Opini

Kasus Mas Bechi Buat Masyarakat Tak Percaya dengan Ponpes? Krisis Moralitas Dipertanyakan

Nisrina Salsabila 08 Juli 2022 | 10:50:50

zonamahasiswa.id - Drama kasus Mas Bechi menimbulkan opini miring publik. Lantaran, kasus yang sedang menyeret putra Kiai Muctar Mu'ti tersebut tak main-main.

Moch Subchi Al Tsani (MSAT) atau akrab disapa Mas Bechi jadi dalang utama kasus pencabulan yang menimpa beberapa satriwati di Pondok Pesantren Shiddiqiyah, Jombang, Jawa Timur.

Sebelumnya pihak kepolisian mengaku kesulitan menemukan Mas Bechi hingga ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang). Lantas bagaimana kronologi kasus Mas Bechi hingga dirinya menyerahkan diri ke polisi?

Baca Juga: Fakta Polemik Donasi ACT: Dugaan Penyelewengan Dana hingga Potongan Gaji untuk Petinggi

Kronologi Kasus Mas Bechi

Sejak tahun 2019 lalu, pihak kepolisian sudah mendapat laporan atas pencabulan yang dilakukannya kepada perempuan di bawah umur asa Jawa Tengah. Ia dilaporkan atas dugaan pencabulan, kekerasan seksual, hingga pemerkosaan terhadap tiga santriwati dengan beberapa modus.

Parahnya, salah satu modus yang ia gunakan adalah dengan mengadakan wawancara medis. Sesaat setelah korban melapor, laporan korban mengalami hambatan lantaran tidak memiliki bukti lengkap.

Bukan hanya itu, kasus ini juga ditolak dalam tahap praperadilan pada tahun 2021 lalu. Terlebih terduga Mas Bechi menuntut ganti rugi sebesar Rp100 juta sekaligus menuntut korban untuk pemulihan nama baiknya.

Pada tahun yang sama, jaksa pun sempat menolak berkas kasus yang menyeret Mas Bechi hingga tujuh kali. Terhitung sejak 2020, Polda Jatim mengambil alih penyeledikan kasus ini hingga Mas echi berhasil ditetapkan sebagai tersangka.

Namun, penjemputan Mas Bechi menemui banyak kendala. Salah satu hambatannya yaitu harus melewati sosok ayahnya sang pemimpin pondok pesantren. 

Kapolres Jombang AKBP Moch Nurhidayat sempat menjemput paksa tersangka di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah (7/7). Lagi-lagi pihak kepolisian bertemu dengan sosok Kiai Muhammad Muchtar Mu'ti.

Beliau mengungkap akan mengantar langsung anaknya ke kantor polisi terkait dugaan yang menyeret nama anaknya. Mengenai kasus ini, Kiai Muchtar mengatakan hal tersebut merupakan masalah keluarga hingga menyebut anaknya difitnah.

Lantas, drama penjemputan paksa Mas Bechi ternyata sempat diblokade puluhan santri dan simpatisan yang mencegah polisi masuk ke area pondok. Aksi saling dorong dengan para santri pun tak terindahkan.

Pihak kepolisian juga berhasil mengamankan dua orang yang terlibat bentrok dan menghalang-halangi proses penyidikan. Selama 16 jam lamanya melakukan pencarian Mas Bechi, akhirnya ia menyerahkan diri pada Kamis (7/7) pukul 23.00 WIB.

Buntut kasus tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) mencabut izin operasional Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyah. Hal serupa juga diungkap oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono mengungkap apabila nomor statistik dan tanda daftar ponpes telah dibekukan.

Jika menarik garis sebelumnya, kasus serupa terjadi kepada sejumlah santriwati yang menjadi korban kebiadapan Heri Wirawan. Terendusnya kasus ini membuat masyarakat resah hingga merasa tak mempercayai keberadaan ponpes yang seharusnya bisa menjadi tempat pendidikan agama terbaik.

Namun, ternyata borok seperti inilah yang membuat citra ponpes menjadi kurang di mata publik. Bahkan, banyak pula yang mempertanyakan krisis moralitas dalam pondok pesantren saat ini.

Seharusnya ponpes menjadi tempat pendidikan agama terbaik bagi anak-anak hingga dewasa. Tetapi lagi-lagi citra suci pondok pesantren harus ternodai dengan kasus seperti ini. 

Kasus Mas Bechi Buat Masyarakat Tak Percaya dengan Ponpes? Krisis Moralitas Dipertanyakan

Itulah ulasan mengenai kasus Mas Bechi putra Kiai Muctar Mu'ti yang tersandung kasus pencabulan hingga menggiring opini masyarakat berkonotasi negatif.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Tak Terima Ditilang, Mahasiswi Ajak Duel Polisi Berujung Penganiayaan

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150