
Zona Mahasiswa - Georgia, sebuah negara di Eropa Timur bekas pecahan Uni Soviet, mencatatkan kisah reformasi kepolisian yang ekstrem dan mengejutkan dunia. Kisah ini dimulai saat Mikheil Saakashvili terpilih sebagai presiden pada Januari 2004. Ia langsung menetapkan korupsi sebagai musuh terbesar negara dan melancarkan reformasi besar-besaran di berbagai sektor.
Tindakan paling drastis dan paling terkenal yang dilakukan Saakashvili adalah mereformasi lembaga kepolisian. Ia mengambil langkah berani dengan memecat sekitar 30.000 polisi lalu lintas dalam satu malam. Langkah ini diambil setelah upaya awal, yaitu menaikkan gaji polisi hingga 20 kali lipat, gagal meredam praktik korupsi.
Menurut laporan Bank Dunia, kebijakan Saakashvili terbukti efektif dalam memberantas korupsi. Setelah memecat ribuan petugas, ia merekrut tenaga-tenaga baru yang lebih bersih dan profesional. Mereka diberi gaji tinggi dengan satu syarat utama: tidak boleh korupsi.
Reformasi ini berhasil mengembalikan kepercayaan masyarakat Georgia terhadap institusi kepolisian. Dulu, warga enggan berurusan dengan polisi bahkan untuk masalah kecil. Namun, setelah reformasi, mereka kini berani melapor ke polisi untuk hal-hal sepele seperti anjing atau kunci yang hilang, dan dilayani dengan ramah oleh petugas.
Kisah Georgia ini menjadi contoh nyata bagaimana reformasi yang radikal dan tegas dapat berhasil dalam memberantas korupsi dan mengembalikan kepercayaan publik pada lembaga negara.
Komentar
0