zonamahasiswa.id – Sobat Zona, apakah kalian sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain? Merasa sangat rapuh, membenci diri sendiri karena tidak pantas dan tidak berguna? Atau yang paling parah melukai diri sendiri? Ketika berada di titik terendah dalam hidup, kita tidak mampu melakukan apapun. Sometimes, we need to take a break.
Menganggap tidak ada seorang pun yang mampu untuk sekadar memahami keadaan kita. Hanya diri ini yang menjadi teman dan sahabat setia. Jangan pernah membenci dirimu, selalu berusaha cintai dirimu apa adanya apapun yang terjadi dan bagaimanapun keadaannya.
Kamu Jangan Pernah Merasa Sendiri
Merasa sendiri di keramaian, murung di tengah gelak tawa, dan sendiri ketika bersama-sama. Kita harus selalu berpikir, bahwa hidup di dunia tidak sendiri. Kita memiliki keluarga, teman, sahabat yang akan selalu ada untuk kita. Sahabat yang senantiasa menemani dan menghibur saat senang dan susah.
Emory R. Frie mengatakan “You’ve always had people who care about you. Always. Don’t pretend like you have to go through this alone.†Ceritakan segala keluh-kesah dan kegundahan pada mereka. Mereka yang dengan senang hati support dirimu. Berada di kondisi yang down sangatlah wajar. Tetapi, jangan lupa untuk terus bangkit.
Baca Juga : Ketika Kenyataan Tak Seindah Harapan
Ayo Berdamai dengan Masa Lalu
Apa yang kalian lakukan ketika terbayang masa lalu? Pikiran jadi tidak fokus, perasaan tidak tenang, tidak ada semangat hidup. Jangan sampai peristiwa masa lalu terus menerus mengikutimu. Cara agar terus melangkah maju adalah berdamai dengan masa lalu, memaafkan kesalahan, dan mengikhlaskan sesuatu. Saatnya membuka lembaran baru untuk menuliskan cerita baru.
Steve Maraboli mengatakan “Menangis, maafkan, lepaskan. Biarkan air mata membasahi kebahagiaanmu di masa depanâ€. Melalui quotes ini, sebisa mungkin kita meluapkan emosi yang terpendam dengan cara menangis atau berteriak. Semata-mata agar merasa lebih tenang dan beban sedikit berkurang.
Dekatkan Diri dengan Sang Pencipta
Apapun yang ada di dalam hati dan pikiranmu, sampaikan pada-Nya. Tumpahkanlah segala kesedihan, amarah yang terus tumbuh di hati. Tuhan adalah pendengar yang baik. Kalian mungkin kehilangan apapun di dunia ini, tapi kalian tidak pernah kehilangan Tuhan.
Tuhan selalu menanti keluh-kesah kita. Semakin dekat dengan-Nya, semakin tentram diri dan pikiran kita. Tetapi ketika kita menjauh, Tuhan akan memberikan kita banyak ujian untuk terus mengingat-Nya. Untuk terus melibatkan-Nya dalam setiap langkah kita.
Baca Juga : Kita Harus Memiliki Toleransi Kepada Diri Kita Sendiri
Mencari dan Melakukan Hal-Hal Positif
Sangat penting mencari sesuatu hal yang baru dan positif. Karena, dengan melakukan hal-hal positif, tentunya akan membuat pikiran kita teralih dari segala hal yang meresahkan. Mengembangkan hobi, mencari passion juga perlu dilakukan. Ketika sudah merasa menemukannya, sibukkan diri kalian. Jangan sampai ada ruang untuk segala sesuatu yang mengganggu.
Hidup tidak monoton, keluar dari zona nyaman adalah pilihan yang tepat. Banyak hal di dunia ini yang perlu di explore. Carilah sumber kebahagiaanmu. Kesehatan jiwa dan mental sangat penting. Do whatever you like and set your heart free from hatred. Bermain alat musik, menari, membaca buku, atau melukis. Bebaskan diri, jangan biarkan dirimu terbelenggu oleh hal-hal negatif.
Seburuk Apapun Itu, Jangan Pernah Membenci Dirimu
Tuhan menciptakan kita berbeda-beda. Kemampuan yang berbeda, rezeki yang berbeda, dan takdir yang berbeda. Diri kalian sangat indah, diri kalian sangat berharga, diri kalian sangat penting. Berhenti untuk menyakiti diri sendiri, membenci diri sendiri, dan berhenti membandingkan dengan yang lain. Seribu kali pun kalian lakukan, tidak akan merubah apapun.
Seburuk apapun itu, jangan pernah membenci dirimu sendiri. Jika sekarang adalah air mata kesedihan, maka pastikan besok adalah air mata kebahagiaan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi dengan mengaktifkan notifikasi di zonamahasiswa.id.
Baca Juga : Aku Capek Merasa Sedih, Kapan Kebahagiaan Akan Datang?
Komentar
0