Berita

5 Fakta Mahasiswa Tersangka Teroris: Pengumpul Dana ISIS hingga Dapat IPK Tinggi

Nisrina Salsabila 26 Mei 2022 | 11:56:31

zonamahasiswa.id - Seorang mahasiswa tersangka teroris diciduk oleh Densus 88 Antiteror Polri. Mahasiswa berinisial IA tersebut diketahui mengenyam pendidikan di salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Malang.

Baca Juga: Mahasiswa di Malang Diciduk Densus 88, Dari Kampus Mana?

Fakta Mahasiswa Tersangka Teroris

1. Mahasiswa Salah Satu Universitas di Malang

Sebelumnya, beberapa waktu lalu sempat heboh kabar seorang mahasiswa yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteor Polri di Kota Malang. Mengutip Kompas, IA merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang masih berusia 22 tahun.

Hal ini pun juga diterangkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan pihaknya menangkap satu tersangkan dengan inisial IA berusia 22 tahun dan sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

"Dilakukan pengangkapan terhadap satu orang tersangka atas nama inisial IA umur 22 tahun seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang," ujar Ramadhan(24/5).

Mengenai ini, Densus 88 masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap mahasiswa berinisial IA tersebut. Pihaknya mengungkap akan terus melakukan pengembangan menyangkut kasus teroris ini.

2. Mengumpulkan Dana untuk ISIS

Lebih lanjut, Ramadhan mengungkap mahasiswa tersebut ditangkap pada Senin (23/5) lalu sekitar pukul 12.00 WIB di Malang. Mahasiswa tersebut diduga mengumpulkan dana untuk kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

"Keterlibatan IA, yang bersangkutan mengumpulkan dana untuk membantu ISIS di Indonesia," tuturnya.

Terlebih mahasiswa tersangkay teroris itu juga mengelola media sosial guna menyebarkan materi-materi ISIS.

"Kemudian yang bersangkutan (IA) mengelola media sosial dalam rangka penyebaran materi-materi ISIS terkait dengan tindak pidana terorisme," kata Ramadhan.

3. IA Sebagai Simpatisan ISIS

Dalam hal ini, IA diduga berperan sebagai simpatisan ISIS. Mahasiswa tersebut pernah melakukan komunikasi dengan tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berinisial MR.

Sebelumnya, tersangka teroris MR sudah ditangkap terlebih dahulu oleh Densus. Ramadhan mengungkap IA dan MR merencanakan untuk melakukan penyerangan di kantor polisi dan fasilitas umum. 

"IA berkomunikasi secara intens dengan tersangka dari kelompok JAD atas nama MR yang sudah ditangkap dalam rangka merencanakan amaliah terhadap fasilitas umum dan kantor polisi," ucap Ramadhan.

Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi (Banops) Densus 88, Kombes Aswin Siregar menututurkan IA hendak melancarkan serangannya ke kantor polisi. Mengenai ini, mahasiswa itu diduga akan menyerang menggunakan senjata api atau senjata tajam.

"Penyerangan ke fasilitas milik thogut, yaitu polisi. Caranya dengan fisik dan senjata api atau tajam," tutur Aswin (26/5).

Baca Juga: Kabar Gembira! Bansos Rp18,6 Triliun Bakal Dibagikan ke Masyarakat

4. Raih IPK Tinggi

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UB, Prof Abdul Hakim mengaku pihaknya sangat prihatin dengan adanya penangkapan salah satu mahasiswanya. Terlebih, IA masih seorang mahasiswa aktif jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).

"Kami tentu sangat prihatin menyayangkan atas terjadinya peristiwa tersebut bagaimana pun itu mahasiswa kami dan sedang proses belajar mengajar di UB," ucap Hakim.

Hakim mengungkap IA merupakan salah satu mahasiswa yang cerdas karena meraih Indeks Prestasi (IP) terakhir di atas 3.00. Sementara, status IA saat ini merupakan mahasiswa semester 2019 yang sedang menjajaki semester 6. Selain itu, pihaknya juga masih mengumpulkan data kegiatan yang selama ini diikuti oleh IA.

"Soal organisasi atau kegiatan yang diikuti yang bersangkutan, kami sedang mengumpulkan data. Dia terjaring dengan kelompok diskusi manakah, unit kampus manakah, kita sedang kumpulkan datanya," pungkasnya.

5. Densus 88 Tangkap Teroris Lain

Sebelum IA, Densus 88 sudah terlebih dahulu menangkap teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berinisial MRW di Posa, Sulawesi Tengah. Tersangka MRW menyerahkan diri pada Rabu (18/5), ia diduga pernah mengikuti pelatihan teroris sebanyak dua kali dan sudah dibaiat oleh pemimpin ISIS.

Selain itu, Densus 88 juga menangkap 24 orang teroris jaringan MIT Poso dan ISIS. Faktanya sebagian dari merewka telah berbaiat kepada pemimpin baru ISIS yakni Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi.

"Di mana kita ketahui organisasi ISIS sudah memiliki pemimpin yang baru. Jadi beberapa orang ini telah melakukan baiat kepada pemimpin ISIS yang baru yaitu Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi," imbuh Ramadhan.

5 Fakta Mahasiswa Tersangka Teroris: Pengumpul Dana ISIS hingga Dapat IPK Tinggi

Itulah ulasan mengenai sejumlah fakta tentang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) sebagai tersangka teroris yang mengumpulkan dana ISIS.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Mahasiswa Curhat Disuruh Berhenti Kuliah, Ini Kata Warganet

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150