Berita

Kasus Pemuda di Ponorogo Bukan Depresi Gegara Tak Bisa Sekolah, Namun Karena Gagal Masuk Polisi

Nisrina Salsabila 19 Desember 2022 | 09:36:49

zonamahasiswa.id - Seorang pemuda di Desa Winong, Kecamatan Jetis Ponorogo, Jawa Timur mengurung diri di kamar selama empat tahun lamanya. Diketahui, pemuda yang bernama Bambang Purwanto itu diduga mengalami depresi karena tak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, kabar ini pun dibantah oleh pemerintah setempat dan menyebut Bambang mengalami depresi gegara gagal masuk Polisi.

Baca Juga: Miris! Anak SD Perkosa Anak SD di Nganjuk: Modus Ajak Main di Lapangan

Pemuda Depresi

Melansir iNews Jatim, tim medis Puskesmas Jetis bersama relawan Panti Duafa Jetis, Ponorogo mendatangi rumah pemuda tersebut. Ketika tiba di lokasi, petugas pun berusaha membujuk Bambang agar mau diajak naik mobil.

Sementara, Bambang hanya diam membisu dan tak mau bergerak. Terpaksa, petugas akhirnya mengangkat pemuda itu dan membawanya ke dalam mobil. Selanjutnya, Bambang dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harjono Ponorogo untuk mendapat perawatan.

Ia didampingi Dasri yang merupakan saudara sepupu yang selama ini merawatnya. Bambang akan dirawat sampai kondisinya membaik dan ditempatkan di rumah rehabilitasi.

"Kalau Bambang ini harus dibawa ke Panti Duafa, ya kita bawa untuk mendapatkan rehabilitasi selanjutnya," kata Tim Relawan Panti Duafa Jetis, Rama Philip di RSUD Harjono (17/12).

Diketahui, pemuda tersebut hanya mengurung diri dan tidur di atas balai bambu di kamarnya. Ia pun tidak pernah mandi, bahkan buang air kecil maupun besar di dalam rumah tersebut.

Ia diketahui hidup seorang diri dan enggan keluar rumah. Hari-harinya dipenuhi dengan tidur dan tidak berbicara. Sedangkan kebutuhan makan sehari-hari dicukupi oleh Dasri, saudara sepupu yang tinggal di sebelah rumahnya.

Nahasnya, Bambang tak segera diobati karena keterbatasan biaya dan tidak ada keluarga dekat. Meski tergolong keluarga miskin, ia juga tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah.

Keluarga berharap setelah Bambang dievakuasi bisa mendapat perawatan hingga sembuh dan tumbuh normal seperti pemuda seumurannya. Namun, setelah kabar ini viral di media sosial Kepala Desa Winong Hanif Syaifullah menjelaskan bahwa Bambang kini sudah berusia 35 tahun.

Lebih lanjut, penyebab depresi tersebut diduga bukan karena tak bisa sekolah namun gegara impiannya menjadi anggota polisi gagal. Hal ini dibuktikan dengan ijazah yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Bogor yang menyatakan bahwa Bambang telah lulus SMA pada 2005 lalu.

Diketahui, Bambang sedari kecil tinggal bersama ibunya di Bogor dekat asrama Polisi. Dari situlah ia ingin menjadi anggota Polisi, namun kandas karena masalah ekonomi. Terlebih, ibunya memilih pulang ke Ponorogo bersama keluarganya.

Kondisi Bambang kian parah setelah kedua orangtuanya meninggal disusul sang kakak menderita keterbelakangan mental. Bambang pun diurusi saudara yang tinggal di sebelah rumahnya.

Pasca viral, Pemkab Ponorogo langsung turun tangan melakukan pengecekan kondisi Bambang sekaligus rumah yang ditempatinya. Hasilnya, dari sisi kejiwaan ia mengalami gangguan mental. Sementara, pemerintah akan terus melakukan koordinasi dengan pihak desa agar nantinya ODGJ di wilayah tersebut bisa mendapatkan penanganan maksimal.

Kasus Pemuda di Ponorogo Bukan Depresi Gegara Tak Bisa Sekolah, Namun Karena Gagal Masuk Polisi

Itulah ulasan mengenai kasus pemuda di Ponorogo sempat viral di media sosial karena diduga depresi gegara tak bisa sekolah. Namun, pemerintah setempat menjelaskan bahwa pemuda tersebut depresi gegara gagal meraih impiannya menjadi seorang polisi.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Dua Siswa SMA di Jombang Dilarikan ke RS, Usai Dihukum Push Up Oleh Gurunya

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150