Zona Mahasiswa - Buat mahasiswa semester akhir, judul skripsi memang penting banget. Tapi, tahukah kamu kalau judul yang menarik sekalipun nggak bakal ada artinya kalau nggak punya research gap? Yup, research gap adalah elemen kunci yang bakal bikin penelitian kamu dianggap relevan dan layak.
Baca juga: Mahasiswa Hukum Wajib Simak Tips Berikut Ini kalau Pengen Jago Nulis Artikel Hukum
Jadi, apa sih sebenarnya research gap itu? Kenapa harus ada? Dan gimana cara nemuinnya? Yuk, kita bahas lengkap di artikel ini supaya skripsimu bisa lebih terarah dan gampang di-ACC.
Apa Itu Research Gap?
Secara sederhana, research gap adalah celah atau kekosongan di antara penelitian-penelitian sebelumnya yang belum terjawab atau belum dieksplorasi secara maksimal. Research gap adalah alasan kenapa penelitianmu penting dilakukan.
Contoh:
- Kalau penelitian sebelumnya cuma membahas efek media sosial terhadap kecemasan remaja, kamu bisa mencari gap dengan mengeksplorasi efek media sosial terhadap kecemasan remaja di daerah tertentu atau remaja dengan latar belakang tertentu.
Jadi, research gap bukan berarti penelitian sebelumnya salah atau kurang, tapi justru menunjukkan kalau masih ada ruang untuk memperluas atau mendalami topik tersebut.
Kenapa Research Gap Penting?
Punya research gap itu kayak punya alasan yang kuat kenapa kamu memilih topik penelitian tertentu. Tanpa gap, penelitianmu bakal terlihat biasa aja dan nggak ada keunikannya.
Berikut beberapa alasan kenapa research gap itu penting:
- Membuktikan Keaslian Penelitian
Kalau nggak ada gap, penelitian kamu mungkin cuma dianggap replikasi dari penelitian sebelumnya. Dengan menemukan gap, kamu bisa menunjukkan kalau penelitianmu unik dan menawarkan kontribusi baru. - Meningkatkan Relevansi Penelitian
Research gap membantu kamu membuktikan bahwa penelitianmu relevan dan menjawab kebutuhan yang nyata di lapangan. - Mempermudah ACC dari Dosen
Dosen penguji pasti lebih tertarik dengan penelitian yang punya nilai kebaruan. Dengan menunjukkan gap, kamu bisa memperkuat argumen kenapa topikmu layak diangkat. - Mengasah Pemikiran Kritis
Menemukan gap bikin kamu terbiasa berpikir kritis dan analitis, skill yang bakal berguna banget di dunia kerja nanti.
Cara Menemukan Research Gap
Menemukan research gap bukan tugas yang gampang, tapi juga nggak mustahil. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu coba:
1. Baca Literatur Secara Mendalam
Kamu harus membaca banyak jurnal, buku, atau penelitian sebelumnya untuk memahami apa yang sudah dibahas. Fokus pada bagian literature review atau discussion karena biasanya di sana ada petunjuk tentang kekosongan penelitian.
2. Cari Pertanyaan yang Belum Terjawab
Coba tanyakan:
- Apa yang belum dibahas oleh penelitian sebelumnya?
- Apakah ada perbedaan hasil penelitian yang bisa ditelusuri lebih lanjut?
Contoh: Kalau penelitian sebelumnya menemukan bahwa work-life balance mempengaruhi produktivitas kerja, tapi nggak membahas pengaruhnya pada kesehatan mental, kamu bisa menjadikan itu sebagai gap.
3. Bandingkan Penelitian Lama dan Baru
Kadang, penelitian lama relevan untuk diperbarui karena kondisi sosial, teknologi, atau ekonomi sudah berubah. Misalnya, penelitian tentang pengaruh e-commerce tahun 2010 bisa diperbarui dengan data terkini mengingat perkembangan teknologi saat ini.
4. Identifikasi Keterbatasan Penelitian Sebelumnya
Cek bagian limitation di jurnal atau laporan penelitian. Biasanya, penulis mencantumkan keterbatasan penelitian mereka, yang bisa jadi peluang untuk kamu eksplorasi lebih lanjut.
5. Perhatikan Konteks Lokal atau Spesifik
Kalau penelitian sebelumnya bersifat global, kamu bisa fokus pada konteks lokal. Misalnya, efek pendidikan inklusi di tingkat global mungkin belum dibahas secara spesifik untuk Indonesia.
Contoh Research Gap dalam Berbagai Bidang
1. Psikologi
Penelitian sebelumnya membahas burnout pada pekerja, tapi belum ada yang mengeksplorasi burnout pada mahasiswa selama pandemi.
2. Teknologi Informasi
Banyak penelitian tentang keamanan siber di perusahaan besar, tapi belum ada yang fokus pada UKM (Usaha Kecil dan Menengah).
3. Hukum
Undang-Undang ITE sering dibahas, tapi belum banyak yang meneliti bagaimana implementasinya di tingkat daerah.
4. Ekonomi
Ada banyak penelitian tentang fintech, tapi belum ada yang membahas pengaruhnya terhadap literasi keuangan masyarakat pedesaan.
Membuat Judul yang Menonjolkan Research Gap
Setelah menemukan research gap, langkah berikutnya adalah menyusun judul yang menunjukkan adanya celah tersebut. Judul harus singkat, jelas, dan mencerminkan fokus penelitian.
Tips Membuat Judul:
- Gunakan Frasa yang Menarik:
Contoh:- “Analisis Pengaruh Media Sosial terhadap Kesejahteraan Mental Remaja di Perkotaan”
- “Efektivitas Sistem Absensi Berbasis AI untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan”
- Sebutkan Fokus atau Variabel Penelitian:
Contoh:- “Hubungan Antara Work-Life Balance dan Kesehatan Mental pada Pekerja Kreatif”
- “Pengaruh Edukasi Keuangan terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Indonesia”
- Hindari Judul yang Terlalu Umum:
Judul seperti “Pengaruh Media Sosial” terlalu luas dan tidak spesifik.
Mengintegrasikan Research Gap ke dalam Skripsi
Setelah menemukan gap, jangan lupa untuk memasukkannya ke dalam skripsi kamu. Berikut adalah beberapa bagian yang penting:
1. Latar Belakang
Gunakan gap untuk menjelaskan kenapa penelitian kamu penting dan relevan. Pastikan argumen kamu logis dan didukung referensi.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah harus mencerminkan gap yang kamu temukan. Contoh:
- “Bagaimana pengaruh penggunaan aplikasi kesehatan mental terhadap tingkat kecemasan mahasiswa selama pandemi?”
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus menjawab gap yang ada. Contoh:
- “Untuk menganalisis efektivitas aplikasi kesehatan mental dalam menurunkan kecemasan mahasiswa selama pandemi.”
Mahasiswa Akhir Wajib Perhatikan Hal Ini! Judul Bagus Percuma Kalau Nggak Ada Research GAP
Research gap adalah elemen penting yang bikin penelitian kamu lebih kuat dan bermakna. Tanpa gap, penelitianmu bisa dianggap kurang relevan atau cuma sekadar mengulang penelitian sebelumnya.
Jadi, mulai sekarang, pastikan kamu membaca banyak referensi, mencari celah yang belum terjawab, dan merancang penelitian yang menjawab kebutuhan nyata. Dengan begitu, penelitianmu nggak cuma relevan secara akademik, tapi juga punya kontribusi nyata untuk masyarakat.
Baca juga: Ini Dia Skill yang Wajib Dikuasai Mahasiswa Teknik Informatika di Era Digital
Komentar
0