zonamahasiswa.id - Negara Cina sudah terkenal sejak dahulu dengan salah satu polemik khasnya. Ya, Cina menghadapi polemik pelik mengenai angka penduduk mereka. Namun kali ini berbeda, Cina tengah menghadapi resesi seks di mana penduduknya tengah enggan untuk mencari pasangan dan mendapatkan keturunan. Untuk pertama kalinya, Cina dibuat bingung akan permasalahan ini.
Baca juga: Mirisnya Kondisi Moral Anak Zaman Now, Bangga Usai Matikan Listrik Jamaah Tarawih
Liburkan Mahasiswa untuk Cari Pasangan
Cina kini tengah menghadapi masalah pelik. Setelah bertahun-tahun menghadapi meledaknya populasi penduduknya, kini untuk pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir Cina mengalami resesi seks.
Ya, angka kelahiran di Cina menurun drastis akibat malasnya penduduk Cina untuk mencari pasangan dan mendapatkan keturunan. Tercatat, kini angka kelahiran di Cina menyentuh rekor terendah, yakni hanya senilai 6,77 kelahiran per 1.000 penduduk Cina.
Sebagaimana diketahui, resesi seks menggambarkan tren masyarakat yang semakin enggan atau tak lagi bergairah untuk melakukan hubungan seks. Dengan adanya resesi seks ini, faktor yang terdampak secara langsung adalah angka penduduk dan angka kelahiran.
Angka kelahiran yang menurun di Cina ini juga diikuti dengan angka pernikahan yang juga menurun drastis. Kedua tren penurunan ini akhirnya juga menurunkan jumlah populasi Cina di tahun 2022 lalu. Dari populasi awal 1,4 miliar jiwa, kini hanya tersisa sekitar 850.000 jiwa saja.
Mengetahui hal tersebut, pemerintah Cina tidak tinggal diam begitu saja melihat penurunan populasi penduduknya. Berbagai cara dilakukan pemerintah Cina untuk meningkatkan pertumbuhan penduduknya.
Salah satu cara yang dilakukan pemerintah Cina adalah melalui sektor pendidikan. Ya, pemerintah Cina kini tengah memberlakukan libur untuk para anak-anak mudanya yang masih menempuh pendidikan.
Begitu takutnya Cina dengan resesi seks yang terus menggerus populasi penduduknya itu. Hingga akhirnya, sudah ada sebanyak sembilan kampus pendidikan tinggi di Cina yang memberikan libur selama seminggu kepada mahasiswanya.
Libur yang diberikan itu bukan libur sembarangan, namun libur khusus agar para mahasiswanya itu bisa mendapatkan pasangan. Rencananya, liburan selama sepekan itu akan dilaksanakan pada bulan April ini, yakni mulai tanggal 1-7 April 2023 ini.
Sudah ada beberapa kampus yang memberlakukan liburan 'mencari cinta' ini. Salah satunya adalah Fan Mei Education Group. Pihaknya memberitahukan kepada para siswanya untuk berlibur mulai dari tanggal 1-7 April untuk bersenang-senang dan mencari cinta.
Tak hanya Fan Mei, salah satu kampus di Cina yakni Sichuan Southwest Vocational College of Civil Aviation juga memberikan libur selama seminggu kepada mahasiswanya. Tujuannya pun sama, agar para mahasiswanya ini bisa mendapatkan cinta.
Kampus penerbangan tersebut pun mengeluarkan pengumuman mengenai libur 'mencari cinta' tersebut. Mereka menghimbau kepada seluruh mahasiswanya agar meninggalkan kampus dan melakukan berbagai kegiatan seperti menikmati keindahan alam, musim semi, cinta yang ada di sekitar mereka.
Berbagai sekolah memberikan pengumuman serupa mengenai liburan musim semi ini. Salah satu sekolah yang juga menerapkannya adalah Sekolah Tinggi Penerbangan Mianyang.
"Keluarlah dari kampus, bersentuhan dengan alam, dan dengan hati anda rasakan keindahan musim semi," tulis kepala sekolah tersebut dalam pernyataan resminya.
Berbagai perguruan tinggi di Cina turut berpartisipasi dalam mengatasi resesi seks yang semakin menggila ini. Salah satu yang banyak berpartisipasi adalah sekolah tinggi di bidang penerbangan mulai dari pramugari hingga staf keamanan bandara.
Ternyata, liburan rutin selama musim semi ini bukan baru dilakukan saat ini saja. Liburan ini ternyata sudah dilaksanakan secara rutin setiap musim semi sejak tahun 2019 lalu.
Namun, tema yang diberikan setiap tahun berbeda-beda. Untuk tema liburan musim semi tahun ini, temanya adalah 'Nikmati Bunga-bunga, Jatuh Cinta'. Tema itu sendiri seakan semakin mendukung masyarakat Cina untuk semakin bergairah mencari cinta.
Para mahasiswa ini tak dibiarkan pergi berlibur begitu saja tanpa ada tugas kuliah apapun. Mereka tetap diberi tugas kuliah yang berhubungan dengan liburan musim seminya itu seperti menulis laporan perkembangan diri, menulis buku harian mengenai perjalanan mereka, hingga merekam video perjalanan mereka.
Beberapa mahasiswa mengungkapkan jika mereka pergi berlibur ke berbagai tempat. Salah satu mahasiswa menceritakan jika dirinya berlibur selama empat hingga lima hari, sedangkan mahasiswa lainnya menceritakan jika dirinya mengajak kakek neneknya untuk melihat bunga musim semi.
Pengumuman mengenai libur musim semi demi mencari cinta ini akhirnya viral di media sosial Cina seperti Weibo dan lainnya. Bahkan, salah satu pengumuman liburan musim semi milik salah satu sekolah tinggi penerbangan di Cina sudah dilihat hingga 130 juta kali hanya dalam waktu dua hari setelah diunggah.
Mendorong Pertumbuhan Penduduk Cina
Tak hanya di sektor pendidikan, Cina juga berusaha mendorong angka pertumbuhan penduduknya melalui berbagai cara. Salah satunya dengan memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakatnya yang menikah.
Salah satunya seperti memberikan cuti khusus untuk mereka yang menikah dengan masa cuti selama 30 hari. Pemberian cuti ini mulai diberlakukan oleh perusahaan-perusahaan baik di level daerah maupun di kota dengan tujuan untuk mendorong masyarakat Cina ingin menikah.
Jika mengingat sejarah masa lalu, Cina pernah memberlakukan kebijakan '1 anak cukup' dan harus dipatuhi oleh seluruh rakyatnya. Apabila ada masyarakat yang ketahuan melanggar aturan tersebut, mereka bisa didenda bahkan hingga kehilangan pekerjaan.
Namun akhirnya, kebijakan kontroversial itu dihapus pada tahun 2016 lalu. Bahkan, pasangan suami istri saat itu sudah diizinkan jika ingin memiliki dua anak. Tak hanya itu, pemerintah Cina juga menawarkan keringanan pajak hingga perawatan kesehatan ibu yang lebih baik agar mereka dapat memperlambat penurunan angka kelahiran di Cina.
Jomblo Harap Merapat! Kampus di Cina Beri Libur Seminggu Mahasiswanya untuk Cari Pasangan
Itulah ulasan mengenai kebijakan pemerintah Cina untuk mengatasi resesi seks dengan cara memberikan libur selama seminggu kepada para mahasiswa agar bisa menikmati musim semi dan mencari pasangan.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Viral! Pemkab Wonogiri Habiskan Dana 9,4 Miliar, Beli 294 Yamaha Nmax untuk Seluruh Kades dan Lurah
Komentar
0