Berita

Tidak Mematuhi Aturan Hijab, Wanita Iran Diduga Tewas Gegara Dipukuli Polisi

Nisrina Salsabila 22 September 2022 | 16:03:36

zonamahasiswa.id - Seorang wanita Iran dikabarkan tewas dalam tahanan polisi usai ditangkap karena tidak mengenakan hijab. Wanita tersebut bernama Mahsa Amini (22), yang namanya sempat trending di media sosial Twitter. Atas kejadian ini, protes kematian Amini meluas di beberapa kota Iran.

Baca Juga: Viral Anak Disabilitas Dirundung Pelajar SMA: Ditendang hingga Diinjak

Wanita Iran Dikabarkan Tewas

Melansir Detik News, Amini jatuh koma usai ditahan oleh polisi moral di Teheran pada 13 September lalu. Duduk perkara Amini ditahan karena tidak mematuhi aturan hijab. Lantas, pihak kepolisian menyebut wanita itu jatuh sakit.

Namun, di sisi lain para aktivis serta demonstran menyebut Amini dipukuli oleh polisi selama berada dalam tahanan hingga memicu cidera serius dan kemudian meninggal dunia. Usai mendengar kabar wanita malang tersebut, unjuk rasa pun berlangsung di puluhan kota Iran untuk memprotes kematian Amini.

Berdasarkan keterangan kepolisian, Mahsa Amini meninggal dunia karena serangan jantung mendadak ketika berada dalam tananan. Pihak berwajib pun mengatakan bahwa Amini sedang menjalani 'sesi pendidikan ulang', agar tak melanggar aturan wajib mengenai hijab lagi.

Terlepas dari penjelasan polisi, pihak keluarga dan saksi mata memberikan keterangan yang bertolak belakang. Menurut mereka, Amini dibawa secara paksa ke kantor polisi dan kemudian jatuh koma setelah ditahan. Amini pun dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit.

Jika menyadur Vice Indonesia, para wanita di Iran diwajibkan untuk menutup rambut secara penuh. Bukan hanya itu, mereka pun dituntut untuk berpakaian serba tertutup dan tidak memperlihatkan lekukan tubuh.

Aturan yang dinilai sangat ketat itu memicu adanya berbagai pemberontakan yang ada di dalam negeri. Misalnya saja seperti beberapa perempuan yang sengaja melepas hijab atau sekadar menutup kepala dengan memakai selendang.

Menanggapi aksi masyarakat, polisi moral memperkuat pengawasannya serta memberikan hukuman yang lebih berat kepada para pelanggar. Kaum wanita terancam dijebloskan ke penjara hingga didenda dan dihukum cambuk apabila tidak berpakaian sesuai dengan 'ajaran Islam'. 

Tentu, kabar kematian Amini menyulut amarah masyarakat Iran. Bahkan dalam video yang beredar, sejumlah orang terlihat berkumpul di depan gedung rumah sakit untuk memprotes kematian Amin.

Tapi, pihak Kepolisian Metropolitan Teheran menuduh media sengaja ingin menyudutkan Republik Islam dengan membuat klaim korban telah dianiaya. Di sisi lain, saudara laki-laki korban mengungkap dirinya berusaha menghalangi polisi yang hendak menangkap Amini, namun sayangnya tak berhadil.

Korban pun dibawa ke kantor polisi bersama beberapa perempuan lainnya yang melanggar aturan berpakaian. Sementara, aturan berpakaian bagi wanita Muslim telah berlaku sejak Revolusi Islam pada tahun 1979. Akan tetapi, penerapannya tergantung siapa yang memimpin negara saat itu.

Mengenai ini, larangan melepas hijab di tempat umum kian ketat sejak Ebrahim Raisi menjabat sebagai presiden pada 2021. Kabarnya, ia mendapat dukungan dari Imam Ayatollah Ali Khamenei yang dalam khotbahnya menyebut wanita yang tidak berhijab sama buruknya seperti pencuri.

Protes Masyarakat Iran

Mengutip Alarabiya News, unjuk rasa berlangsung di beberapa kota Iran terkait berita kematian Amini. Mereka juga memprotes aturan hijab yang berlaku di negara tersebut. Diketahui, unjukr asa pertama digelar pada Jumat (16/9) setelah pengumuman meninggalnya Amini.

Video yang beredar menunjukkan sejumlah wanita melepas hijab bahkan ada yang sampai membakar hijab di beberapa kota. Salah sati video dari Kota Sari menunjukkan seorang wanita tengah menari dengan hijab berada di tangannya. Kemudian, ia melemparkan hijab tersebut dalam kobaran api.

Bukan hanya itu, massa juga tampak merebut dua mobil polisi setempat. Terlebih, aksi unjuk rasa di beberapa kota lainnya menunjukkan mobil-mobil polisi rusak dan para demonstran yang terlibat bentrok dengan petugas keamanan.

Sebuah video lainnya dari Kota Shiraz mengungkap pasukan keamanan sampai melepas tembakan ke arah kerumunan orang. Mereka juga terlihat melepas tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. 

Berdasarkan informasi, sebanyak lima orang tewas usai pasukan keamanan Iran melepaskan tembakan dalam aksi unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini yang digelar di wilayah Kurdistan. 

Jika mengutip rincian dari organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Hengaw melalui akun Twitter menyebut dua orang tewas saat pasukan keamanan melepas tembakan ke arah massa di Kota Saqez (kota asal Amini).

Lebih lanjut, dua orang lainnya juga dikabarkan tewas karena tembakan langsung di Kota Divandarreh. Sementara, satu orang lainnya juga tewas di Dehlogan.

Tidak Mematuhi Aturan Hijab, Wanita Iran Diduga Tewas Gegara Dipukuli Polisi

Itulah ulasan mengenai kontroversi yang terjadi terkait wanita Iran bernama Mahsa Amini yang diduga tewas gegara dipukuli polisi moral karena tidak mematuhi aturan hijab.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Mantan PM Malaysia Minta Kepulauan Riau dan Singapura Dikembalikan: Mereka Masih Tanah Melayu

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150