Berita

Seorang Warganet Ungkap Tabiat Wapres BEM Kampus di Surabaya: Dia Menyebarkan Fitnah

Nisrina Salsabila 09 Mei 2022 | 09:54:49

zonamahasiswa.id - Salah seorang warganet melalui akun Twitter @peperoing, mengungkap tabiat Wakil Presiden (Wapres) BEM Fakultas Psikologi Universitas Hang Tua Surabaya.

Dari unggahan tersebut, ia menyebut adiknya sebagai korban Wapres BEM tersebut. Warganet itu pun juga memperingatkan para mahasiswi untuk tidak dekat atau pacaran dengan Wakil Presiden (Wapres) itu.

"Hati-hati sama ni orang. Wapres BEM Fakultas Psikologi Hang Tuah Surabaya, namanya Alfriq Anfasya Hardian Maula. Kalian para cewek jangan ada yang mau deket atau pacaran sama dia," tulisnya (7/5).

Baca Juga: Sebut Prodi Gaya-gayaan dan Belum Kantongi Izin, Kaprodi Bangun Pembelaan

Curhatan Warganet

Dalam unggahannya, ia menjelaskan panjang lebar mengenai apa yang menimpa adiknya. Mulai dari cerita tentang adiknya yang pernah dekat dengan mahasiswa tersebut. Namun usai pendekatan tersebut, mahasiswa terkait malah menyebarkan fitnah yang disertai dengan cerita manipulatif.

"Dia pernah deket adek aku, sebentar banget. Tapi setelah gak deket, dia justru menyebarkan fitnah dan cerita menipulatif super ngaco ke banyak sekali orang. Adek aku bercanda sama cowok dia fitnah dan sebarin ke orang-orang kalau adek aku treesome," tuturnya.

Warganet itu turut mengungkap bahwa adiknya pernah berpelukan dengan Wapres tersebut. Namun kejamnya, lagi-lagi mahasiswa tersebut memfitnah bahwa adik warganet itu menempelkan payudaranya dan menganggapnya sebagai cewek gampangan.

"Adek aku peluakan doang sama dia. Malah dia sebarin fitnah ke orang kalo adek aku nempelin tete ke dia, lebih-lebihin juga kalo adek aku gampangan dan mau aja dipegang ini itunya. Dia juga ada fitnah dan sebarin adek aku pernah check in sama temen sekelasnya padahal nggak," lanjutnya.

Ia menegaskan banyak fitnah yang sudah dilontarkan mahasiswa tersebut. Jika menelisik faktanya, warganet itu menyebut adiknya sebagai seorang yang introvert dan tak mempunyai banyak teman yang bisa mendukungnya untuk melaporkan hal tersebut.

Lebih lanjut, ia menyesalkan kejadian ini apalagi tanpa bukti konkrit dan hanya berdasar gosip dari mulut ke mulut. Parahnya, banyak teman kampunya yang mempertanyakan mengenai kejadian itu dan tak sedikit pula yang menuduh adiknya sebagai cewek murahan.

Sebelumnya, warganet tersebut tidak ada niatan untuk membeberkan cerita adiknya dengan Wapres itu. Ia menuntut mahasiwa bernama Alfriq itu untuk mengunggah sebuah tulisan yang berisi klarifikasi mengenai semua gosip yang ia sebarkan.

Namun, ia menyayangkan mahasiswa tersebut hanya memposting tulisan bermaterai dengan tulisan yang menurutnya jelek dan tak bisa dibaca. Oleh karena itu, warganet tersebut memberanikan diri untuk mengungkap sekaligus memviralkan nama mahasiswa itu di media sosial Twitter.

"Dia sempet ngepost tulisan bermaterai tapi tulisannya jelek dan kecil banget gabisa dibaca. Akhirnya aku suruh ketik aja tapi malah minta keringanan ini itu dan ujung-ujungnya juga cupu gak berani post. Jadi yauda menurut aku ini satu-satunya cara," ungkapnya.

Sementara, pihak Fakultas Psikologi UHT akan menelusuri kebenaran informasi dan segera menindaklanjuti atas kejadian yang menimpa mahasiswanya.

"Berkaitan dengan beredarnya berita terkait salah satu mahasiswa kami atas nama Alfriq Anfasya Hardian Maula, maka perlu adanya tanggapa resmi. Pihak Fakultas Psikologi UHT akan menelusuri informasi ini dan akan segera memproses lebih lanjut," tulis pihaknya dalam klarifikasi resmi yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Psikologi UHT, Drs. Tri Budi Marwanti, M.M, Psikolog.

Tanggapan Warganet Lain

Sementara itu, unggahan tersebut sempat menjadi buah bibir warganet lainnya. Tak sedikit dari mereka yang merasakan hal yang sama. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa mahasiswa yang mengikuti organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) biasanya seorang yang problematik.

"Kenapa petinggi BEM itu biasanya problematik sih," tulis akun @urfuturenemy.

"Karena kalau berkaca dari pengalaman yang biasanya jadi anggota BEM, Osis, atau organisasi apapun itu di sekolah maupun universitas, biasanya bukan yang pintar atau cerdas secara akademik dan moral. Tapi yang gaul, populer, atau sekadar suka ikut beginian," tutur @WhiteEdelweiss9.

"Sama anj*r, gua di grepw pas nginep di kosan temen gua Mawapres jaster merah keknya anak BEM juga berprestasi. Malah gua yang kasihan pingin ngelapor dia ke polisi. Btw dia cowok dan gua cowok. Sekarang udah gua block semua sosmed dia," ungkap @Malvinxxx34.

"Mencium bau-bau gagal PDKT terus balas dendam dengan nyebar berita bohong sana sini. Modus lama. Kaset baru, lagu lama," kata @Androngehe.

"Saran saya laporkan ke pihak kampus. Ini sudah masuk kategori pelecehan seksual dan bisa dihukum menggunakan Permendikbudrestek nomor 30 tahun 2021. Semestinya di setiap kampus sudah ada satuan kerja atau tim pencegahan kekerasan seksual," lanjut @cedricbuldan.

Seorang Warganet Ungkap Tabiat Wapres BEM Kampus di Surabaya: Dia Menyebarkan Fitnah

Itulah ulasan mengenai pengakuan seorang warganet yang menceritakan kisah adiknya yang menjadi korban fitnah dari salah satu Wapres BEM Universitas Hang Tuah, Surabaya.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Sejumlah Fakta Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park: Sudah Bocor Sebelumnya?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150