
zonamahasiswa.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut ketidakpuasan atas kepemimpinan Rektor Ari Kuncoro (30/8). Para civitas akademika tersebut menyinggung tentang ketidakfokusan Ari Kuncoro dalam menjalankan tugasnya sebagai Rektor sejak tahun 2019.
Baca Juga: BEM UI Soroti Kekayaan Rektor Naik Rp35 M dalam 3 Tahun hingga Sumber Dana Dipertanyakan
Tuntutan Mahasiswa UI
Melansir Tempo, Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo menjelaskan aksi tersebut dilakukan guna memperingati 1000 hari kepemimpinan Ari Kuncoro yang sampai saat ini belum membuahkan hasil.
Menurutnya, Rektor Ari Kuncoro tak fokus dalam menjalankan tugasnya dengan dibuktikan masih banyaknya permasalahan di lingkungan kampus yang masih belum dituntaskan.
"Dalam 1000 hari kerja (Ari Kuncoro) tidak fokus terhadap kepemimpinan Universitas Indonesia," ucap Bayu (30/8).
"Penambahan harta itu menjadi satu bukti bahwa dalam 1000 hari kerja Rektor Ari Kuncoro, fokusnya adalah menambah harta kekayaan bukan fokus pada kepemimpinannya di Universitas Indonesia," imbuhnya.
Bayu mengatakan dalam aksinya kali ini, massa membawa empat tuntutan seperti menuntut PP nomor 75 tahun 2021 tentang Statuta UI dicabut dan dibahas ulang. Lalu, pihaknya mendesak pengesahan Peraturan Rektor UI tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) dan membentuk satgas PPKS.
Massa juga menuntut adanya transparansi mengenai pemanfaatan dan penetapan biaya pendidikan secara detail. Kemudian, mendesak pihak Rektorat UI untuk mendorong pihak kepolisian mengusut kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori.
"Hari ini kami Aliansi BEM se-UI turun ke jalan untuk menuntut empat tuntutan yang sampai hari ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Rektor UI," tegasnya.
Sayangnya, aksi unjuk rasa tersebut sempat ricuh saat massa hendak melakukan orasi di depan gedung Rektorat UI. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan antara pihak pengamanan lingkungan dengan massa.
Atas kejadian ini, seorang petugas dibawa ambulans karena lemas hingga hidungnya berdarah. Dalam aksinya tersebut, massa bersama dosen FISIP UI menutup lambang kampus, Makara dengan menggunakan kain hitam sebagai simbol duka cita.
Saat menutup Makara tersebut, massa sempat mendapat perlawanan dari pihak pengamanan lingkungan kampus karena sejumlah mahasiswa ingin memanjat dan menutupnya di bagian depan pintu gerbang utama.
Massa pun melakukan negosiasi dan akhirnya mereka menutup Makara serta tulisan 'Universitas Indonesia' yang berada di bawah Makara besar tersebut. Selain itu, jaket almamater UI pun diselipkan oleh massa dibagian atas makara.
Mahasiswa juga membentangkan spanduk yang menyinggung soal kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus, dengan bertuliskan 'Universitas Indonesia belum bebas dari KS'.
Berdasarkan penjelasan Koordinator Sosial Politik BEM UI, Melki Sedek Huang mengatakan aksi tersebut diikuti 1000 orang yang terdiri atas berbagai elemen mahasiswa. Sementara, terdapat 150 petugas keamanan yang diturunkan untuk mengawal aksi mahasiswa tersebut.
Unjuk Rasa BEM UI, Singgung Rektor Tak Hanya Fokus Perkaya Diri
Itulah ulasan mengenai unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia yang menyinggung Rektor Ari Kuncoro untuk fokus dalam menjalankan tugasnya.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Anies Rayu Fresh Graduate Jadi PNS Bergaji Rp12-18 Juta, Begini Faktanya
Komentar
0