Berita

Ironis! Anggaran Penanganan Kemiskinan 500 Triliun Habis Untuk Rapat dan Studi Banding di Hotel

Alif Laili Munazila 30 Januari 2023 | 09:50:48

zonamahasiswa.id - Masyarakat kini dihebohkan dengan kabar bahwa anggaran dana penanganan kemiskinan masyarakat Indonesia senilai Rp 500 triliun dialokasikan secara tak tepat sasaran. Dana fantastis itu diketahui lebih banyak dihabiskan para pejabat untuk rapat dan studi banding di hotel.

Baca juga: Fantastis! Pembangunan Rumah Menteri di Ibu Kota Nusantara Habiskan Dana 14,4 Miliar Per Unitnya

Anggaran Penanganan Kemiskinan 500 Triliun

Pemerintah Indonesia sejatinya sudah memperhatikan betul penanganan kemiskinan masyarakat Indonesia. Buktinya, pemerintah telah menganggarkan dana super fantastis senilai Rp 500 triliun hanya untuk penanganan kemiskinan ini.

Namun ironis, dana tersebut nyatanya tak terlihat buktinya di masyarakat. Setelah diusut, dana 500 triliun tersebut ternyata habis digunakan para pejabat untuk rapat dan studi banding di hotel saja.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas, memberikan klarifikasinya atas kasus yang kadung viral ini. Abdullah memberikan keterangannya pada Sosialiasasi PermenPANRB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional pada hari Jumat (27/1) kemarin.

Abdullah menerangkan jika memang agenda para pejabat salah satunya adalah membahas soal kemiskinan, seperti rapat dan studi banding. Namun dirinya mengelak jika bukan itu fokus utama dari alokasi dana 500 triliun.

Namun Abdullah mengakui jika program penanganan kemiskinan ini memang belum tepat sasaran ke masyarakat Indonesia.

"Programnya kemiskinan tapi banyak terserap di studi banding kemiskinan. Banyak rapat-rapat tentang kemiskinan," ucap Abdullah pada Jumat (27/1) kemarin.

MenPAN-RB terkesan menyindir para pejabat yang banyak melakukan rapat dan studi banding untuk program penanganan kemiskinan ini. Terlihat bahwa alokasi dana tersebut lebih banyak digunakan untuk foya-foya ketimbang eksekusi pengentasan kemiskinan langsung ke objeknya.

Sehingga, Abdullah mengakui jika aplikasi program penanganan kemiskinan ini kurang dan bahkan tidak tepat sasaran karena dua hal tersebut.

Tak hanya disampaikan pada sosialisasi PermenPANRB, Abdullah juga pernah menyampaikan hal serupa pada 28 Desember 2022 silam. Dari pengamatannya, program penanganan kemiskinan dengan dana 500 triliun tersebut hanya mampu menurukan tingkat kemiskinan sebesar 0,6%.

"Tapi ini anggaran hampir Rp 500 triliun, kemarin kemiskinan yang ditargetkan Bapak Presiden ini masih mampu menurunkan hanya 0,6%," ucap Abdullah pada saat itu.

Abdullah mengungkapkan jika pernyataannya didukung dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah penduduk miskin pada periode Maret 2022 tercatat sebanyak 26,16 juta. Yang artinya, jumlah ini hanya turun 0,6?ri data di periode Maret 2021.

Mendukung data tersebut, Abdullah menganggap jika rendahnya penurunan angka kemiskinan ini disebabkan oleh tidak tepat sasarannya eksekusi program penanganan kemiskinan. Kebanyakan dana tersebut nyatanya digunakan untuk rapat dan seminar di hotel-hotel saja.

Abdullah pun menegaskan jika dirinya dan pemerintah akan mulai melarang kegiatan-kegiatan sejenis rapat dan studi banding di hotel jika hanya sebagai alibi menghamburkan dana penanganan kemiskinan masyarakat.

"Ini ke depan tentu tidak boleh lagi seminar di hotel tentang kemiskinan, anggarannya kalau perlu fokus ke tempat itu," tandas Abdullah.

Dirinya pun berharap jika tata kelola program penanganan kemiskinan ini ke depannya bisa terus diperbaiki sehingga dana fantastis tersebut tidak terbuang sia-sia. Ia juga berharap agar hasil penanganan kemiskinan ini bisa lebih terukur dan lebih maksimal lagi.

Ironis! Anggaran Penanganan Kemiskinan 500 Triliun Habis Untuk Rapat dan Studi Banding di Hotel

Itulah ulasan mengenai kasus anggaran dana untuk penanganan kemiskinan di Indonesia yang nilainya mencapai 500 triliun namun faktanya mayoritas dana dihabiskan pejabat untuk rapat dan studi banding di hotel.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Usulkan Hari Kejepit Nasional, Sandiaga Uno: Kerja dan Liburan Harus Seimbang

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150