
Zona Mahasiswa - Sebuah video yang memperlihatkan dua siswi SMKN 1 Gowa, Sulawesi Selatan, melakukan aksi tidak terpuji terhadap guru mereka telah memicu kecaman publik dan berujung pada sanksi tegas. Kedua siswi tersebut, yang satu mengacungkan jari tengah dan satunya merekam, akhirnya resmi dikeluarkan (di-drop out/DO) dari sekolah.
Keputusan ini diambil oleh pihak sekolah sebagai respons atas desakan dari masyarakat, netizen, dan alumni agar ada efek jera terhadap tindakan tidak bermoral tersebut.
Kronologi Aksi dan Reaksi Pihak Sekolah
Video viral tersebut merekam aksi siswi berinisial R yang berkali-kali mengacungkan jari tengahnya tepat di depan wajah sang guru. Guru tersebut, yang mengenakan kerudung, hanya terdiam dengan raut wajah kecewa, melipat tangannya di atas meja. Sementara itu, siswi berinisial N yang merekam kejadian tersebut, turut mengunggahnya ke media sosial dengan caption yang bernada meledek.
Setelah video tersebut viral, pihak SMKN 1 Gowa segera mengambil langkah tegas dengan memanggil kedua siswi dan orang tua mereka. Dalam pertemuan tersebut, N dan R secara bergantian menyampaikan permohonan maaf.
"Tanpa pemaksaan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Guru, dan kepada pihak sekolah SMKN 1 Gowa, netizen, dan seluruh alumni sekolah, karena telah mencoreng nama baik sekolah," ucap N, sambil membaca naskah. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk dikeluarkan dari sekolah.
R, pelaku yang mengacungkan jari tengah, juga menyampaikan permintaan maaf dan mengakui kesalahannya. "Saya mengacungkan jari tengah dengan kesadaran, memohon maaf kepada guruku, netizen dan seluruh alumni sekolah ini," kata R, yang juga mengaku siap dikeluarkan dari sekolah.
Mendengar pengakuan dan permintaan maaf dari anak mereka, kedua ibunda N dan R tampak lesu, sesekali terlihat mengusap air mata.
Pihak sekolah kemudian menegaskan bahwa keputusan untuk mengeluarkan kedua siswi tersebut sudah final. "Keputusan sekolah sudah final mengeluarkan kedua siswi tersebut, baiknya merekam, memviralkan, dan pelaku yang mencungkan jari tengah," ucap perwakilan sekolah.
Respon Publik dan Dampak Jangka Panjang
Keputusan tegas dari pihak sekolah ini disambut baik oleh netizen. Banyak yang merasa puas dan mendukung langkah sekolah agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
"Salut sama tindakan tegas sekolahnya... Semoga ini jadi warning buat siswa/siswi di sekolah lainnya agar menaruh hormat dan menghargai seorang Guru," komentar salah satu netizen.
Ada juga yang berharap sanksi tersebut tidak hanya berhenti di situ, tetapi juga berimbas pada masa depan kedua siswi tersebut. "Untuk smua sekolah blacklist anak ini...kurang ajar," tulis netizen lain. "Dimohon para penerima loker mohon di blacklist juga ini anak," tambah yang lain, menunjukkan sentimen publik yang menginginkan adanya konsekuensi nyata.
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang etika dan sopan santun antara siswa dan guru. Tindakan kedua siswi ini tidak hanya mencoreng nama baik sekolah, tetapi juga mencederai nilai-nilai penghormatan terhadap guru yang selama ini dijunjung tinggi. Keputusan sekolah untuk mengeluarkan mereka menjadi sinyal keras bahwa perilaku tidak beradab di lingkungan pendidikan tidak akan ditoleransi.
Komentar
0