zonamahasiswa.id - Menjadi seorang pejuang penyakit langka nyatanya tidak selalu mudah dilakukan. Contohnya yang dialami oleh gadis bernama Aisyah ini. Ia harus hidup dengan banyak stigma dan pandangan rendah orang lain karena penyakit yang tak pernah ia inginkan.
Baca juga: Ibu Tiada dan Bapak Kawin Lagi, Perjuangan Abang yang Sempat Putus Sekolah Demi Hidupi Adik-Adiknya
Idap Cerebral Palsy Sejak Belia
Inilah Aisyah Cahyu Chintya, gadis berusia 25 tahun yang terlahir dengan kondisi cerebral palsy. Cerebral Palsy sendiri adalah sebuah penyakit yang menyebabkan gangguan motorik seperti di gerakan atau otot.
Meskipun hidupnya tak pernah mudah dengan penyakit yang diidapnya, Aisyah tak pernah patah semangat. Ia membuktikan jika dirinya mampu berprestasi layaknya orang lain.
Aisyah berhasil menerbitkan sebuah buku tulisannya sendiri yang berjudul "Say Hello to My World" pada tahun 2022 lalu.
Perjalanan hidupnya ini bermula dari dirinya yang didiagnosis mengidap cerebral palsy saat usianya masih satu tahun. Sejak saat itu hingga di usianya 13 tahun, Aisyah terus rutin menjalani berbagai terapi demi kesembuhannya.
"(Saat terapi) aku pernah diikat-ikat, namanya itu stefin (pakai) kaya korset perut tapi untuk tangan. Itu aku dilakban tangannya disuruh berdiri, terus tangannya digantung pakai solasi, terus dipalon," ucap Aisyah.
Aisyah mengaku jika dirinya pun juga menangis di masa-masa dirinya menjalani terapi itu. Tapi ia akhirnya sadar jika pengalaman itulah yang membuatnya jadi kuat dan bisa setegar sekarang.
Didiskriminasi dari Lingkungan
Aisyah pun nyatanya masih harus bersabar menghadapi diskriminasi dari lingkungan sekitarnya. Yakni dari orang-orang yang tak bisa memahami kondisi khususnya.
Bahkan Aisyah sempat putus sekolah karena ia terus mendapatkan diskriminasi dari sekolah bahkan guru-gurunya. "Waktu itu aku ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), nilaiku nol semua," ucap Aisyah.
Aisyah mengatakan jika nilainya bisa nol semua bukan karena ia yang tak bisa menjawab soal. Melainkan karena tulisannya yang jelek menurut mereka.
Setelah putus sekolah, Aisyah akhirnya kembali semangat dan mulai menempuh program Kejar Paket B dan C. Dengan tekad kuatnya, Aisyah pun memberanikan diri mendaftar kuliah meskipun ijazahnya belum keluar.
Aisyah akhirnya berhasil berkuliah di salah satu universitas swasta yang ada di daerah Kebon Jeruk, Jakarta. Ia pun mengambil jurusan Hubungan Masyarakat.
Diskriminasi yang ia dapatkan tak berhenti sampai di situ saja. Aisyah pun sempat 'dibully' oleh sesama penumpang saat dirinya tengah pulang dengan kereta.
Saat itu, Aisyah tengah duduk di kursi kereta dan tiba-tiba saja ada orang yang berkata diskriminasi padanya. "Di gerbong aku ada yang lagi hamil terus bilang gini, 'Mbak, dulu waktu ibunya ngandung, digugurin nggak jadi ya?'," ucap Aisyah.
Tentu saja perkataan penumpang tersebut melukai hatinya. Namun ia memilih cuek dan segera memakai headset untuk mengalihkan perhatian.
"Aku cuek aja, tapi di situ nggak tinggal diam. Kalau aku marah artinya emosiku terlampiaskan, tapi itu nggak menyelesaikan masalah," ucap Aisyah.
Atas segala pengalaman hidupnya itu, Aisyah berharap agar masyarakat Indonesia ke depannya bisa lebih toleransi dan tidak membedakan penyandang disabilitas.
Aisyah pun punya satu kutipan yang ia jadikan pegangan hidupnya selama ini. "Hidup itu bukan hanya bertahan hidup, tapi juga memberikan arti hidup," tandas Aisyah dengan mantap.
Perjalanan hidup Aisyah ini ia bagikan dalam acara Mimpi Jadi Nyata Daai TV. Berikut ini video saat Aisyah membagikan perjuangan hidupnya sebagai penyandang cerebral palsy.
Aisyah, Pejuang Cerebral Palsy yang Menginspirasi
Pernah Dibully 'Dulu Mau Digugurin ya', Pejuang Cerebral Palsy Ini Buktikan Bisa Lulus Kuliah dan Jadi Penulis
Itulah ulasan mengenai perjuangan Aisyah, seorang pejuang cerebral palsy yang buktikan diri bisa berprestasi meskipun terus didiskriminasi orang lain.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Lucunya Mahasiswa Curhat Makanan Jogja Mahal, Auto Dispill Netizen Rekomendasi Makanan Murah 5 Ribu
Komentar
0