
Zona Mahasiswa - Siapa sangka, tiga bocah yang seharusnya masih sibuk dengan dunia bermain justru nekat mencuri motor di empat lokasi berbeda di Kabupaten Gresik. Aksi mereka terungkap setelah kepergok warga yang curiga dengan gerak-gerik mereka saat mendorong motor hasil curian.
Komplotan Bocah SD yang Merencanakan Aksi Pencurian
Ketiga bocah itu berinisial F (12), HR (9), dan NA (10). Meski usianya masih belia, mereka sudah merencanakan aksi pencurian dengan cukup matang. Menurut laporan kepolisian, mereka mulai menyusun rencana sejak Senin (17/3/2025) siang.
Kapolsek Gresik Kota, Iptu Suharto, menjelaskan bahwa sebelum melakukan aksi, mereka lebih dulu berkumpul di rumah F untuk membahas strategi pencurian. Mereka pun mencari lokasi yang tepat dengan motor yang tidak dikunci ganda agar lebih mudah untuk dibawa kabur.
Keesokan harinya, Selasa (18/3/2025) sekitar pukul 18.30 WIB, mereka bergerak ke area sekitar Jalan Harun Thohir, Gresik. Di sana, mereka mengamati kendaraan yang akan menjadi target mereka. Setelah memastikan situasi aman, mereka memutuskan untuk kembali ke lokasi di waktu dini hari agar lebih sepi dan tidak ada yang melihat aksi mereka.
Aksi Dini Hari yang Berujung Tertangkap Basah
Sekitar pukul 01.00 WIB, tiga bocah itu kembali ke lokasi yang sudah mereka incar. Kali ini mereka langsung mengeksekusi rencana yang telah disusun sebelumnya.
- F bertugas sebagai eksekutor utama, yang mencuri motor target, yakni Yamaha Mio berwarna biru.
- HR dan NA bertugas membantu dengan cara mendorong motor tersebut dari belakang agar bisa segera dibawa kabur.
Namun, aksi mereka dicurigai oleh seorang warga bernama Samlan Miladi (55). Samlan yang kebetulan sedang melintas melihat tiga anak itu mendorong motor di tengah malam. Curiga dengan kejadian tersebut, ia langsung melapor ke polisi.
Tak lama berselang, tim dari Reskrim Polsek Gresik tiba di lokasi dan langsung mengamankan ketiganya. Ketiga bocah itu pun tidak bisa berbuat banyak saat polisi menginterogasi mereka dan akhirnya dibawa ke kantor polisi beserta motor hasil curian sebagai barang bukti.
Sudah Beraksi di Empat Lokasi Berbeda
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ketiga bocah ini mengakui bahwa aksi pencurian yang mereka lakukan bukanlah yang pertama. Mereka telah mencuri sepeda motor di empat lokasi berbeda di Gresik, yaitu:
- Perumahan Pondok Permata Suci - mencuri motor Yamaha Mio.
- Alun-Alun Gresik - mencuri Yamaha Mio hitam-putih.
- Jalan Harun Thohir - mencuri Honda Beat.
- Parkiran pangkas rambut di Jalan Harun Thohir - mencuri Yamaha Mio biru-putih.
Bahkan, dalam penangkapan ini, polisi juga menyita barang bukti berupa satu unit Yamaha Mio dengan nomor polisi W-6784- dan 18 kunci kontak cadangan yang diduga digunakan untuk menjalankan aksi mereka.
Korban terbaru dari aksi pencurian ini adalah Ade Fajar (35), yang mengalami kerugian hingga Rp 6 juta akibat kehilangan motornya.
Dampak dan Tindakan Hukum yang Akan Dijalankan
Kasus ini tentu menimbulkan keprihatinan di masyarakat. Bagaimana mungkin anak-anak yang masih berusia 9-12 tahun sudah berani melakukan tindakan kriminal seperti ini? Polisi saat ini masih mendalami lebih lanjut apakah ada orang dewasa yang terlibat dalam mengajarkan mereka cara mencuri motor atau memberikan pengaruh buruk kepada mereka.
Namun, karena para pelaku masih di bawah umur, penanganan kasus ini kemungkinan besar akan melibatkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Dinas Sosial untuk memberikan pendampingan dan rehabilitasi psikologis kepada mereka.
Menurut UU Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014, anak yang melakukan tindak pidana tetap dapat diproses secara hukum, tetapi dengan pendekatan restorative justice yang berfokus pada pembinaan daripada hukuman pidana biasa.
Pentingnya Pengawasan Orangtua dan Pendidikan Karakter
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, terutama orang tua dan sekolah. Pendidikan karakter dan pengawasan anak menjadi kunci utama agar kejadian seperti ini tidak terus berulang.
Banyak ahli menyarankan agar orang tua lebih aktif dalam memantau aktivitas anak-anak mereka, baik di lingkungan rumah maupun di luar. Selain itu, peran sekolah juga sangat penting dalam memberikan edukasi moral agar anak-anak bisa membedakan mana yang benar dan salah.
Miris Banget! Komplotan Bocah Umur 13 Tahun Kepergok Curi Motor di Gresik, Pernah Lakukan Aksi di Empat Lokasi Berbeda
Jangan sampai, karena kurangnya perhatian dan bimbingan, anak-anak justru terjerumus ke dalam dunia kriminal yang bisa merusak masa depan mereka sendiri.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Semoga saja ada solusi terbaik yang bisa diberikan agar ketiga bocah ini mendapatkan pembinaan yang layak dan bisa kembali ke jalur yang benar.
Komentar
0