Opini

Wahai Pak Presiden, Apakah PPKM adalah Solusi yang Tepat untuk Rakyat? Atau Hanya Sebatas Pencitraan Belaka?

Nur Uswatun Khasanah 13 Juli 2021 | 11:27:14

zonamahasiswa.id -Halo, Sobat Zona. Sepertinya kesabaran mahasiswa kini tengah diuji, bagaimana tidak baru saja mereka mendemo anggota KPK yang semena-mena akan kekuasaan, malah disusul dengan pak presiden yang dianggap hanya mengumbar janji dan tidak tahu bagaimana cara menepati. Belum lagi Puan yang menjadi the queen of ghosting, hingga Ma'ruf Amin yang disebut sebagai the king of silent.

Seakan buta akan pengelihatan, atau memang tak ingin merunduk ke bawah untuk melihat para rakyat yang dulu dipikat hatinya dan sekarang dilupakan begitu saja. Presiden dengan tegasnya kembali mengerahkan PPKM, apakah PPKM ini menjadi solusi yang tepat, atau hanya sebatas pecitraan belaka? Yuk, langsung saja simak ulasan berikut ini!

Baca Juga: Katanya Wakil Rakyat, Kenapa Suara Kami Saja Tidak Pernah Didengar, Apa Perlu Turun ke Jalan Lagi?

PPKM Sebagai Solusi atau Jadi Hantu Bagi Rakyat Kecil

Ilustrasi pedagang warung kan digrebek (Foto: Banten raya)

Harusnya sebelum mengambil keputusan pemerintah melihat terlebih dahulu akan dampak atau konsekuensi yang akan terjadi. Rakyat yang menjadikan usaha kaki lima sebagai mata pencaharian tetap, justru dihancurkan begitu saja oleh petugas yang berwajib yang berseragam lengkap. Katanya suruh diam di rumah dan patuhi protokol kesehatan yang ada, agar virus tidak semakin merajalela tapi nyatanya sama saja keluar atau tidak corona masih menjadi topik utama di Indonesia.

Ketika negara lain tengah berusaha semaksimal mungkin agar virus ini segera lenyap, Indonesia justru memanfaatkannya sebagai jalan pintas untuk mencari penghasilan tambahan. Angka Covid terus naik, padahal kelihatannya banyak yang membaik. Membuat kebijakan baru tanpa memikirkan rakyat terlebih dahulu, setelah PSBB sekarang PPKM. Lalu, setelah ini apalagi?

Karena PPKM, banyak dari para pedagang yang harus gulung tikar, kalau sampai melanggar dikenakan denda yang cukup besar. Padahal keluarga di rumah tengah merintih kelaparan. Tolonglah pak ketika membuat keputusan dipikirkan terlebih dahulu dampak yang akan terjadi dalam jangka panjang. Pikirkan juga kami rakyatmu yang berlindung di balik jembatan dan beralaskan kardus minuman.

Baca Juga: Seandainya Skripsi Tidak Digunakan Sebagai Syarat Kelulusan…

Bapak Tertawa Bahagia Rakyat Tercekik Menderita

Ilustrasi rakyat kecil menderita (Foto: Andiktaufiq)

Pak mari kita lihat, setelah PPKM ini selesai apakah angka Covid-19 di Indonesia bisa turun secara tiba-tiba? Masa tidak turun pak, padahal rakyat sudah dilarang berkunjung ke luar kota dan tempat-tempat umum banyak dibatasi. Tapi dengar-dengar yang tetap melakukan perjalanan adalah pemerintah yang jujur dan budiman. Dengan berdalih perjalanan dinas eh, taunya mampir sekalian ke tempat hiburan.

Apa PPKM ini juga dilakukan salah satunya untuk meredam masa yang turun ke jalan, karena memberikan sebuah komentar kepada wakil rakyat yang terhormat? Ah, padahal kami hanya menagih janji lo pak, kok malah di bungkam dengan cara seperti ini.

Tidak kasihan kah bapak melihat rakyat biasa yang barang dagangannya diangkut oleh Satpol PP dan setelah itu disuruh menebus ke kantor dengan jumlah yang tidak sedikit. Padahal sebenarnya mereka tahu akan virus yang sedang mengintai, tapi bagaimana lagi banyak tanggung jawab yang harus ia selesaikan. Salah satunya adalah biaya pendidikan, padahal pembelajaran masih dilakukan secara daring tapi UKT tidak ada potongan. Ya begitulah negriku lucu ya!

Wahai Pak Presiden, Apakah PPKM adalah Solusi yang Tepat untuk Rakyat? Atau Hanya Sebatas Pencitraan Belaka?

Sobat Zona, bagaimana tanggapan kalian mengenai PPKM lanjutan ini apakah memang akan maksimal atau hanya sebatas pencitraan dari pemerintah.

Untuk tetap update mengenai informasi menarik seputar dunia perkuliahan dan mahasiswa, jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi postingan website zonamahasiswa.id, ya!

Baca Juga: Cita-Cita Lulus Skripsi Tahun Ini, Ekspektasi Masih Ada Tahun Depan Kok

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150