zonamahasiswa.id - Keluarga pejabat atau aparatur negara kerap membuat tingkah yang di luar kebiasaan masyarakat pada umumnya. Mereka cenderung banyak memamerkan harta dan jabatan yang dimilikinya hingga tak jarang berlaku semena-mena terhadap orang lain. Sama halnya seperti yang dilakukan seorang anak pejabat pajak satu ini, ia nekat menganiaya anak petinggi GP Anshor hanya karena permasalahan sepele.
Baca juga: Panik Usai Digerebek, Pelajar SMA Bugil Kendarai Mobil Dinas Anggota DPRD Hingga Kecelakaan
Kronologi Kejadian
Tengah viral seorang anak pejabat pajak, Mario Dandy Satrio alias MDS, diketahui melakukan penganiayaan terhadap David alias D, anak salah satu pengurus pusat Gerakan Pemuda (GP) Anshor. Peristiwa penganiayaan ini diketahui terjadi di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
MDS diketahui adalah anak dari Rafael Alun Trisambodo yang kini tengah menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II. MDS diketahui adalah mahasiswa di Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta Selatan.
Dari penuturan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, peristiwa penganiayaan ini terjadi pada hari Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu D sedang berada di rumah temannya yang berinisial R.
MDS mendapatkan informasi dari mantan kekasih D yang berinisial A jika dirinya diperlakukan kurang baik oleh D. Mendengar hal itu, MDS lantas mendatangi D yang sedang main di rumah R.
"Berawal adanya info dari Saudari A, kepada MDS bahwa ada yang memperlakukan kurang baik terhadap A," tutur Ade Ary.
Ketika MDS sudah sampai di lokasi, ia menghubungi D untuk keluar rumah. MDS saat itu mengendarai sebuah mobil Jeep merk Rubicon milik ayahnya dengan nomor polisi B 120 DEN.
Setelah D bertemu dengan MDS, mereka sempat berdebat di depan rumah R. Beberapa saat berdebat, MDS yang sudah tak bisa mengontrol emosinya akhirnya menganiaya D.
"Kemudian, setelah MDS bertemu dengan D, langsung meminta klarifikasi perihal perbuatan tidak baik tersebut dan terjadi perdebatan yang berujung tindakan penganiayaan terhadap D," ucap Ade Ary.
Setelah terdengar keributan akibat ulah MDS yang sedang menganiaya D, warga sekitar kompleks perumahan keluar rumah dan melihat kejadian tersebut. Para warga sempat melerai aksi penganiayaan MDS tersebut.
Orang tua R, teman D, juga keluar dari rumah mendengar keributan tersebut. Ketika mereka melihat D sudah terkapar di tanah dekat dengan MDS, keduanya langsung berusaha menahan MDS.
Orang tua R lantas membawa D ke Rumah Sakit Medika Permata yang berlokasi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sementara itu, MDS diamankan oleh petugas keamanan kompleks perumahan dan segera diserahkan ke Polsek Pesanggrahan.
Respon Berbagai Pihak
Atas perbuatannya tersebut, MDS kini sudah ditahan di kantor polisi dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap D ini. Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi. "Tersangka MDS telah ditahan," ucap Ade Ary pada hari Rabu (22/2) kemarin.
Sementara itu, polisi hendak meminta keterangan D atas kasus penganiayaan yang dialaminya itu. Namun hingga kini, D masih di rawat secara intensif di rumah sakit dan masih belum bisa ditemui.
"Korban belum dapat dimintai keterangan karena masih dirawat di RS," ungkap Ade Ary.
Beberapa pejabat publik pun ikut berkomentar atas kasus yang menimpa petinggi negeri ini. Staf khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo membenarkan jika MDS adalah anak dari pejabat eselon III di lingkunagn kantor wilayah (Kanwil) Jakarta Selatan II pada hari Rabu (22/2) lalu.
Yustinus mengaku berempati dan sungguh prihatin dengan adanya kejadian yang menimpa D pada hari itu. Ia pun mendukung adanya keadilan hukum bagi siapapun pelakunya tak terkecuali putra pejabat. "Kekerasan atas nama apapun, tidak dapat dibenarkan. Kami menghormati dan mendukung proses hukum. Doa kami untuk kesembuhan D," ucap Yustinus di akun media sosialnya.
Yustinus pun mengatakan jika pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak berkepentingan terkait masalah ini seperti Banser dan Nahdliyin. "Kami berkomitmen terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para pihak, termasuk penegak hukum dan tentu saja para sedulur Banser, Nahdliyin dan para pecinta kedamaian," ucap Yustinus.
Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani turut berkomentar atas kasus yang mencatut salah satu anak buahnya ini. Sri Mulyani pun menngunggah sebuah postingan di akun instagram resminya @smindrawati. Ia menuliskan beberapa poin penting atas kasus ini.
Sri Mulyani mengecam tindakan penganiayaan yang dilakukan putra dari anak buahnya tersebut. Ia pun mendukung adanya proses hukum yang adil bagi pelaku terlepas dari jabatan yang dimiliki orang tuanya.
Sri Mulyani pun mengecam adanya gaya hidup mewah yang sering ditampilkan para jajaran pegawai Kemenkeu. Hal itu menimbulkan menurunnya integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap jajaran mereka.
Ia juga menambahkan jika Kemenkeu kini akan menerapkan tindakan disiplin kepada siapapun pegawainya jika mereka kedapatan melakukan tindakan korupsi hingga pelanggaran integritas. Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenkeu pun akan melaksanakan penyelidikan jajaran pegawainya yang diduga melanggar aturan sesuai dengan tahapannya.
Viral! Anak Pejabat Pajak Arogan Aniaya Anak Petinggi GP Anshor Hingga Masuk Rumah Sakit
Itulah ulasan mengenai kasus anak seorang pejabat pajak yang menganiaya anak petinggi GP Anshor karena perkara sepele hingga korban harus dirawat di rumah sakit karena luka-luka yang dideritanya.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra Saat ditagih Janji Hibah Lahan Untuk SLB
Komentar
0