Opini

Potret Horor Tragedi Penembakan Brutal di Thailand, Semakin Buat Masyarakat Tak Percaya dengan 'Polisi'?

Nisrina Salsabila 08 Oktober 2022 | 09:55:06

zonamahasiswa.id - Banyaknya kasus yang menyeret nama polisi, semakin membuat masyarakat tak percaya dengan mereka. Belum selesai dengan peristiwa mengerikan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Kali ini, polisi di Thailand juga disorot dunia karena menembak secara brutal puluhan orang termasuk anak-anak. Ada apa dengan polisi di dunia saat ini? 

Baca Juga: Seorang Mahasiswa Diduga Dianiaya Oknum Polisi hingga Dipaksa Minta Maaf ke Anjing

Kasus-kasus yang Menyandung Nama Polisi

Tragedi Kanjuruhan membuat dunia menyoroti sikap polisi dalam menangani penonton yang dianggap terlalu gegabah dengan menggunakan gas air mata. Akibatnya, ratusan orang hingga anak-anak tewas menjadi korban dalam insiden tersebut.

Banyak media asing yang turut meliput tragedi yang terjadi di Kanjuruhan. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang langsung ke tempat kejadian melihat secara langsung bagaimana kebrutalan oknum 'polisi' yang menembakan gas air mata ke arah penonton.

Beruntung, kasus itu ditangani dengan cepat oleh pemerintah sehingga mengungkap setidaknya enam tersangka Tragedi Kanjuruhan. Keenamnya adalah Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, AH sebagai Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, SS selaku Security Officer.

Sementara, tiga tersangka lainnya adalah anggota kepolisian yang memerintahkan penggunaan gas air mata di dalam stadion. Satu di antara polisi tersebut mengetahui tentang aturan FIFA mengenai larangan penggunaan gas air mata.

Mereka adalah H selaku Danki 3 Brimob Polda Jatim dan TSA sebagai Kasat Samapta Polres Malang. Wahyu SS selaku Kabag Ops Polres Malang mengetahui aturan FIFA namun ia tak mencegah atau melarang pemakaian gas air mata dalam stadion.

Belum selesai dengan Tragedi Kanjuruhan, nama polisi lagi-lagi disorot netizen gegara kasus yang berbeda. Kali ini, dua polisi di Papua Barat terekam melakukan penghinaan dengan menjilat kue ulang tahun TNI.

Nggak hanya itu, keduanya juga mengucapkan kalimat tak pantas yang ditujukan kepada TNI di dalam mobil yang sedang membawa kue HUT TNI. Aksinya itu membuat mereka ditahan di Rutan Polda Papua Barat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ternyata bukan cuma polisi di Indonesia, tapi juga di Thailand. Seorang mantan perwira polisi dikabarkan menembak hingga menikam sedikitnya 30 orang termasuk anak-anak.

Ngerinya, setelah itu ia membunuh keluarganya dan dirinya sendiri. Peristiwa itu terjadi di pusat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lam Phu sekitar pukul 12:30 waktu setempat.

Jika melansir Detik, pelaku diidentifikasi bernama Panya Khamrapm seorang letnan kolonel polisi yang dipecat dari kepolisian tahun lalu karena tersandung narkotika. Dari kejadian ini, ada 24 anak di antara korban yang tewas berusia dua sampai tiga tahun.

Saat itu, pemimpin tim penyelamat yang pertama tiba di lokasi kejadian mengaku ngeri saat melihat jenazah para korban. Pasalnya pembantaian tersebut terjadi ketika anak-anak masih tidur.

Atas kejadian ini, semua orang di seluruh dunia merasa sedih dan tertekan mendengar kabar tersebut. Pertanyaannya, mengapa banyak kasus-kasus besar yang terjadi menyeret nama polisi?

Padahal tugas pokok polisi adalah memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarkat, memelihari keamanan serta ketertiban. Lalu mengapa sampai terjadi kasus-kasus di atas?

Entah apa yang melatarbelakangi, namun ingat masih ada di luar sana anggota polisi yang tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Urusan percaya tidaknya dengan mereka, kembali pada diri masing-masing.

Potret Horor Tragedi Penembakan Brutal di Thailand, Semakin Buat Masyarakat Tak Percaya dengan 'Polisi'?

Itulah ulasan mengenai kasus-kasus di Indonesia bahkan dunia yang menyeret nama polisi hingga membuat masyarakat merasakan ketidakpercayaan kepada mereka.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Ketidaknormalan Tragedi Kanjuruhan Menjadi Malapetaka Bagi Ribuan Penonton

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150