Berita

Cucu Nenek Hafsah ‘Veteran Terdzolimi’ Minta Keadilan, Respon Bapak Wali Kota Malah Begini

Alif Laili Munazila 19 Mei 2023 | 09:41:25

zonamahasiswa.id - Seorang gadis di Jambi bernama Fadiyah viral setelah mengunggah video presentasi berisi kritikan untuk Wali Kota Jambi atas rusaknya rumah sang nenek akibat aktifitas perusahaan Cina. Namun saat diminta pertanggungjawaban, Wali Kota Jambi malah memberikan respon yang sungguh di luar dugaan.

Baca juga: Pantas Akhir-akhir ini Rasanya Panas Banget, Ternyata Ada PLTU Batu Bara Baru Mau Dibangun, The Next Planet Bekasi!

Minta Keadilan pada Wali Kota Jambi

Fadiyah, cucu Nenek Hafsah, seorang veteran yang terzalimi karena rumahnya rusak efek dari truk perusahaan Cina yang melewati depan rumahnya setiap hari, kini meminta keadilan kepada Wali Kota Jambi. Fadiyah terlihat mengunggah sebuah video di akun TikTok pribadinya @fadiyahalkaff yang memperlihatkan momen saat dirinya menuntut keadilan.

Dalam video tersebut, Fadiyah terlihat menghampiri Wali Kota Jambi, Syarif Fasha yang terlihat tengah melakukan kunjungan kerja ke daerah kerjanya. Dalam videonya, Fadiyah langsung mengungkapkan keresahan hatinya melihat kondisi rumah neneknya.

"Pak Fasha, tolong pak tinjau rumah nenek kami Nenek Hafsah. Permasalahan ini kan sudah dari lama pak. Karena kebijakan bapak, rumah nenek kami jadi begitu pak, tolonglah pak," ucap Fadiyah yang berada di balik layar sambil menangis memohon.

Diketahui, Nenek Hafsah adalah seorang veteran yang terdzolimi oleh kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, khususnya Wali Kota Jambi. Fadiyah sebelumnya menjelaskan di video presentasinya jika neneknya ini sudah menempati rumah saat ini yang sudah berdiri sejak tahun 1960 silam.

Tapi dalam presentasinya, Fadiyah mengungkapkan jika Wali Kota Jambi menyengsarakan neneknya dengan memberikan izin kepada perusahaan Cina untuk mendirikan pabrik produksi di daerah dekat rumah Nenek Hafsah itu.

Tak ayal, setiap hari jalan di depan rumah Nenek Hafsah selalu dilewati truk-truk besar berkapasitas 20 ton milik perusahaan Cina yang memproduksi kayu siap ekspor. Padahal, jalan depan rumah Nenek Hafsah itu hanyalah jalan gang kecil dan hanya mampu menahan beban maksimal 5 ton saja.

"Bapak punya izin sama perusahaan itu pak, 50 ton, tapi kan bapak Wali Kota pak. Bapak kan pejabat yang dipilih oleh rakyat. Tolonglah pak tinjau (rumah Nenek Hafsah) lah pak," ucap Fadiyah sambil terus memohon.

Dalam video itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha terlihat mengelak semua permintaan Fadiyah. Syarif Fasha terus mengatakan jika permintaan Fadiyah dan tuntutan mengenai rusaknya rumah Nenek Hafsah itu bukanlah wewenangnya, karena ia hanyalah seorang Wali Kota.

Namun, tak terdengar jelas apa balasan perkataan dari Wali Kota Syarif Fasha kepada Fadiyah itu. Tetapi setelah Fadiyah bisa menyampaikan protesnya mengenai rumah Nenek Hafsah itu, beberapa orang yang bertugas sebagai tim pengamanan Syarif Fasha langsung menghadang dan meminta Fadiyah untuk menghentikan aksinya.

Kilas Balik Kasus Rumah Nenek Hafsah

Fadiyah sebelumnya pernah mengunggah video presentasinya yang mirip seperti Bima TikToker. Dalam video itu, ia mengungkapkan kekecewaannya kepada Wali Kota Jambi karena sudah mengizinkan aktifitas pengangkutan kayu di daerah rumah neneknya itu. Bahkan, kapasitas yang diizinkan pun melebihi kapasitas jalan depan rumah Nenek Hafsah.

Diketahui, perusahaan asal Cina yang yang dimaksud oleh Fadiyah itu adalah PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL). Awalnya perusahaan itu dikabarkan akan jadi sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), namun entah bagaimana jadinya tiba-tiba saja perizinan yang keluar berubah jadi perusahaan produsen kayu ekspor.

"Apakah ini tidak melanggar dan apakah ini tidak ada suap? Sekarang jadi pertanyaan perusahaan Cina ini yang seharusnya menjadi pembangkit listrik tenaga uap, kenapa bisa menjadi produksi kayu dan dijual ke luar negeri?" tanya Fadiyah.

Karena setiap hari terus dilewati truk-truk 20 ton itu, akhirnya pelan-pelan rumah nenek Hafsah rusak. Beliaupun sudah berkali-kali memperbaiki rumahnya dengan menggunakan uang pribadi dan tanpa ada bantuan dari perusahaan Cina tersebut.

Tak hanya merusak rumah nenek Hafsah, Fadiyah juga mengatakan jika kegiatan produksi dan truk bermuatan besar itu membuat hutan di sekitar jadi gundul dan rawan mengakibatkan banjir serta tanah longsor.

Atas kerusakan itu, Fadiyah lantas menyalahkan Wali Kota Jambi yang telah memberikan izin pada perusahaan Cina itu untuk beroperasi di daerah rumah neneknya. Terlebih, jalan depan rumah neneknya itu bukanlah jalan umum besar, melainkan hanya jalan lorong khusus untuk warga.

"Inilah Wali Kota Jambi, Bapak Syarif Fasha. Hai pak, karena kebijakan bapak, rumah nenek saya rusak. Lihat, selama puluhan tahun mobil (truk) ini melintas apa gak rusak itu rumah? Lawak kau," ucap Fadiyah.

Cucu Nenek Hafsah 'Veteran Terdzolimi' Minta Keadilan, Respon Bapak Wali Kota Malah Begini

Itulah ulasan mengenai kasus Fadiyah, cucu Nenek Hafsah yang meminta keadilan kepada Wali Kota Jambi atas rusaknya rumah sang nenek akibat aktifitas perusahaan Cina namun respon yang diberikan oleh sang Wali Kota sungguh di luar dugaan.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Ikuti Jejak Bima TikToker, Cucu Veteran Presentasi ‘Wali Kota Jambi Sengsarakan Seorang Veteran’

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150