zonamahasiswa.id - Setiap anak memang diharuskan untuk berbakti kepada orangtuanya. Namun, bagaimana jadinya bila anak terlalu kesal dan akhirnya memilih untuk membungkam omongan menyebalkan seorang ibu?
Hal ini terjadi di China, gadis lulusan sarjana Hukum terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian karena membunuh ibunya sendiri. Alasan di balik ia melakukan itu adalah karena dia kesal dengan omelan sang ibu dan dituntut menjadi tulang punggung keluarga diusianya yang masih muda.
Baca Juga: Ketidaknormalan Tragedi Kanjuruhan Menjadi Malapetaka Bagi Ribuan Penonton
Anak Bunuh Ibunya
Kisah dalam kasus ini seperti tertuang dalam film ataupun drama televisi, di mana sang anak menjadi monster seketika menghabisi nyawa ibunya. Gadis bernama Luo Xiaomin sebelumnya dikenal sebagai murid berprestasi di sekolahnya.
Ketika Xiaomin duduk di bangku SMA, sang ayahnya terkena stroke yang mengharuskan ibunya menjadi tulang punggung keluarga. Xiaomin pun berhasil lulus dan diterima di Southwest Petroleum University dengan mengambil jurusan Hukum.
Pada tahun 2007, ia diterima perusahaan ternama dnegan gaji sekitar Rp15 juta per bulan. Tentu uang tersebut berhasil mengangkat perekonomian keluarga Xiaomin. Namun sayangnya, setelah lima tahun bekerja ia tiba-tiba memutuskan untuk keluar dari perusahaan itu.
Ia kembali ke rumah orangtuanya dan ternyata di sana dirinya hampir setiap hari mendapat omelan sang Ibu 'mengapa dia berhenti bekerja dari perusahaan yang memberikan gaji tinggi'.
Sebenarnya kejadian seperti itu telah banyak dialami oleh lulusan baru atau kaum muda saat ini. Mengingat kebanyakan orangtua menuntut mereka bekerja di perusahaan ternama yang memberikan gaji tinggi agar bisa menjunjung nama baik keluarga.
Namun tak dibenarkan pula mengomeli anak setiap hari karena tak kunjung mendapat pekerjaan atau mungkin gajinya lebih sedikit dari anak lainnya. Hal ini pun juga terjadi pada diri Xiaomin yang terus-menerus diomeli hingga akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke kota lain dan bekerja di pabrik.
Seperti kebanyakan lulusan baru lainnya, yang berpikir bahwa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mungkin bisa menjadi penunjang untuk mendapat suatu pekerjaan.
Tapi sayangnya, mimpi Xiaomin putus begitu saja karena sang Ibu menderi Kanker Payudara. Meski memiliki gaji yang tak seberapa, ia masih berusaha mengupayakan pengobatan sang ibu.
Ternyata usaha Xiaomin terasa kelabu dengan laporan sang adik yang mengatakan ibu dan kakanya menghilang bak ditelan bumi. Tepatnya pada 19 Maret 2013, adiknya melapor ke kepolisian tentang hal tersebut.
Dua hari kemudian pada 21 Maret 2013, mereka dikejutkan dengan penemuan potongan jasad manusia yang berada dalam koper. Pihak kepolisian yang menelusuri kasus ini menemukan bahwa jasad tersebut milik ibu Xiaomin yang sebelumnya dilaporkan telah menghilang.
Tak kalah mengejutkannya, ternyata pembunuh wanita berusia sekitar 50 tahun tersebut adalah Xiaomin si gadis pintar lulusan sarjana Hukum. Lalu ada apa dengan Xiaomin yang tega membunuh ibunya sendiri?
Pertanyaan ini seringkali terlintas dalam benak, seorang anak yang dikenal pintar dan cerdas tiba-tiba menjelman menjadi monster. Pihak kepolisian yang mengusut kasus ini mengatakan Xiaomin benci dengan ibunya yang selalu memaksanya untuk membahagiakan orangtua dan melemparkan tanggungjawab pada dirinya.
Saat kejadian, ibunya mengatakan tak ingin berobat karena Xiaomin kala itu tak mempunyai banyak uang. Belum lagi ibunya yang menyalahkan kembali soal keluarnya Xiaomin dari perusahaannya.
Gadis itu menghabisi nyawa ibunya dengan menusuk menggunakan pisau buah. Beberapa jam kemudian, ia memutilasinya dan memasukkan ke dalam koper. Mengerikan rasanya melihat seorang anak yang tega membunuh ibunya sendiri.
Mungkin saat itu Xiaomin merasa kesal hingga tak bisa menahan emosinya. Tetapi pembunuhan tetaplah tak bisa dibiarkan. Apalagi fakta mencenangkan dari Xiaomin memutuskan berhenti dari perusahaan sebelumnya karena ia mendapat pelecehan seksual dari bosnya.
Rasanya dunia tak adil dengan seorang ibu yang mati ditangan anaknya sendiri. Begitu pula sebaliknya, seorang anak yang menjadi korban pelecehan hingga berbagai permasalahan keluarga yang menghampirinya.
Dari kasus ini, semoga kita bisa mengambil hikmahnya dengan tidak memendam jika mengalami suatu hal dan tidak emosi jika menghadapi suatu permasalahan.
Kisah Tragis Gadis Sarjana Hukum yang Menjelma Menjadi Monster
Itulah ulasan mengenai akhir kisah mengerikan gadis sarjana Hukum yang bernama Xiaomin dikenal dengan kecerdasan dan kepintarannya, yang ternyata tega membunuh sang ibu karena kerap diomeli.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Kata Bahlil ke Mahasiswa: Saya IPK 2,7 Tapi Bisa Jadi Menteri
Komentar
0