zonamahasiswa.id - Tak hanya di luar negeri saja, Indonesia kini juga sudah memasuki fase darurat moral. Pengaruh Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) juga sudah merasuki generasi muda di Indonesia. Baru-baru ini, ditemukan adanya grup WhatsApp khusus siswa sekolah dasar (SD).
Ditemukan Grup WhatsApp LGBT khusus Siswa SD
Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan penemuan grup WhatsApp siswa sekolah dasar (SD) yang terindikasi terkena pengaruh Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di salah satu SD di Kota Pekanbaru, Riau. Begitu mengejutkannya karena beberapa siswa di SD tersebut ternyata masuk jadi anggota komunitas LGBT.
Penemuan yang begitu mengejutkan publik ini ditemukan kala para guru SD tengah melakukan kegiatan rutin razia handphone yang dibawa para siswa. Setelah merazia handphone, para guru lantas meminta kata kunci atau password kepada siswanya untuk memeriksa isi ponselnya.
Begitu terkejutnya mereka ketika menemukan adanya grup WhatsApp yang menyimpang ini. Namun hingga kini, tak disebutkan di Sekolah Dasar (SD) mana grup WhatsApp LGBT ini ditemukan.
Menanggapi hal itu, pemerintah lantas merespon melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) pun akhirnya turun tangan menanggapi kasus ini. Nahar selaku Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak mengatakan jika jajarannya sudah memproses kasus itu dan telah ditangani oleh Dinas PPA di Riau sana.
Nahar pun tak menampik adanya pemberitaan penemuan grup WhatsApp LGBT itu di kalangan siswa SD. Nahar bahkan meminta untuk segera diadakan penanganan lebih lanjut mengenai kasus ini.
"Ketika misalnya ini persoalan hal-hal terkait dengan perilaku, maka tentu harus ada upaya-upaya ketika ini terkait dengan misalnya persoalan hukum nanti akan diselesaikan," tutur Nahar pada hari Rabu (14/6) kemarin.
Nahar begitu menyayangkan adanya penemuan ini. Seharusnya, anak SD masih dalam tahapan fokus belajar dan bermain, bukan sudah mengenal penyimpangan ini. Ia mengaku jika kasus anak SD ini harusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah, khususnya pemerintah daerah.
"Tapi prinsipnya bahwa, kami nggak melihat isunya ya, tapi bahwa ini menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda), kami sudah koordinasi," ucap Nahar.
Lebih lanjut, Nahar mengatakan jika jajarannya sudah melakukan penyelidikan terkait kasus ini. "Dan UPTD PPPA sepertinya sudah melakukan penjangkauan itu untuk mendalami kasus tersebut," terangnya.
Begitu terkejutnya dengan penemuan ini, Nahar pun menghimbau kepada seluruh orang tua dan para guru di sekolah untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka. Tugas para orang tua dan guru ini harus bisa mengajar anak-anak secara langsung agar bisa menjangkau sisi perilaku dan moralitas mereka agar tak menyimpang.
Nahar pun juga meminta kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan pergaulana anak-anak mereka. "Kita berharap sih sekolah jadi tempat yang tepat untuk menyiapkan generasi bangsa. Jadi kalau misalnya ada hal-hal yang nanti akan menghambat atau berpengaruh ke tumbuh kembang anak agar segera dilakukan upaya-upaya itu," tandasnya.
Respon Netizen
Pemberitaan penemuan grup WhatsApp LGBT di kalangan anak SD ini tentu membuat para orang tua semakin resah. Kabar ini pun akhirnya mendapatkan banyak respon dari para orang tua di media sosial.
"Ya gimana nggak berkembang. Orang-orang yang macam itu udah bisa masuk TV dan lain-lain. Jangan salahin anak kecil yang nggak tahu apa-apa. Salahin program TV, acara-acara lain yang ekspos orang-orang macam itu," tulis pengguna Instagram fanniazahra.
"Miris, Allah menciptakan manusia berpasangan Adam dan Hawa, bukan Adam dan Hama!," tulis pengguna Instagram mkiki_4581.
"Generasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja," tulis pengguna Instagram putrimaisa05.
"SD lho ini, kok bisa paham LGBT anak SD. Yuk para ortu lebih aware sama anak-anaknya, hp dipantau terus yuk bunda-bunda. Diawali dari rumah dulu pengawasannya, diperketat para ortu, ngeri banget Ya Allah," tulis pengguna Instagram chiiachi.
Indonesia Darurat Moral! Ditemukan Grup WA Siswa LGBT di Sekolah Dasar Pekanbaru
Itulah ulasan mengenai kasus penemuan grup WhatsApp LGBT siswa sekolah dasar (SD) di Pekanbaru, Riau yang berawal dari adanya razia handphone oleh para guru.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Jusuf Hamka Menagih Utang Rp 800 Miliar ke Pemerintah, Ternyata Belum Dibayar sejak 1998!
Komentar
0