zonamahasiswa.id - Dulu, anak-anak dididik dengan cara yang tegas dan cenderung keras oleh para orang tua. Sedangkan kini, zaman sudah berubah sehingga tentu saja pola pengasuhan anak juga berubah. Menindaklanjuti hal tersebut, seorang ayah viral di media sosial lantaran memukuli anaknya di sekolah dengan alasan malu karena sang anak nakal. Aksinya ini lantas viral dan menuai pro dan kontra netizen.
Baca juga: Momen Bahagia Seorang Ayah Saksikan Anaknya Wisuda, Rekam Video Sambil Ucap: Itu Anakku Itu!
Pukul Anak Karena Nakal
Zaman dahulu, sudah menjadi hal biasa jika orang tua memukul hingga menghajar anak-anaknya dengan benda keras. Mulai dari sabuk besar, sapu, kayu, dan sebagainya. Hal itu biasa dilakukan para orang tua zaman dahulu ketika anak-anaknya nakal dan tak menurut.
Namun kini zaman sudah berubah, sehingga segala juga turut berubah, tak terkecuali pola pengasuhan. Di zaman ini, kebanyakan anak-anak tak bisa dididik dengan cara seperti zaman dahulu.
Jika memaksa, orang tua masa kini pun bisa dianggap melakukan kekerasan terhadap anak-anak. Hal ini sudah sering terjadi, hingga baru saja kasus serupa terjadi di Sulawesi Tenggara.
Adalah seorang ayah yang memukuli anaknya, viral di media sosial. Aksi sang ayah ini viral setelah diunggah akun-akun Twitter hingga Instagram yang memperlihat ketika dirinya memukuli anaknya tersebut.
Salah satu pengunggah video tersebut adalah akun Twitter @Heraloebss, namun kini unggahannya tersebut telah dihapus. Diketahui, kejadian pemukulan ayah terhadap anak ini terjadi di Desa Watumelomba, Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Sang ayah, Taming, diketahui memukuli anaknya, Alif Saputra yang baru berusia 10 tahun dengan menggunakan sebatang kayu. Aksi Taming memukuli anaknya tersebut disaksikan oleh banyak orang karena dilakukan di halaman sekolah Alif sendiri.
Alif sendiri diketahui bersekolah di Sekolah MIS, Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Adapun kejadian pemukulan tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 13.00 WITA.
Penyebabnya, Alif diketahui sudah berbuat nakal dengan menghambur-hamburkan buku hingga mencoret-coret tembok sekolah dengan tinta printer yang ada di ruang kantor sekolah.
Taming yang mendapatkan laporan dari guru sekolah Alif, lantas mendatangi sekolah dan memukuli anaknya tersebut. Taming diketahui merasa malu dan kesal dengan perbuatan nakal anaknya tersebut.
Adapun kejadian pemukulan yang dilakukan Taming itu terjadi pada tanggal 22 Maret 2023 lalu. Dalam video yang beredar, terlihat Taming yang sudah tak bisa mengontrol emosinya menyeret anaknya dan hendak memukulinya.
Taming yang terlihat membawa sebilah kayu itu lantas memukulkannya pada sang anak berkali-kali. Alif terdengar menjerit-jerit dalam bahasa daerah meminta ampun agar sang ayah berhenti memukulinya.
Namun Taming tak berhenti memukuli anaknya itu hingga sang anak jatuh meringkuk di atas tanah. Aksi pemukulan Taming ini terlihat disaksikan oleh banyak orang di lingkungan sekolah.
Pasca dipukuli ayahnya tersebut, Alif sempat mendapatkan perawatan medis ringan karena luka-luka ringan yang dideritanya akibat dipukuli.
Pro dan Kontra Hingga Respon Netizen
Karena video pemukulannya ini viral di media sosial, akhirnya kejadian ini menarik perhatian publik hingga perangkat pengurus desa. Hal ini terlihat dari caption unggahan akun Twitter @Heraloebss.
"Sudah dilakukan mediasi oleh pihak terkait. Terima kasih infonya," tulis pemilik akun tersebut.
Saat dilakukan mediasi oleh pihak desa, Taming diketahui disuruh menandatangani sebuah surat pernyataan bermaterai. Dalam surat tersebut tertulis beberapa poin jika dirinya tidak akan mengulangi perbuatannya yang memukuli anaknya tersebut.
Dalam surat pernyataan tersebut, Taming juga menuliskan jika dirinya mengaku bersalah sudah memukuli anaknya di sekolah. Poin terakhir, Taming berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya itu lagi. Jika ia terlihat mengulangi lagi, maka sanksi hukum bisa diberikan kepadanya.
Surat bermaterai tersebut terlihat ditandatangani oleh Taming dan Kepala Desa Watumelomba, Risman pada tanggal 26 Maret 2023 lalu. Di bawah tanda tangan keduanya, terlihat ada beberapa orang yang menjadi saksi atas momen penandatanganan surat pernyataan tersebut.
Usai dilakukan mediasi, Taming mengaku di hadapan aparat dan perangkat desa yang ada jika dirinya meminta maaf dan menyesali perbuatannya itu. Ia pun berjanji takkan mengulangi perbuatannya itu lagi.
Aksi pemukulan Taming kepada anaknya ini lantas viral di media sosial. Banyak dari netizen yang saling menuliskan komentar pro dan kontra atas kejadian itu.
Akun Instagram @mellemu menuliskan komentarnya atas aksi Taming tersebut. "Anak 90 an banyak yang mengalami demikian. Tapi zaman sudah berubah pak, emang jadi orang tua susah. Tapi yaa kekerasan udah nggak zaman pak," tulis pemilik akun tersebut.
Netizen lainnya yang memiliki akun @christie_liu turut menuliskan pandangannya. "Dulu kayanya wajar, sekarang kalau begini auto minta maaf ortunya soalnya keras dikit di-upload netizen buat konten," tulisnya di kolom komentar.
Viral! Seorang Ayah Pukul Anak Sampai Menjerit-jerit, Kini Minta Maaf di Atas Materai
Itulah ulasan mengenai kasus seorang ayah yang memukul anaknya hingga menjerit-jerit dengan alasan sang anak nakal di sekolah, namun kini si ayah sudah menandatangi surat permintaa maaf di atas materai atas kejadian tersebut.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Komentar
0