zonamahasiswa.id - Menjadi seorang pemimpin merupakan tanggung jawab berat, meskipun di tataran terendah. Tak bisa melaksanakan amanah yang diberikan akan berdampak pada kekecewaan publik, seperti yang dialami seorang kepada desa (kades) di Sidoarjo satu ini. Ia sampai 'disandera' warganya karena kecewa dengan kinerjanya.
6 Jam Disekap Warga
Baru-baru ini publik dihebohkan dengan berita mengenai penyaderaan seorang kepala desa (kades) oleh para warganya sendiri. Kades perempuan di Kabupaten Sidoarjo ini diketahui disandera oleh warganya selama 6 jam di balai desa.
Kades bernama Elok Suciati ini merupakan Kades Sidokepung, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Ia disandera warganya dengan cara digembok di dalam balai desa hingga tak bisa keluar. Para warga diketahui mengunci pintu pagar balai desa itu.
Ibu kades satu ini baru bisa keluar dari balai desa setelah datang satu kompi aparat kepolisian yang datang untuk menyelamatkannya. Diketahui, warga Sidokepung nekat menyandera kadesnya sendiri karena kecewa dengan kinerjanya yang dianggap buruk dan tak amanah.
Upaya penyelamatan Elok dari sanderaan warganya ini berlangsung secara dramatis. Aparat kepolisian mengepung Elok dan melindunginya selama ia dibawa keluar dari balai desa. Dari video yang sudah banyak beredar di media sosial, para warga terdengar begitu marah dengan tindakan polisi itu.
Para warga pun berusaha mendekati kades itu yang tengah dikawal ketat oleh polisi. Mereka terus meneriaki kades itu dengan kata-kata bernada kritikan dan kekecewaan.
Tapi akhirnya, para polisi itu bisa menyelamatkan kades itu dari serangan dan serbuan warga dan segera membawanya pulang ke rumah. Diketahui, Elok Suciati digembok di dalam balai desa karena warga yang kecewa dengan kinerjanya mengurus Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Banyak warga yang mengaku kecewa dengan pengurusan program PTSL itu yang tak kunjung selesai. Bahkan, salah satu warga mengaku jika para pemohon PTSL ini tidak dilayani dengan serius oleh para perangkat desa, termasuk kades sebagai pimpinan teratas.
"Kades dan perangkat desa seolah-olah mempersulit warga yang ingin menemui panitia PTSL di balai desa," tutur warga tersebut.
Karena banyaknya warga yang kecewa dengan pengerjaan PTSL itu, warga akhirnya menutup paksa pintu gerbang balai desa. Mengetahui hal ini, Kades Sidokepung Elok Suciati masih tak mau berkomentar.
Hingga kini, kondisi di Desa Sidokepung sudah terpantau kondusif kembali. Namun aparat kepolisian masih terus berjaga-jaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Klarifikasi dari Pihak Terkait
Mengetahui hal ini, Kepala Polsek Buduran Kompol Heri Setyo Susanto memberikan klarifikasinya. Heri membenarkan jika sudah terjadi peristiwa penyanderaan seorang kepala desa dengan cara mengunci pintu pagar balai desa yang dilakukan oleh warga Desa Sidokepung.
Diketahui, peristiwa penyanderaan itu terjadi mulai hari Selasa (23/5) sekitar pukul 21.00 hingga sampai Rabu dini hari (24/5) sekitar pukul 03.00 WIB.
Namun, Heri mengatakan jika peristiwa itu bukanlah penyanderaan. "Memang benar, tapi itu bukan disandera, hanya warga mengunci pintu pagar balai desa," tutur Heri pada hari Kamis (25/5) lalu.
Sebelumnya, jajarannya mendapatkan laporan dari balai desa Sidokepung jika ada peristiwa penguncian pintu pagar sebagai bentuk demo warga. Polsek Buduran lantas langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk menyelamatkan Elok Suciati bersama para panitia PTSL sekitar pukul 03.00 WIB dini hari itu.
"Panitia PTSL beserta kades dievakuasi oleh anggota dengan melompati pagar balai desa, dibawa pulang ke rumah masing-masing," tandas Heri.
Dramatis! 6 Jam Disandera Warga karena Dianggap Tak Becus Kerja, Bu Kades Akhirnya Diselamatkan Polisi
Itulah ulasan mengenai kasus seorang kepala desa di Sidoarjo yang disandera warganya sendiri selama 6 jam di balai desa karena dianggap tak becus kerja hingga akhirnya berhasil diselamatkan polisi.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Cucu Nenek Hafsah ‘Veteran Terdzolimi’ Minta Keadilan, Respon Bapak Wali Kota Malah Begini
Komentar
0