zonamahasiswa.id -  Penangkapan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang menjadi tersangka teroris hingga kini masih jadi pembicaraan publik. Sebelumnya, mahasiswa berinisial IA tersebut ditangkap Densus 88 Antiteror di Kota Malang.

Baca Juga: 5 Fakta Mahasiswa Tersangka Teroris: Pengumpul Dana ISIS hingga Dapat IPK Tinggi

Tanggapan Pihak Kampus dan Wali Kota

Mengutip Suara, Wakil Rektor III UB, Prof Dr. Drs. Abdul Hakim, M.Si., membenarkan terkait salah satu mahasiswanya yang terjaring teroris. IA merupakan mahasiswa aktif angkatan 2019 dan mengambil jurusan Hubungan Internasional (HI) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Ia mengatakan bahwa mahasiswanya tersebut merupaan salah satu anak didiknya yang cukup cerdas hingga memperoleh IP (indeks prestasi) di atas 3.00.

"Itu adalah mahasiswa kami dan sedang dalam proses belajar mengajar di Universitas Brawijaya dari indeks prestasi yang diperoleh mahasiswa cukup cerdas. Di atas 3 IP-nya angkatan 2019. Berarti sekarang yang bersangkutan semester 6," tuturnya (27/5).

Selain itu, pihaknya mengungkap telah mengantisipasi adanya gerakan radikalisme yang menyerang mahasiswa. Lebih lanjut, salah satu upaya dalam menangkal gerakan itu dengan melakukan program bela negara.

"Upaya UB untuk mahasiswa agar tidak terlibat radikalisme atau sejenis itu. Dari Kementerian setiap tahun ada mental kebangsaan sekarang diubah jadi program bela negara," singkatnya.

Pada pelaksanaan program tersebut, terdapat satu poin tentang pendidikan atau gerakan anti radikalisme bagi mahasiswa. Program itu sudah dimulai sejak tahun 2020 dan sudah dilakukan setiap tahunnya.

Namun, pihak kampus juga menyebut tidak bisa mengawasi kegiatan satu per satu mahasiswanya yang mengikuti program bela negara tersebut. Sebab, kurang lebih terdapat 60 ribu mahasiswa yang mengikuti program tersebut.

"Sangatlah tidak mungkin bagi kami pimpinan universitas untuk mengawasi secara total orang per orangan karena mahasiswa UB lebih dari 60 ribu. Jadi tidak mungkin," pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji juga turut angkat bicara mengenai kasus ini. Terlebih ia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus waspada.

"Terutama orang tua pada anak-ananya. Karena ini sudah menjadi sel, mesti aja muncul dan muncul. Dia gak berhenti," ungkap Sutiaji (25/5).

Mengenai ini, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan sejumlah perguruan tinggi di Kota Malang. Sebelumnya, seperti yang diberitakan mahasiswa berinisial IA menjadi tersangka teroris dan ditangkap Densus 88 beberapa waktu lalu.

Pihak kepolisian mengungkap IA merupakan simpatisan ISIS yang bertugas untuk menggalang dana. Selain itu, IA juga mengelola konten media sosial untuk menyebarkan materi ISIS.

Tanggapan UB Terkait Mahasiswanya Jadi Tersangka Teroris: Dia Cerdas

Itulah ulasan mengenai tanggapan Universitas Brawijaya (UB) terkait mahasiswanya berinisial IA yang menjadi tersangka teroris dan simpatisan ISIS. 

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Mahasiswa di Malang Diciduk Densus 88, Dari Kampus Mana?