zonamahasiswa.id - Indonesia tak pernah kehabisan bakat terbaik dari generasi emas negeri ini. Salah satunya seperti Arum Nazlus Shobah, sosok anak gadis yang meskipun masih belia, namun bakat dan keterampilannya di dunia olahraga ini mampu mengalahkan laki-laki.
Ya, dialah Arum Nazlus, sang pendekar berkuda dari Indonesia.
Baca juga: Nggak Mau Kalah, Pemkab Sukabumi Langkahi Pandawara Group Bersihkan Pantai Loji Hari Ini
Srikandi Berkuda dari Indonesia
Arum Nazlus Shobah, begitulah nama lengkap gadis manis berkulit sawo matang ini. Gadis yang baru berusia 14 tahun ini mungkin dianggap oleh kebanyakan orang seperti gadis remaja pada umumnya.
Namun siapa sangka, videonya viral di media sosial dan membuat penduduk satu Indonesia mengarahkan perhatian kepadanya.
Dia adalah atlet pemanah berkuda profesional dari Indonesia. Dari berbagai video yang diunggah di akun TikTok arum_nazlus, terlihat dirinya yang tengah beraksi memanah berbagai sasaran dengan kuda yang ditungganginya.
Aksinya itu begitu membius penonton media sosial. Dengan mudahnya, Arum melepaskan setiap anak panah tepat mengenai sasaran meskipun ia dalam kondisi berkuda dengan kecepatan penuh.
Aksinya itu ternyata tak sekedar hobi semata. Olahraga berkuda memanah ini sudah mengantarkannya hingga menaklukkan Turki di beberapa turnamen berkuda memanah tingkat internasional.
Ditambah, ia tetap konsisten mengenakan pakaian muslimahnya yang bisa saja mengganggunya ketika sedang berkuda dan memanah. Namun ia tetap mengenakan pakaian muslimahnya sebagai salah satu identitas diri.
Arum membuktikan diri jika menjadi muslimah dan masih di usia belia tidak menjadi penghalang untuk berprestasi di cabang olahraga yang identik dengan kaum adam.
Arum pantas dijuluki sebagai 'Srikandi Berkuda' dari Indonesia karena ia berhasil memenangkan 2 kali kejuaraan dunia panahan berkuda.
Di kejuaraan pertama, ia berhasil keluar sebagai juara umum di International Horseback Archery Championship 2021 di Ankara, Turki.
Di kejuaraan kedua, Arum berhasil menyabet juara umum juga di Istanbul Cup 2021. Dengan kemenangannya itu, Arum begitu senang karena ia bisa membanggakan negerinya tercinta.
"Sehari sebelum 17 Agustus 2021 di Ankara Turki, saya senang sekali karena saya bisa menyabet gelar juara umum. Saya menyanyikan lagu Indonesia Raya di Turki. Senang sekali waktu itu di ibu kota Turki," ucap Arum.
Hingga kini, Arum tinggal bersama keluarganya di Kawasan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia pun sering berlatih berkuda dan memanah di halaman rumahnya.
Dan uniknya, sekeluarga Arum ini merupakan keluarga pemanah berkuda.
Sang ayah, Sunaryo Adhiatmoko begitu bangga dengan prestasi putrinya itu. Dikatakannya jika panahan tradisional Turki baik yang berkuda ataupun tanpa berkuda sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda level internasional sejak tahun 2019.
Suanryo begitu bangga karena sang putri yang masih belia itu berhasil mengalahkan pemanah-pemanah berkuda Turki.
Sang kakak, Arsa Wening Arrosyad juga merupakan atlet pemanah berkuda sepertinya. Mereka sempat menjadi juara di satu kejuaraan yang sama.
Yakni pada Juni 2021 silam, Arum jadi juara kedua dalam ajang 2nd Circular Track Horseback Archery Cup 2021. Sedangkan sang kakak, Arsa, menjadi juara satu kategori junior saat itu.
Tak cukup sampai di situ, untuk kategori senior di kejuaraan itupun juga disabet oleh suami dari kakak tertua Arum dan Arsa yakni Kharisma Zaky.
Namun akhirnya Arum bisa membalas 'kekalahan' itu pada kejuaraan selanjutnya. Ia berhasil menyisihkan 36 peserta lainnya yang berasal dari 10 klub panahan berkuda dari Turki, Denmark dan Indonesia.
Bahkan di kejuaraan selanjutnya, Arum yang saat itu berhasil menyabet juara umum sampai masuk ke media massa Turki. Adalah koran Aksam yang terbit pada 2 Oktober 2021 dan memuat berita tentang Arum berjudul 'Endonezyalı Arum atlı okçuluk şampiyonu oldu' yang artinya adalah 'Arum dari Indonesia Juara Panahan Berkuda'.
Sang ayah pun menjelaskan jika olahraga ini tak cukup hanya mengandalkan keahlian berkuda dan memanah saja. Namun poin terpentingnya adalah si atlet harus bisa memanah dengan tepat dalam berbagai posisi.
Memanah dalam kondisi berkuda memang terlihat seperti scene film atau sinetron Indonesia yang berlatar sejarah atau kisah masa lalu.
"Ya, kolosal sekali," ujarnya.
Arum dan Kisahnya
Arum Nazlus Shobah adalah seorang gadis yang lahir pada 14 Mei 2008 silam. Ia merupakan lulusan SD Islam Terpadu As-Salamah pada 2020 silam.
Meski ia masih begitu muda, ia sudah berkonsentrasi dengan latihan panahan berkuda. Ia berencana akan melanjutkan sekolahnya kembali jika ada pondok pesantren yang menyediakan aktivitas panahan berkuda.
"Sekarang fokus latihan berkuda dan hapalan Al-Qur'an," ungkapnya.
Arum pun memiliki kuda-kuda kesayangannya seperti Ashariah, Wening, Dawuk, Santi serta Boba. Namun kuda-kudanya itu tidak bisa ia pakai dalam kejuaraan.
Dalam kompetisi berkuda di manapun itu, Arum dan peserta lainnya tidak diperbolehkan membawa kuda sendiri. Sebagai gantinya, para atlet panahan berkuda akan diminta mengikuti undian untuk menentukan kuda apa yang akan mereka pakai.
Arum menyatakan jika mempelajari kuda asing yang baru ditemuinya itu cukup menantang. Namun dirinya dan atlet lain hanya diberi waktu 2 hari untuk mengenal lebih dekat kuda-kuda mereka.
"Misal kalau kudanya bandel, kita harus cari cara. Nah di sini kita dilatih soal kepemimpinan dan keberanian, kita harus menjadi pemimpin atas kuda ini. Soalnya kalau saya takut, saya tidak bisa mengendalikan kuda," ucapnya.
Berikut ini video momen yang memperlihatkan betapa kerennya Arum Nazlus ketika beraksi: Atlet Pemanah Berkuda Muslimah Langganan Juara Dunia, Gayanya Kaya Pendekar Sejati!
Aksi Keren Arum Nazlus, Atlet Pemanah Berkuda Muslimah Langganan Juara Dunia, Gayanya Kaya Pendekar Sejati!
Itulah ulasan mengenai aksi keren Arum Nazlus, sosok atlet panahan berkuda berprestasi asal Indonesia yang langganan juara dunia di usianya masih belia.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Komentar
0