zonamahasiswa.id - Heboh di media sosial soal video dua pelajar tergolek lemas di ruangan UKS pada Selasa (13/12). Diketahui, kedua pelajar tersebut merupakan siswa SMAN 3 Jombang yang terbaring lemas setelah mendapat hukuman fisik dari gurunya.
Baca Juga: Diduga Injak dan Ludahi Sesajen, Rombongan Siswa Study Tour Kesurupan Massal di Bali
Kronologi Kejadian
Dalam video viral yang berdurasi 10 detik itu, terlihat dua pelajar yang tengah terbaring di ruangan UKS sekolah. Terlihat pula beberapa petugas UKS yang melakukan pertolongan kepada dua siswa tersebut.
Mereka memberikan pertolongan pertama, baik dengan oksigen maupun memijat dua siswa di bagian tangan. Lantas, berdasarkan informasi siswa tersebut ternyata lemas setelah dihukum push up oleh gurunya.
"Arek SMA 3 dikongkon push up 100x ditambah maneh 50. Gurune jenenge Pak Yuda, mungkin ben dadi Hulk bekne (Anak SMA 3 disuruh push up 100x dan masih ditambah 50. Gurunya bernama Pak Yuda, mungkin biar jadi Hulk kali)," kata salah satu warganet pengunggah video dilansir dari Radar Jombang (15/12).
Menurut keterangan salah satu siswa bernama Indra Cahya Kurniawan menuturkan kejadian itu berlangsung di UKS SMAN 3 Jombang pada Senin (12/12) siang. Ia mengungkap saat itu kondisi tangannya sedang mengalami kram.
"Kalau pingsan saya kira hoax ya. Waktu itu saya sedang berada di UKS dan kondisi tangan kram," tuturnya (!4/12).
Sebelum akhirnya terbaring di UKS, ia baru saja menerima hukuman fisik dari seorang guru bernama Prayudha. Guru tersebut mengajar mata pelajaran Geografi di kelasnya.
"Pertama 50x tapi saya lakukan sekitar 30-40x. Sudah sakit badan dan kemudian berhenti. Setelah itu disuruh lagi 50x, tapi saya lakukan juga cuma 30x. Setelah itu nafas tersenggal terus ke UKS dan kram di sana," bebernya.
Ternyata hukuman tersebut tak hanya diberikan kepadanya. Seorang siswi bernama Nabila Salsa juga ikut terkena hukuman fisik tersebut. Mereka pun diketahui merupakan siswa kelas IX IPS 1.
"Kalau teman saya yang perempuan dihukum bending, semacam squat jump menggunakan satu kaki," tambahnya.
Hukuman itu diberikan oleh sang guru karena Indra dan temannya dianggap tidak disiplin. Keduanya pulang atau diduga keluar kelas sebelum memasuki waktu pulang sekolah.
"Saya awalnya tidur, dibangunkan teman katanya sudah pulang. Kondisi belum sadar penuh, ya saya pulang saja. Ternyata belum waktunya," kata Indra.
Terungkap saat itu, Indra baru saja melakukan kontrol dari puskesmas. Beberapa hari sebelumnya ia juga diketahui sakit bronkitis. Sementara, temannya juga dalam kondisi yang tak sehat.
"Setelah tidak ada perubahan, saya dan teman dibawa ke RSUD Jombang. Di sana diberi suntikan, infus, sama oksigen," sambungnya.
Sekitar pukul 17.00 WIB, mereka diperbolehkan untuk pulang. Indra mengaku diantar langsung oleh kepala sekolah ke rumahnya. Ia mengatakan gejala kram yang dirasakan sudah berkurang, namun rasa sakitnya belum sepenuhnya menghilang.
Terpisah, Zainul Fatoni Kepala SMAN 3 Jombang membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia pun mengatakan tidak ada hukuman fisik di sekolahnya. Bahkan, Fatoni menyebut guru yang melakukan hukuman fisik itu hanya oknum belaka. Kemudian pihaknya sudah memanggil guru bersangkutan dan memberikan pembinaan.
"Senin siang saya dapat laporan dari guru kalau ada siswa yang tangannya kram di UKS. Terus saya sendiri yang membawa ke rumah sakit dan saya antarkan pulang. Obatnya juga saya tebuskan," ungkap Fatoni.
"Ya itu oknum guru saja. Sudah dipanggil yang bersangkutan, dia mengakui menyuruh siswa push up. Saya beri pembinaan agar tak diulangi lagi," pungkasnya.
Dua Siswa SMA di Jombang Dilarikan ke RS, Usai Dihukum Push Up Oleh Gurunya
Itulah ulasan mengenai dua siswa SMAN 3 Jombang yang dilarikan ke rumah sakit setelah dihukum push up oleh seorang guru yang bernama Pak Yuda.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Video Viral Seorang Pria Diduga Berbuat Tak Senonoh Kepada Siswi SMK di Bandung
Komentar
0