Berita

Harusnya Viral! Anak Petani Asal Brebes Ini Diterima Empat Universitas Terkemuka AS

Muhammad Fatich Nur Fadli 17 Mei 2025 | 16:12:42

Zona Mahasiswa - Cerita inspiratif datang dari Brebes, Jawa Tengah. Seorang anak petani bernama Maulida Az Zahra berhasil mencetak prestasi yang luar biasa: diterima di empat universitas ternama di Amerika Serikat. 

Baca juga: Ngeri Banget! Grup FB Ini Bahas Fantasi Sex dengan Keluarga, Anggotanya Puluhan Ribu Orang

Nggak cuma itu, dia juga mendapatkan Beasiswa Garuda dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ini bukan cuma sekadar kabar baik, ini adalah bukti bahwa mimpi besar bisa dicapai siapa pun, dari latar belakang apa pun.

Perjalanan Maulida: Dari Desa Kecil Menuju Panggung Dunia

Maulida adalah siswi dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Brebes. Lahir dan besar di Desa Jatimakmur, Kecamatan Songgom, dia adalah putri bungsu dari pasangan Saepudin dan Khotimah yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Meskipun berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, semangat belajar Maulida nggak pernah surut. Setiap hari dia menunjukkan semangat luar biasa dalam belajar, bahkan ketika fasilitas di sekolah atau rumahnya tidak sekomplit siswa di kota besar.

"Alhamdulillah, meski saya dari keluarga petani dan lingkungan sederhana, Allah telah menuntun saya untuk bisa kuliah ke Amerika," kata Maulida dengan penuh rasa syukur.

Diterima di Empat Kampus Top Dunia

Berbekal ketekunan dan bimbingan guru-gurunya, Maulida mendaftar ke enam universitas di Amerika. Hasilnya? Empat di antaranya memberikan kabar gembira:

  1. Brown University – Jurusan Ekonomi, Ilmu Politik, dan Statistik
  2. New York University - Stern School of Business
  3. University of Pennsylvania – Jurusan Filsafat, Politik, dan Ekonomi
  4. Princeton University – Jurusan Publik dan Internasional

Masing-masing kampus ini termasuk jajaran Ivy League atau universitas elit di Amerika Serikat. Bisa tembus satu aja udah luar biasa, apalagi empat sekaligus. Gila, keren banget!

Pilihan Hati: New York University

Dari keempat kampus tersebut, Maulida akhirnya memilih New York University (NYU) sebagai tempat studinya. NYU terkenal dengan kualitas pendidikan bisnis dan kebijakan publiknya yang ciamik. Alasan Maulida cukup sederhana tapi dalam: dia ingin belajar di tempat yang bisa membantunya berkontribusi lebih maksimal untuk pembangunan ekonomi dan kebijakan publik di Indonesia.

"Saya ingin suatu hari bisa kembali dan membangun sistem ekonomi yang lebih merata dan adil, terutama untuk masyarakat desa seperti tempat saya berasal," ungkap Maulida.

Proses Perjuangan Mendapatkan Beasiswa

Langkah Maulida nggak cuma sampai diterima di kampus bergengsi. Setelah itu, dia harus mencari beasiswa agar bisa benar-benar berangkat. Di sinilah Beasiswa Garuda datang sebagai penyelamat. Dengan bantuan guru-guru di MAN 1 Brebes, Maulida melengkapi semua dokumen dan akhirnya lolos seleksi. Beasiswa ini menanggung seluruh biaya kuliah, termasuk tempat tinggal dan kebutuhan hidup di Amerika.

Tantangan dan Ketakutan: Siap Tinggalkan Zona Nyaman

Meski sudah dipastikan kuliah di luar negeri, bukan berarti semuanya mudah. Salah satu hal yang paling dikhawatirkan Maulida adalah bagaimana caranya beradaptasi di negara orang. Jauh dari keluarga, jauh dari budaya yang dikenal, dan harus berbicara dalam bahasa asing setiap hari—itu semua bukan hal gampang.

"Pasti ada rasa takut dan canggung. Tapi saya tahu ini bagian dari proses belajar. Saya percaya, kalau saya bisa bertahan di sini, saya bisa bertahan di mana saja," kata Zahra dengan mantap.

Dukungan Keluarga dan Guru: Pilar yang Tak Tergantikan

Keberhasilan Maulida tentu nggak datang begitu aja. Dukungan keluarga dan guru-guru di sekolah sangat besar dalam proses ini. Orang tuanya meski tidak berlatar belakang pendidikan tinggi, tetap memberi motivasi dan restu penuh. Guru-gurunya juga menjadi tempat curhat, pendamping pengisian aplikasi kampus, dan bahkan membantu mencari informasi beasiswa.

"Saya bersyukur punya lingkungan yang meskipun sederhana, tapi sangat suportif. Mereka percaya saya bisa, dan itu bikin saya juga percaya diri," tambahnya.

Inspirasi Buat Anak Muda Indonesia

Kisah Maulida jadi semacam wake-up call buat banyak orang. Bahwa latar belakang bukan halangan. Yang penting adalah tekad, usaha, dan strategi. Belajar bahasa Inggris dari nol, latihan tes SAT dan TOEFL pakai sumber gratisan, dan rajin ikutan kelas daring—itu semua dilakukan Maulida tanpa keluhan.

Bayangin aja, di saat anak-anak lain sibuk main TikTok, Maulida sibuk nulis essay aplikasi kampus, belajar soal beasiswa, dan ikut webinar internasional.

Harusnya Viral, Tapi Kenapa Tidak?

Sayangnya, cerita Maulida nggak seviral selebgram pamer outfit atau drama perselingkuhan artis. Padahal kisahnya jelas lebih inspiratif dan layak jadi role model. Di tengah gempuran berita negatif, cerita-cerita positif seperti ini harusnya lebih banyak dipublikasikan.

Zahra bukan cuma membanggakan keluarganya, tapi juga membuktikan bahwa anak muda Indonesia punya potensi besar untuk bersinar di kancah internasional.

Harusnya Viral! Anak Petani Asal Brebes Ini Diterima Empat Universitas Terkemuka AS

Maulida adalah contoh nyata bahwa dengan niat, kerja keras, dan bimbingan yang tepat, siapa pun bisa meraih mimpi besar. Indonesia punya banyak "Maulida" lainnya di pelosok-pelosok negeri, yang perlu hanya kesempatan, informasi, dan dukungan.

Semoga cerita ini bisa jadi inspirasi dan motivasi buat generasi muda lainnya untuk berani bermimpi besar dan melangkah maju, meski dari desa terpencil sekalipun.

Kalau kamu punya mimpi besar juga, jangan takut untuk mulai. Dunia luas dan peluang terbuka. Siapa tahu, kisah kamu jadi inspirasi berikutnya.

Baca juga: Begini Pengakuan Kakak-Adik yang Jalin Hubungan Terlarang hingga Tega Kirim Mayat Bayi Lewat Ojol

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150