
Zona Mahasiswa - Kalau kamu udah sampai di tahap menyusun rumusan masalah, selamat! Artinya kamu udah selangkah lebih dekat ke arah penyusunan skripsi yang sesungguhnya. Tapi jangan senang dulu. Banyak mahasiswa yang baru sadar ternyata mereka belum paham betul apa itu rumusan masalah, fungsinya apa, dan gimana cara buatnya. Akibatnya? Bab 1 bisa bolak-balik direvisi sama dosen pembimbing. Nggak mau kan?
Baca juga: Begini Bocoran Jawaban Pertanyaan Maut Seputar Latar Belakang Penelitian yang Wajib Kamu Tahu!
Artikel ini bakal bantu kamu buat paham betul soal rumusan masalah—mulai dari pengertian, fungsi, sampai tips bikin rumusan masalah yang baik dan bener. Yuk, kita bedah pelan-pelan!
Apa Itu Rumusan Masalah?
Rumusan masalah adalah pernyataan atau pertanyaan yang merangkum fokus penelitian kamu. Intinya, ini adalah inti dari apa yang mau kamu cari tahu atau selesaikan lewat penelitian.
Contoh gampang:
“Apa pengaruh penggunaan media sosial terhadap produktivitas belajar mahasiswa?”
Dari situ, kamu bisa lihat bahwa rumusan masalah fokus ke satu titik: hubungan antara media sosial dan produktivitas belajar.
Kenapa Rumusan Masalah Penting Banget?
Kalau kamu salah bikin rumusan masalah, itu sama aja kayak salah arah dari awal. Berikut ini alasan kenapa rumusan masalah penting:
- Jadi kompas penelitian. Biar kamu nggak keluar jalur.
- Membantu nentuin tujuan penelitian.
- Jadi dasar buat milih metode penelitian yang sesuai.
- Ngebantu kamu nentuin variabel yang relevan.
- Jadi acuan dosen buat menilai fokus dan kedalaman penelitian kamu.
Ciri-ciri Rumusan Masalah yang Baik
Rumusan masalah yang baik itu punya ciri-ciri sebagai berikut:
- Spesifik dan fokus
Jangan terlalu umum. Misalnya:
❌ “Bagaimana pendidikan di Indonesia?”
✅ “Bagaimana efektivitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa SMA di Jakarta?” - Bisa diteliti
Harus ada data atau informasi yang bisa dikumpulkan. - Relevan dengan latar belakang
Jangan sampai loncat tema. Kalau latar belakang ngomongin penggunaan teknologi di pendidikan, jangan tiba-tiba rumusan masalahnya tentang ekonomi kreatif. - Mengandung variabel yang jelas
Variabel bebas dan terikat harus kelihatan. Misalnya: “Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja.” - Bersifat ilmiah, bukan asumsi pribadi
Harus bisa dibuktikan melalui data atau penelitian sebelumnya.
Jenis-jenis Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah terbagi menjadi 3 jenis:
a. Deskriptif
Menjelaskan atau menggambarkan suatu kondisi.
Contoh: “Bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan perpustakaan kampus?”
b. Komparatif
Membandingkan dua atau lebih variabel.
Contoh: “Apakah ada perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang mengikuti kelas hybrid dan kelas full online?”
c. Asosiatif
Menguji hubungan antar variabel.
Contoh: “Apakah ada pengaruh durasi bermain TikTok terhadap fokus belajar mahasiswa?”
Tahapan Sebelum Menyusun Rumusan Masalah
Nah, sebelum kamu duduk di depan laptop dan mulai ngetik rumusan masalah, pastikan kamu udah ngelakuin hal-hal berikut ini:
a. Baca banyak literatur
Buka jurnal, buku, laporan penelitian terdahulu, atau artikel ilmiah buat tahu celah penelitian yang belum dibahas.
b. Tentukan topik dan fokus
Topik boleh luas, tapi fokus harus sempit. Contoh:
- Topik: Kesehatan mental
- Fokus: Pengaruh penggunaan Instagram terhadap tingkat kecemasan mahasiswa
c. Tentukan variabel
Identifikasi variabel bebas (independen) dan terikat (dependen).
d. Tentukan ruang lingkup
Biar nggak terlalu luas dan bikin kamu kewalahan nanti.
e. Cek kelayakan penelitian
Pastikan kamu bisa ngumpulin data yang dibutuhkan, baik kualitatif maupun kuantitatif.
Cara Menulis Rumusan Masalah
Biasanya, rumusan masalah ditulis dalam bentuk pertanyaan. Berikut beberapa langkah:
- Tentukan fenomena yang ingin diteliti
- Susun variabel dan kaitannya
- Buat dalam bentuk kalimat tanya
- Pastikan singkat, padat, dan jelas
Contoh penulisan:
“Bagaimana pengaruh jam tidur terhadap konsentrasi belajar mahasiswa Teknik Informatika semester akhir?”
Kesalahan yang Sering Terjadi
- Terlalu umum
Rumusan masalah kayak “Bagaimana media sosial?” terlalu luas dan nggak bisa diteliti secara spesifik. - Nggak nyambung sama latar belakang
Latar belakangnya soal pendidikan, rumusan masalahnya soal ekonomi. - Asumsi pribadi tanpa dasar teori
Nggak boleh ngarang! Harus berdasarkan fenomena nyata dan bisa dibuktikan. - Bahasanya terlalu ribet
Pakai bahasa ilmiah yang sederhana dan lugas. Jangan sok keren pakai istilah yang kamu sendiri nggak ngerti.
Contoh Rumusan Masalah Berdasarkan Topik Populer
Berikut beberapa contoh rumusan masalah berdasarkan topik-topik yang sering diambil mahasiswa:
A. Pendidikan
“Bagaimana pengaruh metode pembelajaran flipped classroom terhadap hasil belajar mahasiswa PGSD?”
B. Media Sosial
“Apakah terdapat hubungan antara intensitas penggunaan Instagram dengan tingkat percaya diri remaja SMA?”
C. Ekonomi
“Apa dampak kenaikan harga BBM terhadap daya beli masyarakat di Jakarta Selatan?”
D. Kesehatan Mental
“Bagaimana hubungan antara jam tidur dan tingkat stres mahasiswa semester akhir?”
Tips Parafrase Rumusan Masalah
Kadang kamu nemu rumusan masalah di jurnal dan pengin pakai sebagai referensi, tapi takut kena plagiasi? Nih tipsnya:
- Ganti struktur kalimat
- Pakai sinonim
- Tambahkan konteks baru yang relevan
Contoh:
Jurnal asli:
“What is the effect of social media usage on student academic performance?”
Parafrase:
“Bagaimana pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi akademik mahasiswa?”
Format Penulisan Rumusan Masalah di Skripsi
Biasanya rumusan masalah ditulis dalam bentuk:
- Kalimat naratif (paragraf)
Misalnya:
“Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh X terhadap Y?” - List pertanyaan
Misalnya:- Apa pengaruh X terhadap Y?
- Apa saja faktor yang memengaruhi variabel Y?
Tergantung selera dosen dan pedoman kampus, ya.
Bikin Dosen Pembimbing Terpukau
Tips ini bisa bikin dosen kamu ngerasa kamu serius:
- Tunjukkan bahwa kamu sudah baca banyak referensi
- Tanyakan feedback dosen soal cakupan dan kelayakan rumusan masalah
- Jangan langsung banyakin pertanyaan. 1-3 pertanyaan inti udah cukup
Latihan Bikin Rumusan Masalah (Bisa Kamu Coba)
Studi Kasus:
Topik: Penggunaan TikTok untuk belajar
Coba bikin 3 jenis rumusan masalah:
- Deskriptif:
“Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap penggunaan TikTok sebagai media pembelajaran?” - Komparatif:
“Apakah ada perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang menggunakan TikTok dan YouTube sebagai media belajar?” - Asosiatif:
“Apakah terdapat pengaruh intensitas menonton konten edukatif di TikTok terhadap motivasi belajar mahasiswa?”
Reminder Buat yang Belum Tahu! Ini yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Menyusun Rumusan Masalah
Sekarang kamu udah nggak bisa bilang, “Aku bingung nulis rumusan masalah.” Semua dasar udah kamu pegang, tinggal kamu praktekin dengan rajin. Rumusan masalah itu pondasi. Kalau pondasinya goyang, skripsimu juga bakal ikut goyang, dan dosenmu bisa makin galak.
Jadi, sebelum mulai nulis Bab 1, pahami dulu konsep dan teknik nulis rumusan masalah yang bener. Luangkan waktu buat mikir dan cari referensi sebanyak mungkin.
Kalau udah dapet rumusan masalah yang mantap, proses bikin tujuan penelitian, kerangka teori, dan metode juga bakal jauh lebih gampang.
Baca juga: Jangan Sampai Kelolosan! Perhatikan Hal-hal yang Bisa Bikin Gagal Sidang Skripsi Ini
Komentar
0