zonamahasiswa.id - Heboh di media sosial soal keluhan orangtua atau wali seorang mahasiswa baru di Fakultas Hukum Universitas Merdeka (Unmer) Malang. Ia mengaku keberatan dengan adanya persyaratan yang diajukan oleh panitia ospek atau dikenal sebagai Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Lantas, menurutnya syarat tersebut terlalu membebani dan tidak masuk akal.
Baca Juga: Demi Bayar Biaya Wisuda, Mahasiswa Ini Rela Curi Uang Sebesar Rp2,3 Juta
Keluhan Orangtua Maba
Melansir Detik Jatim, orangtua mahasiswa baru menyebut mereka diwajibkan untuk membeli sejumlah kebutuhan yang dinilai memerlukan biaya hingga ratusan ribu rupiah. Terlebih, ia mengatakan pembelian kebutuhan tersebut juga diwajibkan di satu toko yang sudah ditentukan.
"Pada dasarnya saya sebagai wali camaba FH Unmer tidak mempermasalahkan kewajiban membeli barang-barang ospek. Namun anehnya dari pihak panitia PKKMB mewajibkan camaba untuk membeli semua keperluan di salah satu toko dengan total keseluruhan yang tidak masuk akal," terangnya (14/9).
Bukan hanya itu, menurutnya aturan tersebut mengikat. Lantas, dirinya menyayangkan mekanisme yang ada karena menurutnya dapat menghambat kreativitas para mahasiswa baru.
"Aturan itu MEMAKSA DAN MENGIKAT, tapi pembuat aturan harus mempertimbangkan konsekuensi dari setiap aturannya," sebutnya.
"Sungguh disayangkan, mekanisme seperti ini justru menghambat kreativitas dari camaba itu sendiri. Camaba tidak bisa menikmati rasanya berproses, malah diajarkan sistem TERIMA JADI," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia kembali menegaskan bahwa sejumlah persyaratan yang diwajibkan untuk dibeli di salah satu toko menurutnya sangat merepotkan dan menyusahkan para mahasiswa baru. Menurutnya, salah satu alasannya ia berkata demikian karena toko yang dimaksud tidak selalu dekat dengan rumah mahasiswa baru.
"Belum lagi barang-barang ini dengan banyaknya persyaratan yang harus diwajibkan. Lagi-lagi panitia PKKMB Fakultas mewajibkan camba membeli di salah satu toko tertentu. Hal ini tentunya sangat merepotkan dan menyusahkan camaba. Salah satu faktornya toko yang tidak selalu dekat dengan rumah camaba itu sendiri," tegas pengunggah.
Dengan demikian, ia berpendapat seharusnya pihak kampus memberikan kebebasan kepada mahasiswa baru secara mutlak untuk memenuhi kebutuhan yang dipersyaratkan dalam PKKMB.
Salah satunya, para mahasiswa baru dapat memilih membeli barang-barang yang dibutuhkan dengan pertimbangan terdapat toko yang menyediakan kebutuhan mereka dengan harga yang lebih murah.
"Harusnya camaba diberi kebebasan secara mutlak untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka dibebaskan memutuskan di mana mereka membeli," ucapnya.
Ia pun menututurkan meminta penjelasan lebih lanjut dari pihak kampus atas adanya persyaratan yang dianggap membebani dan tak masuk akal bagi mahasiswa baru.
"Tolong beri saya alasan yang jelas. Saya hanya butuh penjelasan dan konfirmasi dari panitia," imbuhnya.
Terpisah, usai unggahan tersebut viral di media sosial, Unmer membenarkan adanya keluhan dari orangtua atau wali tersebut. Kepala Biro Humas Universitas Merdeka Malang, Ana Mariani menjelaskan kampus dan fakultas telah memberikan teguran kepada panitia PKKMB. Lantas, ia meluruskan syarat yang dimaksud bukan PKKMB melainkan untuk kegiatan bakti sosial.
"Yang viral itu sebenarnya untuk kegiatan bakti sosial. Yang biasanya digelar usai PKKMB. Sudah diselesaikan sama Pak Dekan di Fakultas Hukum, jadi kewajiban untuk membawa bahan pokok sudah ditiadakan. Sudah selesai," pungkasnya.
Viral Ortu Maba Unmer Malang Keluhkan Soal Syarat Ospek hingga Anggap Tak Masuk Akal
Itulah ulasan mengenai unggahan viral orangtua mahasiswa baru Universitas Merdeka (Unmer) Malang mengeluhkan tentang syarat ospek atau PKKMB hingga menilainya tidak masuk akal.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Viral! Mahasiswa Protes Mendikbud Soal Bantuan KIP Kuliah Rp700 Ribu Tak Cukup Penuhi Kebutuhan
Komentar
0