Berita

Air AQUA Ternyata Bukan dari Gunung?! Sidak Dedi Mulyadi Bikin Panik Danone

Muhammad Fatich Nur Fadli 23 Oktober 2025 | 16:08:39

Zona MahasiswaSebuah video kunjungan Gubernur Jawa Barat (periode sebelumnya), Dedi Mulyadi (KDM), ke salah satu pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Subang mendadak viral. Interaksi KDM dengan pekerja pabrik mengungkap fakta yang membuat banyak publik terkejut: sumber air baku AMDK ternyata bukan dari air sungai atau mata air permukaan, melainkan dari air bawah tanah (sumur bor).

Dalam video yang diunggah di akun YouTube-nya, KDM bertanya langsung kepada pekerja, “Ngambil airnya dari sungai?” dan dijawab, “Airnya dari bawah tanah pak.

Baca juga: 2 Mahasiswa Akhiri Hidup dalam Sepekan di Unud & UIN Surakarta: Pengamat Soroti Lemahnya Kepekaan Kampus Terhadap Mental Health

Kekagetan Dedi Mulyadi ini mewakili kebingungan masyarakat yang selama ini teredukasi oleh iklan bahwa AMDK, terutama yang berlabel spring water atau "air dari mata air pegunungan," berasal dari aliran air di permukaan.

Fakta Ilmiah: Air Bawah Tanah adalah Standar Global

Kekagetan publik ini sebenarnya perlu diluruskan dengan fakta dan regulasi yang berlaku secara global maupun di Indonesia. Faktanya, penggunaan air dari bawah tanah atau sumur bor memang mengikuti aturan yang berlaku dan sudah menjadi standar global untuk AMDK.

Menurut IGRAC (badan riset air tanah di bawah UNESCO) yang mengacu pada kategori FDA (Badan Keamanan Pangan AS), sumber air botolan terbagi menjadi empat kategori utama:

  1. Air dari Mata Air (Spring Water): Ini berarti air mengalir sendiri ke permukaan. Air bisa diambil langsung dari mata air di permukaan atau melalui lubang ke sumber mata air di bawah tanah. Jika diambil dengan pompa, komposisi airnya harus sama dengan yang keluar alami.
  2. Air dari Sumur Artesis: Air yang berasal dari aquifer (lapisan tanah berair) yang tertutup bebatuan kedap. Tekanan yang kuat membuat air mengalir sendiri ke atas tanpa dipompa.
  3. Air Mineral: Air yang berasal dari sumber di bawah tanah dan secara alami mengandung paling tidak 250 ppm larutan zat padat (mineral).
  4. Air Sumur: Air diambil menggunakan sumur atau lubang dan perlu dipompa ke permukaan.

Kesimpulannya, hampir semua jenis AMDK, termasuk yang berlabel spring water atau "air dari mata air pegunungan," pada dasarnya berasal dari air bawah tanah yang diambil melalui sumur (sumur artesis, atau sumur biasa). Bahkan, IGRAC mencatat 70 persen hingga 85 persen AMDK yang diproduksi di negara-negara seperti Indonesia, Jerman, dan Kanada berasal dari air bawah tanah.

Aturan SNI Indonesia: Aqua Masuk Kategori Mana?

Indonesia memiliki regulasi sendiri mengenai kategori AMDK yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian no. 26/2019 dan distandardisasi oleh SNI (Standar Nasional Indonesia). Kategorinya meliputi:

  1. Air Mineral: Air minum kemasan yang mengandung mineral tertentu tanpa menambahkan mineral. (SNI 3553:2015)
  2. Air Mineral Alami: Air minum yang diperoleh langsung dari sumber alami atau dibor dari sumur dalam dengan proses terkendali untuk menjaga sifat kimianya.
  3. Air Demineral: Air yang melalui proses pemurnian (reverse osmosis, distilasi).
  4. Air Minum Embun: Air yang diperoleh dari proses pengembunan uap air.

Berdasarkan pencarian SNI, mayoritas merek AMDK yang populer di pasaran Indonesia, termasuk Aqua, Le Minerale, dan Oasis, masuk dalam kategori "Air Mineral" (SNI 3553:2015). Ini menunjukkan bahwa klaim AMDK memang berasal dari air yang mengandung mineral tertentu yang bersumber dari lapisan bawah tanah, sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.

Hanya segelintir produk yang secara spesifik mencantumkan kategori "Air Mineral Alami" dalam daftar SNI.

Inti dari viralnya video Dedi Mulyadi adalah kesalahpahaman publik antara air permukaan (sungai, mata air yang terlihat) dengan air bawah tanah yang menjadi sumber utama industri AMDK. Air bawah tanah, selama memenuhi standar kualitas, seringkali dianggap lebih murni karena terlindungi lapisan tanah dan batuan. Kekagetan ini sekaligus menjadi pengingat bagi industri AMDK untuk memberikan edukasi yang lebih transparan kepada konsumen tentang proses dan sumber air mereka.

Baca juga: Sakit Hati Ditinggal Nikah, Janda di Lampung Potong Kemaluan Pacar Beristri

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150