Berita

Dosen Ini Kasih Tahu Kenapa Live Streaming Seminar Skripsi oleh Dosen Penguji adalah Bentuk Kebodohan Masa Kini

Muhammad Fatich Nur Fadli 17 September 2024 | 14:58:53

 Zona Mahasiswa - Perkembangan teknologi sekarang emang bikin banyak hal jadi lebih mudah, termasuk dunia pendidikan. Salah satu tren yang mulai muncul adalah live streaming seminar skripsi atau sidang yang dilakukan dosen penguji, baik itu di platform seperti Instagram, YouTube, atau media sosial lainnya. 

Baca juga: Cewek Ini Sedih Lihat Penelitian Kalau Anak Indonesia Itu Nggak Bisa Memahami Konteks yang Dibaca

Awalnya, ini mungkin dianggap sebagai cara untuk mendemokratisasi pengetahuan atau sekadar berbagi pengalaman dengan publik. Tapi, kalau kita lihat lebih dalam, live streaming seminar skripsi oleh dosen penguji sebenarnya lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Kenapa? Karena ini bisa dianggap sebagai bentuk kebodohan masa kini.

Artikel ini akan membahas beberapa alasan kenapa live streaming seminar skripsi oleh dosen penguji bisa dianggap tindakan yang tidak bijaksana dan lebih membawa dampak negatif daripada positif.

1. Privasi Mahasiswa Terancam

Salah satu masalah terbesar dari live streaming seminar skripsi adalah privasi mahasiswa. Saat seminar skripsi atau sidang berlangsung, mahasiswa menjadi pusat perhatian. Ia harus mempresentasikan penelitiannya, menjawab pertanyaan dosen penguji, dan mempertahankan argumen-argumennya. Proses ini sebenarnya sudah cukup menegangkan, apalagi kalau ditambah dengan adanya live streaming yang bisa ditonton oleh banyak orang.

Mahasiswa berhak untuk menjaga privasinya, terutama ketika menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pendidikannya. Dalam situasi seperti ini, menyiarkan seminar skripsi secara langsung tanpa izin yang jelas dari mahasiswa adalah pelanggaran terhadap hak privasinya. Bahkan, ada kemungkinan mahasiswa akan merasa terintimidasi atau tidak nyaman dengan keberadaan kamera yang memantau setiap gerak-geriknya.

Kita harus ingat bahwa seminar skripsi adalah bagian dari proses belajar mahasiswa, bukan acara hiburan yang layak untuk dijadikan tontonan publik.

2. Mengabaikan Etika Akademik

Dunia akademik memiliki standar etika yang ketat. Salah satunya adalah etika menjaga kerahasiaan proses evaluasi mahasiswa. Sidang skripsi seharusnya menjadi momen yang intim antara mahasiswa dan pengujinya, di mana feedback yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa.

Dengan melakukan live streaming, dosen penguji secara tidak langsung telah melanggar etika akademik tersebut. Kerahasiaan penilaian dan proses evaluasi menjadi terbuka bagi publik, yang seharusnya tidak ikut campur dalam proses tersebut. Publik tidak berhak mengetahui proses penilaian secara langsung, apalagi jika di kemudian hari timbul kesalahpahaman atau kritik tidak berdasar dari penonton live streaming yang sebenarnya tidak memahami konteks penelitian mahasiswa tersebut.

Selain itu, dosen penguji juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga martabat dan integritas mahasiswa. Dengan melakukan live streaming, dosen secara tidak langsung mengabaikan prinsip-prinsip tersebut.

3. Potensi Penyalahgunaan Informasi

Penelitian yang dipresentasikan dalam seminar skripsi adalah hasil kerja keras mahasiswa selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Penelitian ini bisa saja berisi informasi penting, temuan baru, atau gagasan yang orisinal. Ketika proses seminar ini disiarkan secara langsung, ada risiko besar bahwa informasi ini bisa saja disalahgunakan oleh pihak-pihak yang menontonnya.

Misalnya, ada kemungkinan penelitian mahasiswa tersebut diambil ide-idenya oleh orang lain yang menonton tanpa izin. Lebih parah lagi, penelitian tersebut bisa saja dipublikasikan atau diadaptasi oleh pihak ketiga tanpa mahasiswa menyadarinya. Ini tentu menjadi masalah besar, terutama dalam konteks plagiarisme yang sangat sensitif di dunia akademik.

Dengan kata lain, live streaming seminar skripsi bisa membuka celah untuk penyalahgunaan informasi yang seharusnya dilindungi.

4. Tekanan Ekstra bagi Mahasiswa

Sidang skripsi sudah menjadi momen yang cukup menegangkan bagi banyak mahasiswa. Mereka harus menghadapi dosen penguji yang kritis, mempertahankan penelitian mereka, dan menunjukkan bahwa mereka menguasai topik yang mereka teliti. Dalam situasi yang penuh tekanan seperti ini, menambahkan elemen live streaming hanya akan membuat mereka semakin tertekan.

Mahasiswa bisa merasa terbebani dengan fakta bahwa banyak orang menonton dan mungkin menghakimi performanya. Ini bisa membuat mereka jadi lebih grogi, kesulitan menjawab pertanyaan dosen, atau bahkan tidak bisa menunjukkan potensi terbaik mereka. Tekanan sosial ini tidak akan membantu meningkatkan kualitas sidang skripsi, justru akan membuat suasana semakin tidak nyaman.

5. Menciptakan Sensasi yang Tidak Perlu

Dengan adanya live streaming, seminar skripsi bisa berubah dari kegiatan akademik yang serius menjadi tontonan yang penuh sensasi. Orang-orang yang menonton mungkin tidak memahami pentingnya konteks akademik dan malah menjadikan momen tersebut sebagai hiburan semata.

Misalnya, jika terjadi kesalahan kecil atau mahasiswa melakukan kesalahan dalam presentasinya, penonton bisa saja menjadikannya sebagai bahan olok-olok atau candaan di media sosial. Ini tentu sangat tidak pantas, mengingat seminar skripsi adalah bagian penting dari proses pendidikan mahasiswa.

Dosen penguji seharusnya menjaga agar seminar skripsi tetap dalam nuansa akademik dan tidak menciptakan suasana yang bisa memancing perhatian negatif dari publik.

6. Mengurangi Kualitas Diskusi Akademik

Live streaming juga bisa berdampak buruk pada kualitas diskusi akademik selama seminar skripsi. Dalam situasi normal, dosen penguji dan mahasiswa bisa berdiskusi secara terbuka, tanpa harus khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain yang menonton. Namun, dengan adanya live streaming, dosen penguji mungkin akan merasa terbatas dalam memberikan kritik yang konstruktif karena takut salah di hadapan publik.

Diskusi akademik yang sehat membutuhkan kebebasan berekspresi dari kedua belah pihak, baik dari dosen penguji maupun mahasiswa. Jika live streaming terus dilakukan, ada kemungkinan diskusi ini akan kehilangan esensinya dan menjadi lebih dangkal karena kekhawatiran terhadap reaksi penonton.

7. Bukan Sarana Pembelajaran yang Efektif

Banyak yang berpikir bahwa dengan melakukan live streaming seminar skripsi, ini bisa menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa lain yang sedang mempersiapkan sidang skripsinya. Namun, kenyataannya, tidak semua mahasiswa bisa mendapatkan manfaat dari menonton seminar skripsi orang lain. Sebagian besar dari mereka mungkin hanya akan fokus pada kesalahan atau kekurangan dari mahasiswa yang sedang disidang, bukan pada proses evaluasi yang sebenarnya.

Selain itu, seminar skripsi adalah hal yang sangat spesifik dan tergantung pada topik penelitian. Apa yang berlaku untuk satu mahasiswa belum tentu relevan untuk mahasiswa lainnya. Jadi, alih-alih menjadi sarana pembelajaran, live streaming ini malah bisa membuat mahasiswa lain semakin bingung atau tertekan.

Dosen Ini Kasih Tahu Kenapa Live Streaming Seminar Skripsi oleh Dosen Penguji adalah Bentuk Kebodohan Masa Kini

Live streaming seminar skripsi oleh dosen penguji mungkin terlihat sebagai ide modern dan transparan, tapi pada kenyataannya, ini lebih banyak membawa dampak negatif. Mulai dari pelanggaran privasi, risiko penyalahgunaan informasi, hingga tekanan yang tidak perlu bagi mahasiswa, semua ini menunjukkan bahwa live streaming seminar skripsi adalah bentuk kebodohan masa kini yang seharusnya dihindari.

Seminar skripsi adalah momen penting yang seharusnya berlangsung dalam suasana akademik yang serius dan intim, bukan dijadikan tontonan publik. Sebaiknya, dosen penguji dan institusi akademik lebih fokus pada kualitas evaluasi daripada mencari sensasi atau popularitas di media sosial.

Baca juga: Anggota DPRD Jateng Termuda Ternyata Jarang Masuk Kuliah dan Nugas Pakai AI 

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150