Zona Mahasiswa - Seorang pengajar di tempat pelatihan servis handphone memberikan satu pesan penting kepada para teknisi. 

Baca juga: Cewek Hamil di Luar Nikah Himbau untuk Stop Berhubungan Seks saat Masih Pacaran, karena Nggak Semua Cowok Mau Tanggung Jawab

Jika biasanya sebuah bisnis diajarkan untuk cari untung sebanyak-banyaknya, pada kelas ini justru diajarkan untuk mendahulukan kejujuran dan sifat amanah.

Pengajar tersebut diketahui bernama Rizal Arsyad Dini, CEO Borneoflasher yang bergerak di bidang pelatihan servis handphone.

Sesi ini menjadi sangat langka mengingat tidak sedikit oknum yang memanfaatkan ketidaktahuan pelanggan demi meraup untung yang besar.

Untuk video lengkapnya bisa kamu cek di sini

Ciri Tukang Servis Nakal

Sudah berapa kali kamu ganti handphone karena rusak atau hanya diservis karena masih sayang, bro? Kalau ganti beli baru mungkin sudah biasa, tapi kalau diservis kadang punya tantangan tersendiri, terutama bagi yang pernah punya pengalaman buruk karena bukannya beres malah tambah rusak.

Belum lagi dipermainkan oleh tukang servis nakal yang suka mengganti suku cadang asli dengan yang palsu, yang justru bisa membuat jeroan ponsel kita semakin ruwet. Kamu pasti akan beruntung jika menemukan tukang servis handphone yang jujur dan berpengalaman serta murah. Kita harus mempromosikan orang-orang seperti ini ke teman-teman kita yang lain. Setuju?

Saat ini, ponsel bukan lagi barang mewah, tetapi semua orang membutuhkannya, itulah sebabnya semakin banyak ponsel yang rusak harus ditangani oleh pusat-pusat servis ponsel dan toko-toko.

Membawa handphone yang rusak ke service center namun garansi sudah habis pasti akan memakan biaya yang tidak sedikit, sehingga alternatifnya adalah membawa handphone yang rusak tersebut ke toko servis, namun yang penting untuk diingat adalah jangan asal percaya dengan tukang servisnya, bukannya beres malah akan semakin rusak atau ada bagian yang diganti tanpa sepengetahuan kita. .

Ada beberapa kasus tukang servis handphone yang berbuat curang atau nakal tanpa sepengetahuan kita, mereka biasanya menukar Liquid Crystal Display (LCD), menukar bodi mesin, menukar konektor Charger, menukar Integrated Circuit (IC), menukar speaker, terkadang mereka menukar semua itu dengan versi Original China (OC) atau KW1, termasuk mengintip isi file-file kita.

Bagian-bagian yang saya sebutkan di atas memang sulit untuk diamati, terutama bagi orang awam, apalagi jika tempat tersebut tertutup oleh cover ponsel setelah diservis. Mungkin perbedaan yang paling kentara adalah kualitas layar yang semakin buruk, respon ponsel yang semakin lambat, proses pengisian daya yang buruk, ponsel yang cepat panas, kualitas suara speaker yang menurun tidak seperti sebelumnya, risiko file dan data kita dicuri atau diduplikasi, dan umur ponsel yang lebih pendek dari yang seharusnya.

Saat mengambil, jangan dulu pergi, tapi periksa dengan teliti secara detail fisik dan respon handphone apakah ada kejanggalan atau tidak, jika masih ada, minta orang tersebut untuk memperbaikinya kembali. Tempat servis palsu biasanya mematok harga tinggi karena jika mereka tidak sanggup, mereka akan membayar orang lain untuk memperbaikinya.

Terlihat cukup menakutkan, bukan? Untuk itu, pintar-pintarlah dalam memilih tempat servis ponsel. 

Namun bagi kamu yang tetap ingin menghemat biaya dan mendapatkan tempat servis yang terpercaya, kamu bisa bertanya kepada teman atau berdasarkan rekomendasi teman, tempat servis yang selalu ramai pelanggan perbaikan, memiliki lokasi dan nama yang terlihat jelas, kredibel, bisa ditunggu, meja servis buka (buka tutup), memberikan garansi, bisa memperkirakan kerusakan dan biaya, menunjukkan sertifikasi kelulusan pendidikan dari lembaga servis yang terpercaya, menunjukkan dan mengembalikan suku cadang yang rusak, serta bisa menjelaskan dengan rinci alasan mengapa kerusakan itu terjadi.

Jarang Terjadi, Pria Ini Mengajarkan Teknisi Servis HP Agar Jujur dan Lihat Keajaibannya

Nah, itulah ciri teknisi hape nakal dan bagaimana mendapatkan tempat service yang terpercaya. Semoga bermanfaat.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Siswa di NTT Tak Boleh Ikut Ujian Gegara Tunggak Uang 50 Ribu, Netizen: Menteri Sibuk Klarifikasi Seragam Siswa Bingung Bayar SPP