zonamahasiswa.id - Nadhifa Alya Tsana atau yang dikenal dengan nama pena 'Rintik Sedu' merupakan salah satu penulis muda berbakat dan digandrungi oleh anak-anak muda zaman sekarang. Berikut kisah inspiratifnya.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Yuki Kato, Mantan Artis Cilik Korban Bullying yang Berprestasi
Hobi Menulis Sejak SMP
Tsana merupakan gadis kelahiran Jakarta, 4 Mei 1998. Ia memiliki hobi menulis sejak SMP. Sebagai seorang penulis, siapa sih yang karyanya tidak ingin dibaca oleh orang lain? Demikian pula dengannya. Semasa sekolah, ia selalu mengirimkan ceritanya untuk mading setiap hari Jumat, tapi mereka tidak pernah memajangnya.
Lalu, gadis ini berpikiran mungkin bagi mereka itu cerita yang absurd dan ditaruh di mading pun tidak ada yang membaca, sehingga buat apa ditempel. Pada akhirnya Tsana meminta kembali karyanya dan memutuskan untuk menulis di blog saja. Karena, yang terpenting ia telah mempublikasikan cerita tersebut dan tidak menyimpannya sendiri.
Cerita di Balik 'Rintik Sedu'
Gadis yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Politeknik Kesehatan Jakarta dengan jurusan Teknik Elektromedik menceritakan makna 'Rintik Sedu'. Menurut Tsana, rintik itu tidak lebih merepotkan dari hujan. Sedu itu suara isakan setelah menangis.
Sehingga, ia memilih nama Rintik Sedu agar kesedihan yang pembaca rasakan ketika membaca tulisan-tulisannya, bisa seperti rintik yang cepat kering dan berlalu. Kemudian, ia juga sering membagikan tulisannya melalui Instagram @rintiksedu, membuat podcast-nya Spotify, hingga YouTube.
Awal Mula Karyanya Terbit
Saat ia memutuskan menulis di blog, muncul satu komentar yang menyarankan untuk menulis di platform Wattpad yang saat itu naik daun. Kemudian, Tsana mencoba menulis cerita pertamanya berjudul ‘Geez dan Ann’. Tidak menyangkan bahwa mendapatkan respon positif dari para pembaca.
Lalu, ada editor yang mengirimkannya DM dan email. Dari sanalah ia bisa menerbitkan buku pertamanya. Setelah itu, pada tahun 2018 ia menerbitkan buku berjudul 'Kata' yang betul-betul menyita perhatian publik. Berkat itulah Tsana menjadi penulis best seller, karena berhasil cetak ulang lebih dari lima kali.
Saat ini Tsana sudah berhasil menulis 7 karya yang sangat luar biasa, seperti Gezz dan Ann #1 (2017), Gezz dan Ann #2 (2017), Buku Rahasia Gezz (2018), Kata (2018), Buku Minta Dibanting (2020), Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang (2020), dan Gezz dan Ann #3 (2020).
Menurutnya, yang paling menarik adalah ‘Buku Minta Dibanting', karena seperti candaan baginya. Ia mempersembahkan buku tersebut untuk orang yang kesulitan dalam mengungkapkan. Untuk proyek kedepannya akan ada lanjutan dari buku tersebut, yakni ‘Buku Minta Dipeluk dan ‘Buku Tahan Banting”.
Pesan untuk Anak Muda
Sebagai seorang penulis muda, ia berpesan apabila suka menulis mohon untuk lebih tekun dan konsisten, apalagi sekarang banyak serba digital. Kemudian, jangan melulu berpikiran tentang angka-angka, seperti followers atau yang membaca hanya sedikit. Sehingga, semuanya memang benar-benar dari nol dan enjoy the process.
Tsana dan Kisah di Balik 'Rintik Sedu'
Itulah ulasan mengenai Tsana dan kisah dari nama pena 'Rintik Sedu'.
Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa!
Komentar
0