zonamahasiswa.id - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang, Suprapti Fauzie diketahui merupakan sosok di balik rekaman suara penjual dawet misterius yang mengaku sebagai saksi mata Tragedi Kanjuruhan. Dalam rekaman suara yang beredar di media sosial, Suprapti mengaku Aremania dalam kondisi mabuk saat masuk ke Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Mata Merah Korban Tragedi Kanjuruhan Tak Kunjung Hilang, Penyebabnya Gas Air Mata Kedaluwarsa?
Penjual Dawet Misterius Terungkap
Menyadur dari Detik News, dalam sebuah video di media sosial terlihat Suprapti meminta maaf kepada keluarga korban Masnawi atau Nawi seorang dirigen Curva Nord Arema (13/10).
"Saya mohon maaf karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin. Saya tidak ada tujuan apa pun untuk menjelekkan nama Almarhum. Demi Allah saya Lillahi Ta'ala meminta maaf kepada njenengan. Memohon dengan sangat tolong maafkan saya bila ada kata saya yang salah, ya Mbak," kata Suprapti yang terlihat mengenakan baju terusan warna cokelat seperti seragam PNS.
Ia pun sempat menyebut nama perempuan yang diduga istri korban yang bernama Eka. Terlebih, ia kembali menjelaskan tak ada niat untuk menjelekkan siapa pun. Bahkan, Suprapti sempat menjabat serta mencium tangan istri Mas Nawi dengan menangis sesenggukan.
"Karena bukan tujuan saya untuk mencemarkan nama baik Mas Nawi. Tolong dimaafkan dan untuk mas-masnya, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena tidak ada tujuan saya untuk menjelekkan siapa pun di sini. Terima kasih penjenengan bisa menerima permohonan maaf saya ini. Demi Allah saya nggak ada setting-an apa-apa. Saya bukan suruhan siapa-siapa. Mohon maaf yang sebesar-besarnya ya Mabk Eka," sambungnya.
Mengenai ini, Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo membenarkan bahwa Suprapti merupakan anggota PSI Malang. Namun, ia menegaskan jika Suprapti bukan pengurus DPD PSI Malang seperti kabar yang beredar di media sosial.
"Nah untuk statusnya Bu Prapti itu bukan pengurus PSI Malang. Tetapi relawan dari salah satu caleg tahun 2019. Jadi beliau ini relawan, otomatis menjadi anggota tetapi bukan pengurus," tegas Yosea.
"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020," tuturnya.
"Jadi tentang voice note yang beredar, sebenarnya saya sudah dapat share mulai dari awal viralnya itu. Nah, kami tidak tahu kalau itu Bu Prapti. Baru seminggu kemarin setelah beberapa teman menanyakan ke saya tentang flyer yang beredar, di situ disebutkan sebagai kader PSI akhirnya saya mencari. Saya menghubungi Bu Praptinya langsung, apa betul itu dari Bu Prapti," imbuhnya.
Namun, yang membuat publik penasaran adalah Suprapti yang mengaku sebagai penjual dawet di pintu 3 Stadion Kanjuruhan. Di sisi lain, Suprapti berdalih kepada pengurus PSI bahwa dirinya tidak tahu kalau suara yang ia sampaikan dalam voice note WhatsApp ternyata viral di media sosial.
"Yang terjadi setelah kejadian itu, mungkin Bu Praptinya sendiri tidak melihat secara jelas ya. Secara lengkap. Sedangkan suara itu tidak dia sangka menjadi viral dan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri," kata Yosea.
Sebelumnya, dalam rekaman suara yang beredar seorang wanita mengaku sebagai penjual dawet menyebut bahwa dirinya sempat menolong salah satu korban meninggal bernama Mas Nawi yang ia sebut teman dari temannya. Wanita tersebut juga mengatakan bahwa sosok Nawi sebagai seorang pemabuk.
"Wong suporter sak durunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya yang saya tolong itu, ternyata Mas Nawi itu, juga pemabuk. Itu temannya Wenda. Wenda itu konoku juga," kata Suprapti dalam rekaman suaranya.
Sementara, video Suprapti meminta maaf diunggah oleh akun @AremaniaCulture yang memberikan keterangan kesaksian wanita penjual dawet yang ternyata merupakan bagian dari PSI.
"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di Kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu Mas Nawi Curva Nord. Penjual dawet PNS ya?" tulisnya.
Parah! Penjual Dawet Misterius di Kanjuruhan Ternyata Kader PSI
Itulah ulasan mengenai terungkapnya identitas sebenarnya wanita penjual dawet misterius yang mengaku menjadi menolong salah satu korban Tragedi Kanjuruhan.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Momen Polisi di Malang Sujud Massal Minta Maaf ke Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Komentar
0