zonamahasiswa.id - Ramai beredar di media sosial tentang delapan oknum polisi yang menyerang salah satu rumah sakit di Medan, Sumatera Utara. Penyerangan tersebut berlangsung pada Minggu (6/11) sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, kejadian itu diduga terjadi sejak pukul 01.00 WIB.
Baca Juga: Heboh Aksi Brutal Emak-emak Lempar Kursi ke Peserta Dance K-Pop, Netizen Murka: Nggak Punya Etika
Kronologi Kejadian
Diketahui, lokasi kejadian penyerangan itu di Rumah Sakit Bandung yang berada di Jalan Mistar, Kota Medan. Peristiwa itu berawal dari empat orang yang saling mengenal satu sama lain yakni Bripda T, A merupakan perawat RS Bandung, dan dua mahasiswi berinisial D serta I yang tengah nongkrong bersama di sebuah kafe.
Mereka pun diketahui tengah mengonsumsi alkohol. Setelah mabuk, mereka pergi ke sebuah hotel di Jalan Gajah Mada Medan dengan memesan dua kamar. Satu kamar digunakan oleh Bripda T dan D. Sementara, satu kamar lainnya digunakan oleh A dan I.
Saat itu, A dan I sedang dalam kondisi mabuk dan dikunci oleh Bripda T dari luar kamar hotel. Bripda T mengaku khawatir keduanya akan berbuat onar. Namun, di sisi lain A merasa disekap atas aksi penguncian tersebut.
Kemudian, A menghubungi sekuriti di RS Bandung yang bernama Brema. A sepertinya juga menghubungi perawat lain bernama Wanda sekitar pukul 04.00 WIB.
Ketika itu, A mengatakan bahwa dirinya sedang disekap dan dikunci dari luar kamar hotel. Kunci kamarnya pun dibawa oleh sepupunya yang menginap bersebelahan kamar dengan dirinya.
Lebih lanjut, Brema selaku sekuriti dan Wanda teman A berusaha membuka pintu. Namun, cekcok pun justru terjadi antara perawat RS Bandung dengan Bripda T.
Oknum polisi itu kemudian menghubungi teman-temannya melalui grup WhatsApp dan mereka langsung mencari A dan sekuriti yang terlibat cekcok. Bripda T mengaku merasa dihina oleh Wanda karena disebut sebagai satpam. Ia pun melakukan pengeroyokan kepada Wanda.
Sementara, motif Bripda T melakukan penyekapan sudah disinggung karena ingin menahan dua temannya yang tengah mabuk. Berdasarkan keterangan Polda Sumut, ada kesalahpahaman di mana Bripda T sebenarnya tidak bermaksud melakukan penyekapan.
Sedangkan perawat bernama Wanda yang menjadi korban mengalami luka parah dan sedang dirawat secara intensif di rumah sakit. Wanda mengalami luka cukup parah lantaran tubuhnya diinjak dan kepalanya dipukul hingga pingsan.
Insiden penyerangan itu terjadi dalam dua gelombang yakni pukul 05.00 WIIB saat Bripda T dan rekannya mendatangi RS Bandung. Mereka mengeroyok Wanda hingga babak belur.
Penyerangan itu berdasarkan keributan yang terjadi di hotel sebelumnya. Bripda T bersama 6 rekannya sesama polisi dan 1 warga sipiil mendatangai RS Bandung dan menunjuk Wanda yang kemudian dipukuli hingga lebam.
Terduga pelaku sempat kembali mendatangi RS Bandung dan akan melakukan pengeroyokan kembali, namun berhasil dilerai warga. Salah satu oknum polisi yang melakukan penyerangan pun terbongkar identitasnya karena menunjukan namanya kepada salah satu korban. Pelaku diketahui bernama IR Siregar yang datang mengenakan helm, jaket, dan celana serta sepatu hitam.
Mengenai ini, tim gabungan kepolisian telah mengamankan 8 oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang perawat RS Bandung. Saat ini mereka tengah diperiksa oleh Bidang Propam Polda Sumut dan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan.
Atas penangkapan delapan oknum polisi yang baru lulus tersebut sudah dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Humas Polda Sumur, Kombes Pol Hadi Wahyudi pada Senin (7/11).
Polda Sumut Meminta Maaf
Melansir Kompas, Polda Sumut meminta maaf atas tindakan delapan oknum anggotanya yang dilaporkan telah menyekap hingga melakukan penganiayaan terhadap perawat RS Bandung.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa itu, terkait ketidaknyamanan yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota Polri," ucap Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi.
Berawal dari Bripda T alias Bripda Tito yang kabur dari barak untuk mabuk-mabukan bersama tiga rekan perempuannya bernama Debye, Iten, dan Ayu. Iten diketahui seorang mahasiswa dan Ayu merupakan perawat RS Bandung.
Setelah dikunci di dalam kamar hotel, Ayu marah dan menelpon teman-temannya sekuriti RS Bandung dan perawat atas nama Wanda Winata. Selesai cekcok, sekuriti bersama perawat kembali ke RS Bandung.
Namun, tak lama kemudian Bripda Tito yang belum genap setahun bertugas tak terima dan mengajak rekan angkatannya mendatangi RS Bandung. Di situlah terjadi penganiayaan.
Sementara berikut daftar nama polisi yang tengah diperiksa:
1. Brida Tito I Tampubolon
2. Bripda M Fariz Alfasha Dalimunthe
3. Bripda Daniel Sitompul
4. Bripda Adil Sidabutar
5. Bripda Josua Hutagaol
6. Bripda Yogi Nainggolan
7. Bripda Abraham Pasaribu
8. Bripda Ikhsan Siregar
9. Bripda Ahmad Ridho Pohan
10. Bripda Patriot
8 Oknum Polisi Baru Lulus Serang dan Sekap Perawat, Diduga Mabuk hingga Tidur di Hotel
Itulah ulasan mengenai sejumlah oknum polisi yang baru dinyatakan lulus menyerang hingga menyekap perawat RS Bandung, Kota Medan. Berawal dari mabuk hingga tidur di hotel.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Oknum Guru Honorer Rudapaksa Pelajar dengan Ancam Video Tak Senonoh
Komentar
0