanto Misel: Pemadam Api Kulit Singkong Ini Patennya Sudah Saya Jual ke Jepang. Kenapa Dijual Pak? Karena di Indonesia Nggak Ada yang MENERIMA

Alif Laili Munazila 12 Juli 2023 | 09:45:01

Zona Mahasiswa - Aryanto Misel ternyata tidak hanya menemukan alat pengubah air jadi bahan bakar. Profesor kampung ini ternyata masih memiliki segudang penemuan lainnya, salah satunya adalah alat pemadam api berbahan kulit singkong.

Baca juga: Diremehkan Negeri Sendiri, Aryanto Misel Penemu Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar Malah Diundang Ferrari dan Ducati

Temukan Alat Pemadam Api Berbahan Kulit Singkong

Dijuluki profesor kampung, Aryanto Misel nyatanya memang punya segudang penemuan mutakhir lainnya selain alat pengubah air jadi bahan bakar. Penemuannya yang tak kalah mutakhir adalah alat pemadam api berbahan kulit singkong.

Penemuannya ini diliput langsung oleh Aiman Witjaksono dalam acaranya yakni "AIMAN" yang disiarkan langsung di stasiun televisi Kompas TV. Dalam wawancara eksklusifnya itu, Aryanto Misel menunjukkan hingga mendemonstrasikan cara pakai temuannya itu.

Sebelumnya, Aryanto Misel menjadi bahan perbincangan publik karena berhasil menemukan alat pengubah air jadi bahan bakar kendaraan bermotor yang diberinya nama "Nikuba" alias Niku Banyu.

Aryanto Misel lantas viral dan jadi perbincangan khalayak umum setelah temuan Nikubanya itu ternyata sempat diremehkan oleh peneliti BRIN. Ia pun mengaku tak butuh pemerintah Indonesia hingga akhirnya berhasil dikontrak 3 perusahaan otomotif dunia.

Di depan perwakilan Lamborghini, Ferrari hingga Ducati, Aryanto Misel bersama rekannya mempresentasikan hingga memperagakan cara pakai Nikuba. Aryanto sendiri mengaku jika dirinya akan melepas penelitiannya itu dengan harga Rp 15 miliar kepada siapapun.

Nah temuannya yang satu ini disebutnya berbahan dasar kulit singkong hingga 99%. Ia mengklaim jika alat pemadam api kulit singkong ini bisa tahan panas hingga 700 derajat.

Bahkan, alat pemadam api kulit singkong ini pun sudah dibeli hak patennya oleh orang Jepang. Hal itu disampaikannya langsung dalam wawancaranya bersama Aiman Witjaksono.

"Ini patennya sudah saya jual ke Jepang," ucap Aryanto. Mendengar penuturan itu, Aiman lantas bertanya. "Kenapa ke Jepang pak? Kenapa nggak ke Indonesia?," tanya Aiman.

"Indonesia nggak ada yang menerima. Barang begini bagusnya nggak ada yang menerima," aku Aryanto.

Aiman lantas menanyakan mengapa temuan bagus milik Aryanto ini tak dilirik pemerintah Indonesia. "Ya karena kalau ada barang murah kan nggak mau pemerintah kita," ungkap Aryanto.

Aiman yang masih penasaran kembali bertanya. "Berapa harganya pak?,". Aryanto lantas menjawab jika alat pemadam api organik miliknya itu hanya ia hargai Rp 200 ribu saja.

"Nah kalau alat pemadam kebakaran biasanya itu berapa pak?," tanya Aiman. "Itu biasanya antara Rp 275 ribu sampai Rp 300 ribu," ungkap Aryanto.

"Di dalam singkong itu mengandung Potasium Sitrat. Potasium Sitrat itu untuk melawan api. Nah kalau dikasih ke api, sistem apinya bukan menutup oksigen, tapi memutus mata rantai reaksi pembakaran," terang Aryanto.

Bahkan Aryanto juga membuat bom kulit singkong yang bisa digunakan untuk memadamkan api dengan cara dilemparkan dan meledak. "99?hannya kulit singkong. Sisanya katalis, anti gumpal dan sebagainya," terang Aryanto.

Aiman lantas meminta Aryanto untuk memperagakan alat pemadam kebakaran organik miliknya itu. Dan benar saja, alat pemadam kebakarannya berfungsi dengan baik dan bisa memadamkan api hanya dalam hitungan detik.

Bahkan, pasca alat pemadamnya berhasil melumpuhkan api, tercium aroma singkong bakar karena bahannya yang memang organik kulit singkong.

Berikut ini merupakan video saat Aryanto Misel diwawancarai Aiman Witjaksono tentang temuannya alat pemadam kebakaran kulit singkong.

Khasiat Lain Singkong: Padamkan Api - AIMAN

Aryanto Misel: Pemadam Api Kulit Singkong Ini Patennya Sudah Saya Jual ke Jepang. Kenapa Dijual Pak? Karena di Indonesia Nggak Ada yang MENERIMA 

Itulah ulasan mengenai temuan Aryanto Misel lainnya yakni alat pemadam api berbahan kulit singkong yang hak patennya sudah dijual ke Jepang karena Indonesia tidak menerima.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Demi Biayai Keluarga, Mahasiswi Ini Rela Kerja Jadi Kuli Panggul Semen, Dibayar 600 Rupiah per Sak

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150