Berita

Ikuti Jejak Bima TikToker, Cucu Veteran Presentasi ‘Wali Kota Jambi Sengsarakan Seorang Veteran’

Alif Laili Munazila 01 Mei 2023 | 12:07:51

Zona Mahasiswa - Bima TikToker yang merupakan mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di Australia benar-benar menggerakkan kekuatan tak terlihat di Indonesia. Setelah mampu mengupas borok pemerintahan, kini seorang gadis di Jambi mengikuti jejaknya dengan mempresentasikan Wali Kota Jambi yang dikatakannya sudah menyengsarakan nenek veterannya.

Baca juga: Fathia Fairuza, Sosok Mahasiswi Inspiratif Wakili Indonesia dalam Ecosoc Youth Forum 2023, Suarakan Isu Pendidikan!

Presentasi Kritik Wali Kota Jambi

Pasca Bima TikToker mahasiswa Indonesia yang mengkritik Pemerintahan Lampung atas kinerjanya, kini muncul lagi seorang gadis yang mengikuti jejak Bima TikToker. Seorang gadis yang memiliki akun Instagram @fadiyahalkaff itu terlihat mengunggah sebuah video presentasinya yang mengkritik Wali Kota Jambi.

Dalam videonya itu, gadis ini tengah memaparkan presentasinya yang isinya membahas mengenai Wali Kota Jambi yang dikatakannya telah menyengsarakan neneknya yang merupaka seorang veteran di Jambi.

Di awal video, gadis bernama Fadiyah itu awalnya memaparkan kondisi dari neneknya yang bernama nenek Hafsah dan kondisi rumah neneknya yang sudah rusak.

Fadiyah lalu menjelaskan jika neneknya itu adalah seorang veteran yang terdzolimi. Dijelaskannya, sang nenek sudah memiliki dan menempati rumahnya saat ini yang sudah berdiri sejak tahun 1960 silam.

Rumah tersebut sudah berdiri jauh sebelum ada perusahaan luar negeri, dalam hal ini perusahaan asal Cina, yang datang ke daerah rumahnya dan melakukan kegiatan produksi. Lama-lama, perusahaan Cina tersebut berdiri dan berkembang pesat.

Dengan datangnya perusahaan Cina itu, banyak truk-truk besar berkapasitas 20 ton yang melintas di jalan depan rumah nenek Hafsah. Padahal, Fadiyah menjelaskan jika jalan depan rumah neneknya itu hanya mampu menahan beban maksimal 5 ton.

Karena setiap hari terus dilewati truk-truk 20 ton itu, akhirnya pelan-pelan rumah nenek Hafsah rusak. Beliaupun sudah berkali-kali memperbaiki rumahnya dengan menggunakan uang pribadi dan tanpa ada bantuan dari perusahaan Cina tersebut.

Tak hanya merusak rumah nenek Hafsah, Fadiyah juga mengatakan jika kegiatan produksi dan truk bermuatan besar itu membuat hutan di sekitar jadi gundul dan rawan mengakibatkan banjir serta tanah longsor.

Atas kerusakan itu, Fadiyah lantas menyalahkan Wali Kota Jambi yang telah memberikan izin pada perusahaan Cina itu untuk beroperasi di daerah rumah neneknya. Terlebih, jalan depan rumah neneknya itu bukanlah jalan umum besar, melainkan hanya jalan lorong khusus untuk warga.

"Inilah Wali Kota Jambi, Bapak Syarif Farsha. Hai pak, karena kebijakan bapak, rumah nenek saya rusak. Lihat, selama puluhan tahun mobil (truk) ini melintas apa gak rusak itu rumah? Lawak kau," ucap Fadiyah.

Dari penuturan Fadiyah, perusahaan Cina tersebut awalnya menyatakan diri sebagai perusahaan pembangkit listrik tenaga uap. Namun kini, ia heran karena perusahaan tersebut beralih fungsi ke sektor yang tak ada hubungannya dengan pembangkit listrik.

"Apakah ini tidak melanggar dan apakah ini tidak ada suap? Sekarang jadi pertanyaan perusahaan Cina ini yang seharusnya menjadi pembangkit listrik tenaga uap, kenapa bisa menjadi produksi kayu dan dijual ke luar negeri?" tanya Fadiyah.

Sebut Adanya Suap dan Pelanggaran

Lebih lanjut, Fadiyah menjelaskan sesuai dengan keterangan dari Kapolsek dan Kasatlantas Jambi Timur bahwa jalan di depan rumah neneknya termasuk dalam jalan dengan kapasitas beban 5 ton. Namun ia mengatakan jika Wali Kota Jambi, Syarif Farshalah yang mengizinkan perusahaan Cina itu untuk melintas membawa truk-truk 20 ton setiap harinya.

Fadiyah lantas menunjukkan jika Pemkot Jambi itu telah melanggar Perda Nomor 4 tahun 2017 tentang angkutan jalan. "Mereka bekerja sama antara perusahaan Cina dengan Pemda Jambi untuk melanggar Perda tersebut," terang Fadiyah.

Lebih lanjut, Fadiyah heran mengapa ada pelarangan batu baru di Kota Jambi, sedangkan perusahaan Cina yang bergerak di bidang produksi kayu ekspor itu diperbolehkan. "Kenapa batu bara dilarang masuk dan bahkan didenda, sedangkan mobil besar yang bertonase besar sampai 20 ton masuk ke dalam kota bahkan melintas di jalan lorong warga tidak kalian larang," ucap Fadiyah.

Fadiyah lantas melayangkan kritikan dan sindirannya kepada Pemkot Jambi mengenai keanehan tersebut. "Oh mungkin sudah ada upeti yang kalian terima perusahaan Cina itu," ucap Fadiyah dengan nada sarkasme.

Ikuti Jejak Bima TikToker, Cucu Veteran Presentasi 'Wali Kota Jambi Sengsarakan Seorang Veteran'

Itulah ulasan mengenai kasus seorang cucu veteran yang mengunggah sebuah video presentasi kritikannya kepada Wali Kota Jambi yang dikatakannya telah menyengsarakan neneknya yang merupakan seorang veteran.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Pertama di Indonesia! Universitas Teknokrat Indonesia Luncurkan Dosen AI, Ditunggu Mahasiswa dan PNS Versi AInya!

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150