zonamahasiswa.id - Seorang dosen hendaknya mendidik dan mengarahkan mahasiswa mahasiswinya dalam perkuliahan agar sukses di masa depan. Namun agaknya hal itu tak berlaku bagi seorang dosen satu ini. Dosen di Universitas Siliwangi (Unsil) ini ternyata sudah terkenal sebagai predator seksual di kalangan mahasiswanya.
Baca juga: Diduga Anak Polisi, Mantan Kekasih Tega Bunuh Mahasiswi Pakai Kloset
Sudah Jadi Rahasia Umum Kampus
Seorang dosen di Universitas Siliwangi (Unsil), Tasikmalaya, Jawa Barat berinisial EDH kini tengah viral di media sosial. Pasalnya, EDH diduga telah melecehkan sejumlah mahasiswinya di kampus.
Motif yang digunakan EDH adalah mengancam memberi nilai E kepada para mahasiswinya jika menolak keinginannya. Jika sang mahasiswi tak menolak keinginan EDH, maka nilai mata kuliah yang diberikan akan bagus.
Kasus dugaan pelecehan seksual ini mencuat ke publik setelah beberapa korban melaporkan perbuatan EDH kepada mereka. Diketahui, laporan pertama yang masuk adalah pada tanggal 30 Januari 2023.
Saat laporan tersebut didengar oleh pihak universitas, mereka lantas segera menonaktifkan EDH. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsil, Gumilar Mulia memberikan keterangannya pada hari Kamis (9/2) lalu.
"Dalam masa pemeriksaan dan investigasi sekarang, dosen itu dinonaktifkan sementara. Kalau terbukti bisa dinonaktifkan dan kalau tidak terbukti bisa aktif kembali," ungkap Gumilar.
Salah satu mahasiswi yang melaporkan EDH mengatakan jika EDH adalah salah satu dosen senior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsil. Sang mahasiswi mengatakan jika EDH tak segan-segan memberikan nilai E jika tak mau menuruti keinginannya.
Sang mahasiswi mengatakan jika saat itu ia mencoba meminta perbaikan nilai kepada EDH. Namun ketika sudah menyampaikan maksudnya, EDH malah mengungkapkan nafsu bejatnya sang mahasiswi. Beruntungnya, si mahasiswi semester akhir itu menolak keinginan EDH.
Namun, nilai kuliah sang mahasiswi berinisial V itu jadi jelek pasca menolak keinginan EDH. "Jadi nilai saya jelek. Saya dan teman-teman saya bingung sekarang," ucap sang mahasiswi pada hari Jumat (10/2) lalu.
Bahkan teman V pernah mendapatkan pelecehan seksual langsung dari EDH. EDH diketahui meraba bagian belakang pinggul korban di hadapan V tanpa ada rasa malu sedikitpun. Setelah menerima perlakuan itu, V dan temannya segera meninggalkan ruangan EDH karena begitu ketakutan.
Mahasiswi lain yang enggan disebutkan namanya, juga memberikan kesaksiannya atas kelakuan menyimpang EDH. Ia mengaku jika EDH tidak hanya melakukan tindakan merugikan kepada mahasiswi saja.
EDH ternyata juga meminta imbalan hadiah kepada para mahasiswanya jika ingin nilai mata kuliahnya bagus. "Tapi kalau mahasiswa yang pria diminta sesuatu, misal diminta semen, kusen rumah, atau barang lainnya sesuai keinginan dosennya itu supaya nilainya bagus," aku mahasiswi tersebut.
Respon Unsil Terhadap Kasus Ini
Gumilar mengatakan jika pihak kampusnya langsung bergerak setelah mendengar adanya laporan kasus ini. Unsil segera membentuk Satuan Tugas Penanggulangan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk menangani kasus ini.
Gumilar mengatakan jika Unsil telah membuka layanan terpadu bagi seluruh mahasiswi atau pihak eksternal lainnya bagi mereka yang menjadi korban pelecehan EDH. "Memang benar ada indikasi terjadinya kekerasan seksual. Satgas sudah bergerak dan menampung korban," ujarnya.
Salah satu laporan yang masuk mengenai EDH itu berasal dari seorang mahasiswi Indonesia yang berkuliah di Jerman. Sang mahasiswi itu datang ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsil sebagai perwakilan Jerman.
Tak hanya berdasarkan laporan korban, ternyata tindakan EDH kepada mahasiswi Jerman itu juga didukung dengan bukti CCTV yang merekam kejadian tersebut. Atas bukti yang kuat tersebut, Satgas PPKS Unsil lantas memproses kasus EDH ini.
Gumilar juga mengatakan jika Rektor Unsil pun tak menganggap kasus ini sepele. Rektor Unsil kini pun sedang membahas kasus oknum pegawainya tersebut dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Ancam Beri Nilai E Jika Tak Menurut, Dosen Ini Diduga Lecehkan Para Mahasiswinya
Itulah ulasan mengenai kasus seorang oknum dosen di sebuah universitas yang menjadi predator seksual dengan melecehkan para mahasiswinya hingga mengancam akan beri nilai E jika keinginannya tak dipenuhi.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Kepsek Perkosa Siswi Madrasah Saat Berteduh Kehujanan di Sekolah
Komentar
0