Berita

Pilu! Diperkosa 8 Orang Hingga Hamil, Gadis 12 Tahun Dikeluarkan dari Sekolah

Alif Laili Munazila 29 Maret 2023 | 06:26:41

zonamahasiswa.id - Kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan di dunia anak-anak tampaknya tak bisa dimusnahkan di Indonesia. Selalu ada saja korban anak berjatuhan setiap waktunya karena ulah bejat orang dewasa ataupun orang-orang yang tak disangka. Seperti yang terjadi pada seorang gadis 12 tahun ini yang hamil karena diperkosa 8 tetangganya, ditambah dirinya yang dikeluarkan dari sekolah atas kasus ini.

Baca juga: Situbondo Izinkan Lokalisasi Tetap Buka Saat Ramadhan, Syaratnya PSK Wajib Tarawih dan Tadarus

Diperkosa 8 Tetangganya Hingga Hamil

Nasib malang seakan tak bisa dihindari lagi oleh AZ, gadis malang warga asal Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. AZ harus jadi korban pemerkosaan 8 tetangganya hingga dirinya hamil karena peristiwa tersebut.

AZ diketahui adalah seorang gadis berusia 12 tahun yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Atas kejadian ini, AZ diminta sekolahnya untuk menandatangi surat pengunduran dirinya dari sekolah alias 'dikeluarkan'.

Ayah AZ, N, membenarkan jika putrinya itu dipanggil sekolahnya untuk menandatangani surat pengunduran diri. "Keluaran dari sekolah supaya bikin pernyataan mengundurkan diri maksudnya mutasi, ya mungkin pihak dari sekolahan maksudnya malu apa gimana saya kan gatau," tutur N.

Kejadian yang menimpa AZ seolah memvalidasi kondisi dan posisi perempuan di Indonesia yang digambarkan sebagai sosok yang lemah. Posisi AZ di sini sebagai korban pemerkosaan 8 tetangganya, namun dirinya malah diminta sekolahnya untuk keluar.

Peristiwa traumatis yang menimpa AZ itu diketahui terjadi di penghujung tahun 2022. Ibu korban awalnya curiga mengetahui AZ yang sudah telat menstruasi selama 2 bulan. Mereka lantas membeli alat tes kehamilan untuk putrinya dan hasilnya, sang putri positif hamil.

Setelah ketahuan hamil, barulah diketahui jika AZ ini diperkosa oleh 8 tetangganya, bahkan beberapa di antaranya sudah lanjut usia (lansia). Pelaku di antaranya berusia 69, 60, 68, dan 70 tahun. Sedangkan satu pelaku lainnya berusia 27.

Pihak keluarga AZ lantas melaporkan hal ini ke pihak kepolisian. Dari sana, polisi berhasil menangkap lima orang pelaku tadi yang empat di antaranya adalah lansia. Hal itu diungkapkan langsung oleh Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi.

Namun setelah dilaporkan ke polisi, beberapa waktu kemudian para keluarga pelaku mendatangi keluarga AZ dan meminta agar kasus ini diselesaikan secara damai saja. Ibu korban yang tak terima putrinya sudah dihancurkan, lantas menolak dengan tegas permintaan itu.

"Nangis batin saya. Saya sebagai orang tua kesal, jangan seperti itulah, anak saya memang polos, dikasih duit gampang," tutur ibu korban. Ia pun mengungkapkan kekecewaannya pada tetangganya itu yang kerap memberikan uang kepada putrinya itu tapi ternyata ada maksud lain di balik kebaikannya itu.

"Kalau mau ngasih uang ngasih aja, tapi bapak-bapak kurang ajar," tutur ibu korban dengan perasaan emosi.

Ibu korban yang tak ingin disebutkan namanya pun kecewa dengan peristiwa yang terjadi pada putrinya itu. "Pihak laki-laki tidak ada bekasnya, anak saya sekolahnya hancur, masa depannya nggak tahu bagaimana, risiko melahirkan juga," tutur ibu korban.

Sang ibu sebenarnya sangat berharap jika tiga anaknya bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya agar kehidupan mereka bisa berubah jadi lebih baik. Diketahui, sang suami bekerja sebagai penjual dompet keliling dan dirinya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Sehingga kondisi finansial keluarganya sungguh pas-pasan.

Perlakuan dari Sekolah hingga Teman

Sebelum peristiwa itu terjadi, AZ diketahui bercita-cita ingin menjadi seorang guru TK. Namun karena dirinya hamil atas kejadian ini, pihak sekolah lantas menyampaikan agar AZ dipindah ke sekolah lain alias 'dikeluarkan'.

Ibu korban mengungkapkan perkataan yang diucapkan oleh pihak sekolah kepada putrinya mengetahui kondisinya itu. "Katanya nggak mungkin sudah kayak gini sekolah normal lagi. Pihak sekolah menyampaikan agar bapak ke sekolah, nanti suruh bikin surat pernyataan pengunduran diri," tutur ibu korban.

Pada hari itu juga, N mendatangi sekolah untuk menyelesaikan urusan tersebut. Pihak sekolah AZ pun juga tak memberikan pilihan lain mengetahui siswinya itu adalah korban pemerkosaan.

Pihak sekolah tetap kukuh dengan pendiriannya agar AZ keluar dari sekolah. Mereka pun menyarankan agar AZ mengikuti Program Kejar Paket B. Mereka pun tak memberi opsi menunggu AZ selesai melahirkan atau lainnya.

Di sisi lain, AZ juga sampai mendapatkan perundungan dari teman-temannya di sekolah karena hamil dan dianggap sudah mencoreng nama baik sekolah. Bahkan AZ sampai menerima pesan perundungan tersebut di akun media sosialnya.

Ibu korban mengaku jika kakak AZ sampai harus mengganti nomor WhatsApp milih AZ karena adanya pesan-pesan yang mengatakan jika AZ sudah mempermalukan sekolah. Ibu korban mengatakan jika tindakan itu dilakukan agar tak semakin jadi beban pikiran AZ.

Setelah resmi dikeluarkan dari sekolah, kehidupan AZ hanya berkutat dengan menonton televisi di rumah ataupun memeriksakan kandungannya ke puskesmas.

Namun setelah kasusnya viral belakangan ini, pihak sekolah akhirnya kembali mendatangi kediaman AZ untuk meminta maaf atas perlakuan mereka dan mengatakan akan memfasilitasi AZ untuk mengikuti Program Kejar Paket B.

Pilu! Diperkosa 8 Orang Hingga Hamil, Gadis 12 Tahun Dikeluarkan dari Sekolah

Itulah ulasan mengenai kasus yang begitu mengiris hati yang dialami seorang gadis 12 tahun yang jadi korban pemerkosaan 8 tetangganya hingga hamil namun dirinya malah dikeluarkan oleh sekolahnya.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Anggota DPR RI Singgung RAT, "Jangan Berlebih Makan Uang Haram!"

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150