zonamahasiswa.id - Ari Lasso merupakan salah satu musisi legendaris Indonesia. Namanya sudah melambung tinggi di industri musik Nusantara, karena karya-karyanya yang sangat luar biasa dan berhasil memukau masyarakat.

Ia sudah berkarier lebih dari dua dekade. Tapi, di balik nama besarnya juga menyimpan banyak sekali cerita kelam yang Bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita semua. Berikut kisah inspiratifnya.

Baca Juga: Mulai dari Berjualan Koran Bekas hingga Menjadi Pengantar Gas LPG, Berikut Kisah Inspiratif Herjunot Ali

Perjalanan Awal Karier

Ari Bernardus Lasso lahir di Madiun, Jawa Timur pada 17 Januari 1973. Sejak SD ia sudah mengenal Rod Stewart, The Police, Rolling Stones, dan John Denver. Putra dari pasangan Bartholomeus Bernard Lasso dan Sri Noerhida ini mengawali karier bermusiknya saat bersekolah di SMA 2 Surabaya.

Ia membentuk Outsider Band bersama Wawan Juniarso (drummer Dewa 19 pertama) dan Piyu (gitaris Padi). Kemudian, Ari mendapat kesempatan bergabung dengan Lost Angels Band yang merupakan cikal bakal dari band Boomerang.

Melalui Lost Angels Band, Ari mengenal personil Down Beat yaitu Dhani, Erwin, dan Andra. Ternyata, Ari merasa cocok dengan band tersebut. Sehingga, ia pun bergabung dengan Dhani dan kawan-kawan.

Saat itu, Dhani ingin menghidupkan kembali aliran rock. Ia mengundang kembali Wawan Juniarso dan mengganti nama Down Beat menjadi Dewa 19. Setelah mengalami jatuh bangun, Dewa 19 akhirnya berhasil masuk dapur rekaman dan menyabet penghargaan Pendatang Baru Terbaik dan Album Terlaris versi BASF Award 1993 lewat hit "Kangen".

Karena kesibukannya dalam dunia musik, menyebabkan ia mendapat peringkat terakhir di sekolahnya. Akan tetapi, Ari masih bisa lulus dan melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya.

Terjerumus ke Lingkaran Setan

Sejak pembuatan album ketiga, Dhani sudah menyadari kalau Ari terjerumus ke penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Ia mengkonsumsi heroin atau putaw tanpa memikirkan risiko kedepannya.

Puncaknya adalah saat dipecatnya Erwin, Wong Aksan, dan Ari dari Dewa 19. Band tersebut sempat meluncurkan album "The Best of Dewa 19" (1999) dan sukses tanpa promosi. Sehingga, label tidak jadi membubarkan Dewa 19. Hanya saja mereka vakum hingga waktu yang tidak ditentukan.

Lalu, berkat tekad yang kuat akhirnya Ari memutuskan untuk ikut program rehabilitasi di Surabaya. Karena pada saat itu, masih belum banyak tempat untuk merehabilitasi pengguna obat-obatan terlarang. Oleh karen itu, Ari harus dirawat dalam satu tempat dengan pasien sakit jiwa.

Titik Balik Terbesar Ari Lasso

Ari Lasso menceritakan titik balik terbesar dalam hidupnya sembuh dari obat-obatan terlarang adalah saat sang ibu meninggal. Apalagi beliau meninggal ketika Ari sedang berjuang untuk sembuh.

"Titik balik gue justru di saat gue nungguin nyokap meninggal, di saat gue parah-parahnya. Saat detik-detik nyokap gue meninggal itu, gue berjanji di depan beliau 'ya kalau memang ini sudah waktunya Mama pulang, pulang saja, enggak usah mikirin Ari, Ari berjanji habis ini sembuh'," ucapnya.

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Nadhira Nuraini Afifa, Mahasiswa Indonesia yang Berpidato di Harvard

Kembali Berkarier

Kemudian, Melly Goeslaw mengajak Ari Lasso untuk berduet dengannya pada tahun 2001. Mereka membawakan lagu berjudul "Jika", yang ternyata meledak sukses di pasaran. Duet tersebut menjadi awal baru bagi Ari Lasso. Ia kembali ke dunia musik dengan membuat album dan beberapa single.

Dari puluhan lagu miliknya, ada beberapa lagu yang berkesan menurutnya. "Perbedaan" dan "Misteri Ilahi" menjadi lagu yang sangat merepresentasikan dirinya. "Perbedaan" bercerita tentang cinta berbeda agama, sedangkan "Misteri Ilahi" menceritakan kisah hidupnya.

Selain itu, ada dua lagu yang paling sedih menurutnya, yakni "Lirih" dan "Cinta Sejati". "Lirih" merupakan lagu yang ditulis ketika temannya kehilangan anaknya. 

Berbagai Prestasi Menakjubkan Ari Lasso

Berkat karya-karyanya yang menakjubkan, Ari Lasso meraih berbagai penghargaan, salah satunya Lagu Progresif Terbaik untuk "Jika" pada AMI Awards. Kemudian, ia juga mendapatkan penghargaan sebagai Artis Solo Pria Terbaik (2002).

Lalu, ia memenangkan AMI Awards untuk kategori Karya Produksi Kolaborasi Terbaik (2008), AMI Award kategori Lagu Pop Progresfi Terbaik (2000), AMI Award untuk Artis Solo Pria Pop Alternatif Terbaik 2005), dan masih banyak lagi.

Pada 2013, Ari menyelenggarakan konser tunggal pertama. Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa setelah berkarier di industri musik Tanah Air selama lebih dari 20 tahun.

"Selama itu, saya banyak tampil off air dan menggelar konser tunggal pada 2013, lalu Oktober nanti saya akan konser 'Dua Ruang' bersama Tulus," ujar pria yang dijuluki "Dewa Cinta".

Hingga kini, Ari Lasso aktif sebagai juri di salah satu ajang pencarian bakat Indonesian Idol, bersama musisi lainnya Maia Estianty, Judika, Anang Hermansyah, dan Bunga Citra Lestari.

Pesan untuk Generasi Muda

"Buat teman-teman generasi muda, kalau punya sesuatu, kekuatan atau kelemahan sekalipun itu bukan halangan. Ubah atau manfaatkan itu menjadi hal yang positif. Karir itu tidak harus ke atas dan struktural. Bisa saja kita kembangkan dari apapun yang kita miliki. Yang penting kemauan untuk terus belajar," ujarnya.

Berhasil Keluar dari Kehidupan Kelam hingga Menjadi Musisi Ternama, Inilah Kisah Inspiratif Ari Lasso

Itulah kisah inspiratif Ari Lasso yang berhasil keluar dari kehidupan kelam yang sempat menjatuhkan namanya, hingga kembali bangkit menjadi seorang musisi legendaris Indonesia.

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website Zona Mahasiswa. Sampai jumpa!

Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Sisca Kohl, Seleb TikTok Sultan dengan Segudang Kreativitas